~Bonamana Part6 [Danger!!]~

Annyeong haseyo, all… Aku kembali dengan FF ini. Aku minta buat yg baca komen dan rate lagi ya reader, Gomawo…

Let’s Check This Out!!

   “Kalau kalian mendekati Soeun secara serius, aku rasa aku bisa membantu kalian penuh untuk mendapatkannya. Terserah kalian pakai trik atau cara apapun, karena aku tahu kalian memang bersaing dari dulunya. Yg penting bagiku, Soeun bisa bahagia hanya itu…”

Baik Yesung maupun Eunhyuk tidak ada yg bergerak dari tempat mereka. Mereka masih saling berdampingan sambil melayangkan pandangannya pada Soeun yg terus mengikuti Onew dengan wajah yg kesal itu.

“Kimmie.. Cepatlah!” Onew lagi2 berseru memanggil kembali Soeun yg tertinggal darinya. Soeun tampak kembali cemberut kesal.

“Iya…” sahutnya malas. Onew tersenyum kecil melihat reaksi Onew. Ia terus berjalan didepan Soeun dan melewati rombongan itu.

“Apa Liat2?”

Keempat pemuda itu kaget ketika Onew tiba2 berbicara pada mereka dengan wajah sedikit sinis itu. Mereka aneh melihat tingkah Onew itu.

“Onew…” Soeun segera menyusul sambil memegang tangan Onew. Ia tampak agak ngos-ngosan juga. “Ayo pergi! Kelasku bukan disini…”

“Annyeong Soeun!” dengan serempak kedua pemuda itu menyapa Soeun. Soeun menjawabnya dengan sedikit tersenyum.

“Annyeong…”

“Hari ini kau ulang tahun? Selamat ulang tahun ya, kau menginginkan sesuatu?” Eunhyuk bertanya sambil tersenyum penuh wibawa. #wiiihUnyuk!

“ahh kau ini! Soeun-ah selamat ulang tahun, mari merayakan ulang tahunmu bersama keluar malam ini…” Yesung juga ikut bicara.

“Cih, caranya kuno…” Eunhyuk megejek kearah Yesung.

“Kimmie kau mengenalnya?” Onew bertanya dengan wajah polos pada Soeun. Soeun tak menyahut, ia hanya menatap dua pemuda yg masih menatap aneh dirinya dan Onew.

“Hum, ya.. mereka mahasiswa Heechul oppa… Onew ayo pergi..”

“Tunggu!” Soeun menatap kearah Onew yg menatap Yesung dan Eunhyuk tanpa mengatakan apapun itu. “Kenapa mereka melihatmu terus dari tadi?”

“Kalau melihat memangnya kenapa? Aduuh Onew jangan lagi bikin masalah… ayo pergi..”

“Kimmie tunggu ah!”kata Onew masih antusias lalu menatap kearah Yesung dan Eunhyuk. “Hey, kalian suka Kimmie ya?”katanya kemudian.

“Huh?”

“Aku tanya kalian suka Kimmie atau tidak?”

“Onew, ahh kau ini selalu menyebalkan dan membuatku kesal. Terserah! Jangan lagi ajak aku bicara, aku ke kelasku…” kata Soeun tiba2 dengan wajah begitu kesal. Lantas melepas tangannya dari tangan Onew lalu berjalan melewati mereka begitu saja.

“Ya, kau marah? Hya, chankaman. Akukan Cuma bertanya kenapa malah marah2? ckckck wanita…” Onew menyusul Soeun disana. Membuat empat pemuda itu masih tampak heran dan bingung dengan keduanya.

“Mereka pasangan atau saudara kembar?” Kyuhyun kembali mengungkapkan keheranannya sambil mengikuti arah pergi keduanya.  Tak ada yg menyahut, Yesung dan Eunhyuk malah saling bertatapan lantas berpisah begitu saja.

[]

Heechul menutup laptopnya setelah selesai memberikan bahan ajarannya. Ia kemudian mengemasi barang2nya dan tak memperdulikan mahasiswanya yg sudah berhamburan keluar setelah jam pulang datang.

Sementara itu Eunhyuk juga mengemasi barang2nya. Ia mengangkat wajahnya menatap kearah Heechul di depannya. Dengan sedikit keraguan, ia bangkit dan menghampiri Heechul di mejanya. Yesung salah satu yg masih berada di kelas hanya menatapi Eunhyuk dari bangkunya.

“Heechul-ssi, apa kita bisa bicara sebentar…”

Heechul menaikan wajahnya menatap Eunhyuk di hadapannya. Setelah menoleh sesaat ia kembali berbenah.

“Hum, apa yg mau kau bicarakan denganku..” jawabnya setengah cueknya.

“Hmm, ini masalah nilai2ku. Aku berniat untuk memperbaiki semua scoreku yg begitu buruk. Hum, mungkin kau bisa memberi kesempatan?”

Heechul mengangkat wajahnya, menatap Eunhyuk lantas malah tertawa kecil kemudian. “aneh sekali kau bisa peduli dengan score2mu. Biasanya kau sama sekali tak memperhatikan hal itu, bahkan sampai mulutku berbusa menyampaikan bahan ajaran, kau masih saja sok pintarnya dengan membuat keributan di belakang… Aku ingin bercanda denganku?” Heechul menjawab sambil tertawa, lantas memasukkan laptopnya kedalam tasnya. Eunhyuk menghela nafas, mencoba lebih sabar menghadapi Heechul. Aah, Heechul adalah satu2nya orang yg bisa membuatnya sulit berbicara selain ayahnya sendiri.

“Tapi aku bersungguh-sungguh. Sama sekali aku tidak bercanda.. hum, aku kira aku akan serius di semester ini dan aku ingin sekali mendapatkan yg terbaik….” kata Eunhyuk kemudian. Heechul bangkit dari tempat duduknya, ia meraih barang2 bawaannya.

“Mengenai keseriusanmu, kita lihat saja nanti. Bagus kalau kau mau memperbaiki semuanya. Aku akan lebih memperhatikan kemajuanmu untuk selanjutnya…” kata Heechul sambil tersenyum kecil sedikit dingin, lantas meninggalkan Eunhyuk begitu saja. Eunhyuk berbalik menatap kepergian Heechul.

“Khamshamnida Heechul-ssi, Jengmal Khamshamnida…” eunhyuk berseru mengucapkan rasa terima kasihnya sambil mengiringi kepergian Heechul. Sementara itu, Yesung yg masih berada di bangkunya hanya tersenyum kecil dan sedikit sinis dari tempatnya.

“Kau benar2 berniat mendapatkan Kim Soeun rupanya…”

Eunhyuk berbalik, menatap Yesung yg bersuara sinis padanya. eunhyuk kemudian tersenyum tak kalah sinisnya.

“Lebih baik berusahakan, daripada tidak sama sekali…” kata Eunhyuk tak kalah sinis. Yesung tersenyum, bangkit dari tempat duduknya dan meraih gitarnya.

“Sayang sekali, seperti apapun kau berusaha pada akhirnya kau tetap akan kalah dariku… Selamat berusaha kalau begitu…”kata Yesung kemudian melangkah meninggalkan Eunhyuk begitu saja. Eunhyuk menatap sinis kepergian Yesung.

“Kau lihat saja nanti…” Eunhyuk menjawab sambil tersenyum sinis. Yesung berbalik, geleng2 kepala sambil tersenyum lantas berbalik untuk berniat pergi.

“Tungu Tunggu Tunggu!”

Yesung dan Eunhyuk dibuat kaget dengan kedatangan seseorang kedalam sana. Orang itu mendorong tubuh Yesung yg nyaris keluar hingga Yesung kembali kedalam. Keduanya tampak aneh melihat pemuda yg bersama Soeun tadi masuk ke kelas mereka. Onew tersenyum pada keduanya…

“Hay!” sapa Onew sambil melambaikan tangan kearah keduanya. Yesung dan Eunhyuk saling bertatapan, lantas membiarkan Onew yg masuk begitu saja kedalam dan duduk disebuah bangku. “Ini kelas kalian ternyata…”kata Onew sambil melihat sekitar. Yesung dan Eunhyuk hanya menatap aneh pada Onew.

“Apa yg sedang kau lakukan disini?” tanya Yesung pada Onew. Onew menoleh, ia kini tersenyum kecil menunjukkan sikap tenang dari biasanya bukan lagi kekanak-kanakkan seperti biasanya.

“Aku mendengar yg kalian bicarakan tadi.. Jadi kalian berdua sedang bersaing mendapatkan Soeun sepupuku ya?”Eunhyuk dan Yesung saling bertatapan agak kaget mendengar ucapan Onew. Onew tersenyum melihat reaksi keduanya. “Tenang saja, aku tidak akan mengadukan masalah ini pada Heechul hyung ataupun Hankyung hyung. Aku malah bisa saja berpihak pada kalian kalau kalian bersungguh-sungguh…”

“Apa?”

Onew kali ini menatap keduanya dengan pandangan serius. “Apa kalian tahu, aku adalah orang paling dekat dengan Soeun bahkan lebih dari kedua kakaknya. Soeun selalu menceritakan apapun mengenai dirinya padaku. Termasuk mengenai kalian berdua yg berusaha mendapatkannya untuk taruhan. Aku tahu kalian berdua begitu parah, tapi aku rasa hanya kalian berdua yg dapat membantuku untuk membuat Soeun, Kimmieku tidak muram lagi…”kata Onew kemudian.

“maksudmu…”

“Dari dulu, melihat Soeun selalu menceritakan masalahnya padaku aku selalu kasihan padanya. Soeun yg dulunya ceria dan bersemangat tumbuh menjadi seorang gadis yg kesepian. Dari kecil, dia bersama denganku itulah sebabnya aku begitu tahu jalan2 hidupnya. Aku sangat tidak suka dengan cara yg dipilih dua kakaknya memperlakukannya setelah ditinggalkan kedua orang tua mereka. Mereka terlalu overprotectiv, membuat Soeun malah semakin kesepian. Sejauh ini, bahkan dia tidak punya orang lain di hidupnya selain kami bertiga oleh sebab itu, aku rasa aku membutuhkan orang2 seperti kalian untuk merubah cara hidup dan pandangan dua kakaknya serta Soeun…”kata Onew panjang dan serius. Yesung dan Eunhyuk malah semakin tidak mengerti.

“Kalau kalian mendekati Soeun secara serius, aku rasa aku bisa membantu kalian penuh untuk mendapatkannya. Terserah kalian pakai trik atau cara apapun, karena aku tahu kalian memang bersaing dari dulunya. Yg penting bagiku, Soeun bisa bahagia hanya itu…”kata Onew lagi.

“tunggu, aku benar2 tidak mengerti. Jadi maksudmu, kau mengizinkan kami untuk menjadikan Soeun barang taruhan begitu?”tanya Eunhyuk.

“Tentu saja bukan! Enak saja kalian!. Maksudku adalah, selama ini bagitu banyak yg suka Soeun tapi semuanya kembali berbalik ketika menghadapi kedua kakaknya. Aku kira kalian berdua adalah dua orang yg nekat, aku rasa kalian bisa membantuku membuat dua kakak Soeun merubah konsep pikiran mereka. Sehingga Soeun bisa hidup bebas tanpa tekanan lagi. Masalah Soeun, aku rasa kalau kalian serius dan tidak main2 kalian bisa mendapatkan hati Soeun karena Soeun bukan sekeras kelihatannya. Masalah perasaan kita fikirkan nanti, yg pasti kita uru dulu dua kakaknya…”

“Hey, ini benar2 sulit dimengerti. Kalau hanya untuk mengubah prinsip kakaknya, bukankah hati Soeun akan seperti dipermainkan?”kata Yesung.

“Kau masih memikirkan perasaannya? Yg pasti, aku tidak akan bisa langsung percaya. Ini kerja serius, oleh karena itu aku benar2 menemui kalian dan bertanya. Apa kalian serius dengan Soeun, kalau serius aku akan membantu, kalau tidak kalian akan aku halangi untuk mendekati Soeun. kalau ada diantara kalian yg serius, maka sebaiknya kalian bekerja sama denganku. Kita bisa sama2 mendapatkan tujuan kita…”

“Apa untungnya kami bekerja sama denganmu?” tanya Eunhyuk kemudian.

“Tentu ada, aku adalah orang yg paling berpengaruh untuk Soeun. dia akan mendengar setiap saranku. Kalian lihat betapa kerasnya dia pada kalian, di depanku dia bahkan bisa bersikap sebaliknya kan? Aku bisa membuatnya mau memaafkan serta lebih respect pada kalian. Sementara itu, aku juga bisa membuatnya benar2 tidak pernah mau melihat kalian…”

“Apa-apaan itu?”

“Kau merasa aneh. Kalian tahu, pesona yg kalian banggakan bisa menjadi tidak penting bagi sepupuku. Itu karena dia tidak sama dengan gadis2 yg selama ini kalian hadapi. Dan aku tahu cara menghadapi moodnya itu. Tapi satu hal yg tak bisa ku ubah dari dulu hanya kedua kakaknya itu,oleh sebab itu aku membutuhkan kalian untuk itu..”

Yesung dan Eunhyuk saling berfikir mendengarnya. Sementara Onew menatap datar keduanya. Lalu onew bangkit.

“Tapi kurasa meminta bantuan pada playboy seperti kalian adalah kesalahan besar. Yg pasti kalian tidak akan pernah serius pada sepupuku kan? Aku tahu hal itu… Jadi lupakan saja, dan kuharap kalian berhenti membuang waktu dengan mengejar sepupuku…”katanya sambil bangkit dan menatap keduanya. Keduanya tak menyahut, hanya menatap Onew yg berdiri didepan mereka. “Baiklah, kalian fikirkan dan beritahu aku. ingat! Aku tidak bisa di tipu. Kalau kalian hanya pura2 serius sebaiknya jangan lakukan. Karena sia2 dan percuma kalian tahu? Fikirkan! Dan temui aku kalau sudah memutuskan…” kata Onew meletakkan selmbar kartu namanya sebelum memutuskan untuk keluar dari tempat itu. Keduanya masih tampak berfikir saat ditinggalkan.

[]

Yesung memasukkan gitarnya kedalam mobilnya. Lantas pandangannya tertuju pada seseorang yg lagi2 mengendap-endap didekat sana. Yesung mengerutkan dahinya, pandangannya lantas mengikuti arah pandangan orang itu. Yesung semakin heran ketika ia lagi2 memperhatikan gerak gerik Soeun lagi. Yesung kemudian melayangkan lagi pandangannya pada orang itu.. orang yg sedang di perhatikan Soeun sadar kembali diperhatikan Yesung. Dengan cepat ia kemudian menaiki motornya dan pergi. Melihat ia pergi, Yesungpun dengan cepat memasuki mobilnya dan mengikuti orang yg ia yakin pernah bertemu dengannya itu.

Yesung menginjak gas mobilnya semakin kuat dan ia juga mengemudi dengan kecepatan yg lebih cepat. Rasa penasarannya benar2 membuatnya ingin sekali mendapatkan jawaban tentang siapa orang itu. Ia dapat melihat targetnya didepannya dengan motornya yg semakin di percepat. Yesung kemudian mengambil jalan lain untuk bisa menyusul orang itu di suatu tempat.

Srrrt!!!

Orang itu menghentikan motornya dengan mendadak ketika tiba2 mobil Yesung telah didepannya dan menghalangi badan jala yg akan dilaluinya. Yesung kemudian cepat keluar dan menghampirinya. Awalnya ia berniat berputar dan pergi, tapi Yesung dengan cepat menarik kerah bajunya dari belakang hingga ia dan motornya terjatuh.

Pakkk!!

Yesung memberikan pukulan pertamanya dan tepat mengenai pipi orang itu. Yesung meraih kerah bajunya.

“Katakan! Siapa kau dan apa tujuanmu mengintai Soeun?” Yesung bertanya sambil menarik kerahnya. Orang itu menatapnya.

“Kau tidak akan tahu..Ahh”

Yesung kembali memukul wajah orang itu. “Katakan atau kubuat kau mati!”

Bukannya takut ataupun ngeri, laki2 itu malah menatap yesung dengan pandangan mengejeknya. “Bukankah, kau begitu mengenal aku? kim Yesung??”katanya bermain-main. Yesung semakin marah, sekali lagi ia memberikan pukulannya pada laki2 itu.

“Kau kira ini permainan? Katakan!” kata Yesung kemudian. laki2 itu semakin sinis, diluar perkiraan Yesung ia tiba2 mendorong tubuh Yesung hingga Yesung mundur dan tersandar di bagian depan mobilnya. Kini laki2 itu berdiri dengan yakin di depannya dan mengulurkan sebuah pistol padanya.

“Jangan bergerak atau aku kembali mencelakaimu? Kau ingin tahu siapa aku? berfikirlah dimasa-masa sekaratmu dulu dan kau akan tahu. Sekarang diam dan jangan mencampuri urusanku dengan adik Kim Heechul ini kalau kau tidak mau kucelakai seperti dulu…”katanya sambil mengancungkan pistol itu kepada Yesung. Yesung cepat memandang tajam orang itu. Ia ingat, dia adalah salah satu dari orang yg mencelakainya dari dulu. Salah satu dari sekelompok orang tak dikenal yg berusaha menghabisi nyawanya. “Kau ingat? Ya, aku lah orangnya!!” katanya kejam dan sinis.

Yesung cepat bengkit dan berniat memukul orang itu.

“Jangan bergerak atau kubunuh kau!” Yesung menghentikan gerakannya ketika orang itu semakin mengancungkan pistolnya pada Yesung. Yesung menatap geram.

“Katakan siapa kau dan apa maumu dengan dulu berusaha membunuhku dan sekarang mengintai Soeun?”

“Apa hakmu bertanya padaku? “jawabannya benar2 membuat emosi Yesung naik saat itu. “Baiklah! Karena kau begitu penasaran akan aku jawab pertanyaanmu. Aku adalah sorang pembunuh bayaran, yg ditugaskan membunuh siapa saja. Dulu, aku dibayar seseorang untuk menghabisi nyawamu karena suruhan dan bayaran seseorang jadi sekarang seharusnya kau faham untuk apa aku mengikuti gadis manis yg selalu kau tanyai itu…”

“Apa? Kau…”

“Kubilang jangan bergerak atau aku kubunuh. Kau tahu awalnya aku benar2 berniat membunuhmu dulu, tapi ternyata hari itu kau tidak mati hanya hampir mati. Dan anehnya entah kenapa orang yg dulunya memintaku untuk membunuhmu membatalkan niatannya untuk membunuhmu melihat kau sudah hampir mati karena sekarat dulunya..”katanya kemudian. yesung semakin menatap tajam orang didepannya. “Jadi sekarang, cepatlah pulang tidur dan jangan mencampuri urusanku. Kalau tidak, aku tidak akan segan2 untuk membunuhmu. Kau faham…”katanya begitu kejam dan sinis.

Entah darimana datangnya, tiba2 saja sebuah mobil hitam datang kearah mereka. Laki2 itu tertawa kecil melihat mobil itu datang, ia beralih lagi pada Yesung.

“aku harap kau jangan membuang waktu dengan melapor ke polisi karena kami terlalu ahli untuk kau samakan dengan pembunuh bayaran lainnya. Kau faham? Sekarang pulanglah, jangan buang waktumu dengan ikut campur projek kami.. Dan satu hal lagi yg pasti menarik untukmu. Orang yg menyuruh dan membayarku untuk membunuh Kim Soeun adalah orang yg sama dengan orang yg membayar kami untuk mencelakaimu..”katanya berjalan mundur lalu memasuki mobil itu. “Sampai jumpa lagi, Kim Yesuuuung…”

BANG!!

Yesung cukup kaget ketika orang itu mengeluarkan sebuah tembakan. Tadinya, ia berfikir ia akan menembak kaki Yesung tapi ternyata tidak, ia menembak ban mobil depan Yesung hingga pecah. Mobil itupun kemudian pergi begitu saja. Meninggalkan Yesung yg masih kaget dan tak habis fikir. Pembunuh bayaran? Siapa orang yg dulu ingin membunuhnya? Apa mantan gadis2 yg disakitinya atau apa? Dan untuk apa sekarang pembunuh bayaran itu ingin membunuh Soeun? apa penyebabnya dan siapa orang yg ingin mencelakai Soeun? Dalam sejenak tiba2 fikirannya menemukan sesuatu. yesung kemudian meraih ponselnya kemudian.

[]

“Tuan ada paket…”

Hankyung mengangkat wajahnya ketika sekretarisnya datang sambil membawa sebuah paket. Hankyung menatap paket berwarna merah muda ditangan sekretarisnya.

“Bawa masuk!”kata Hankyung kemudian. sekretarisnya itu mengangguk, lantas memasuki ruangan Hankyung. Setelah meletakkan paket diatas meja, sekretaris itu kemudian memberi penghormatan dan keluar dari ruangan Hankyung.

Setelah ditinggal sekretarisnya, Hankyung menatap paket ditangannya. Hankyung awalnya memeriksa alamat pengirim paket, tapi ia sama sekali tak menemukannya. Hankyung kemudian dengan hati2 membuka pita merah muda yg ada di paket. Aneh, sejak kapan Hankyung mendapat paket dikantor dengan warna seperti ini. Setelah pita dibuka hankyung membuka isi paket itu.

“Astaga…”

Hankyung begitu kaget ketika membukanya. Ia menemukan sebuah bangkai kucing yg masih berlumuran darah segar di dalamnya. Yg lebih mengagetkan disamping sana ada foto Soeun yg juga sudah dilumuri darah dan sepucuk surat. Hankyung mengambil kertas itu.

“Batalkan rencana otopsi jenazah kedua orang tuamu atau adikmu menyusul mereka, Kim Hankyung!!”

Dada Hankyung begitu sesak membaca isi surat yg sangat pendek itu. Ia sangat sulit berfikir untuk saat ini. Ia kemudian meraih ponsel dimejanya, setelah memencet tombil2 beberapa saat, ia meletakkan ditelinganya.

“Hyung…”

[]

Heechul dengan cepat keluar dari kantornya. Lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya keseluruh penjuru SM university. Heechul kemudian segera mengelilingi SM university untuk mencari Soeun. langkahnya terhenti lega ketika melihat Soeun dan Onew sedang duduk di suatu sudut sambil memakan es krim. Ia segera menghampiri keduanya.

“Oppa…” Soeun yg pertama kali menyadari kehadiran Heechul segera bangkit. Heechul menghampiri Soeun dengan sangat tidak tenang.

“gwaenchana?” tanya Heechul sambil memegang pipi Soeun dan memeriksa keadaannya. Soeun dan Onew sedikit heran oleh perbuatan Heechul.

“Aku tidak apa2…”kata Soeun kemudian masih bingung. Heechul menatap adiknya, lalu beralih pada Onew yg juga heran.

“Onew Soeun ayo kita pulang sekarang…”

“Huh?” keduanya masih begitu heran.

“Jangan bertanya lagi, ayo pulang!!” kata Heechul tak banyak kompromi lantas menarik tangan Soeun. Soeun hanya mengikuti langkah kaki kakak sulungnya, ia melirik Onew yg mengikuti dari belakang yg juga bingung.

[]

Eunhyuk duduk sendiri di dalam kamarnya yg gelap. Pikirannya kali ini melayang dan berotasi sangat begitu cepat dan tak beraturan. Sekilas, wajah serta kata2 dari beberapa orang bermain dan berganti dalam fikirannya…

“Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi denganmu. Kau benar2 lelaki yg brengsek, bagaimana mungkin kau bisa menjalin tiga hubungan lain dengan tiga gadis berbeda di belakangku? Kau anggap aku. ingat! Mulai sekarang jangan hubungi aku lagi. Aku akan keamerika untuk bersekolah, dan aku harap aku tak pernah bertemu dirimu lagi…”ucapan penuh kemarahan yg dikatakan oleh seorang gadis yg saat itu berambut hitam tergerai panjang dan di tiup angin sore kembali terngiang di telinganya.

“Kalau kalian tidak ingin belajar lebih baik kalin keluar saja dari universitas ini. Kalian tahu, mahasiswa seperti kalian hanya sebuah sampah dimataku. Kalian selalu berbuat hal bodoh yg bahkan tak pernah kalian fikirkan. Kalian tahu, kalian adalah sebuah produk yg gagal… Kalian lebih baik, pergi saja mulai mengemis keluar sana daripada kalian hanya menjadi beban bagi kedua orang tua kalian…” ucapan kasar, sinis, dan tajam dari dosen yg kiler di kampusnya Kim Heechul ikut terngiang di telinganya.

“Tidakkah kalian melihat semua ini? Bagaimana mungkin, orang dengan kemampuan begini bisa bermimpi mendapatkanku dengan jalan taruhan dan untuk main2. Kalian tidak akan bisa mendapatkan itu semua. Kalian tahu kenapa? Karena orang yg mendapat score D dalam mata kuliahnya bukanlah orang yg pantas untukku…”ucapan bertubi-tubi dan tajam dari seorang Kim Soeun ikut tergiang setelah itu.

“Bersungguh-sungguh yg seperti apa? Nilaimu saja, tidak pernah kau perlihatkan padaku. Kenapa? Ayah tahu, karena semuanya buruk dan hanya main2 semata bagaimana begitukan…”seruan serta pandangan penuh ejekan ayahnya juga berfantasi dalam otaknya saat ini.

“Ahh!” Eunhyuk melemparkan semua barang di sekitarnya begitu saja. Kenapa? Kenapa semuanya hanya erupa cacian yg begitu buruk untuknya! Ya, semua dari awal memang berjalan begitu salah. Keplayboyannya, membuat cinta pertamanya yg benar2 ia cintai pergi karena akhirnya menyadari kebohongannya. Lantas, gadis satu2nya yg benar2 ia cintai itu benar2 meninggalkannya tanpa berniat kembali setelah itu. Orang tuanya menganggapnya seorang troublemaker yg sama sekali tidak berguna untuk mereka. Kim Heechul selalu memberikan kata2 kasarnya ketika ia menghadiri kelas Heechul. Sekarang, seorang gadis yg merupakan adik Kim Heechul bahkan tak memandangnya sama sekali karena rendahnya prestasi yg ia miliki. Lalu apa? LALU APA? Apa yg bisa ia lakukan untuk membuktikan bahwa ia tidak serendah dan sebodoh yg mereka semua fikirkan??

“Kau masih memikirkan perasaannya? Yg pasti, aku tidak akan bisa langsung percaya. Ini kerja serius, oleh karena itu aku benar2 menemui kalian dan bertanya. Apa kalian serius dengan Soeun, kalau serius aku akan membantu, kalau tidak kalian akan aku halangi untuk mendekati Soeun. kalau ada diantara kalian yg serius, maka sebaiknya kalian bekerja sama denganku. Kita bisa sama2 mendapatkan tujuan kita…”

Ucapan itu, yah ucapan pemuda kekanak-kanakkan dan sepupu Soeun itu mungkin bisa membantunya membuktikan dirinya pada mereka semua. Ya, cara itu, ia bisa mulai dari cara itu.

[]

Heechul mengenggam erat sehelai kertas yg ia pegang. Ia kemudian menatap foto adik bungsunya yg berlumuran darah itu, lantas meraih dan ikut meremasnya. Hankyung hanya menatap Heechul dan kemarahannya tanpa mengatakan apapun.

“Tidak bisa dibiarkan! Ini sudah parah. Kurang ajar, siapa yg ingin bermain-main dengan kita dengan cara seperti ini…” kata Heechul sambil melempar kertas2 itu kesembarang tempat dengan emosi.

“Aku tidak begitu yakin hyung. Tapi, aku kira ini ada hubungannya dengan pelaku pembunuh ibu dan ayah…”jawab Hankyung juga serius.

“Aku juga berfikir begitu. Kurang ajar! Siapa yg berani melakukan ini? Setelah membunuh orang tua kita, membuat kita sengsara, membuat Soeun trauma, sekarang mereka mulai meneror kita melalui Soeun. orang ini benar2 tidak akan aku maafkan. Kalau sampai aku tahu, akan kubunuh dia dengan tanganku sendiri…”kata Heechul benar2 begitu emosi.

Hankyung tak mengatakan apapun, ia hanya mengalihkan pandangannya menuju tempat lain dan otaknya kembali berusaha berfikir.

Kring!!

Telephon disamping Hankyung berdering. Hal itu membuat keduanya saling bertatapan. Dengan agak berfikir, Hankyung kemudian mengangkat telephonnya.

“yeobsaeyo…”

“Selamat malam. Kim Hankyung…”

Hankyung mengalihkan pendangannya menuju Heechul yg penasaran ketika ia mendengar suara berat dari ujung sana.

“siapa kau?” tanya hankyung dengan cepat.

“Aku? ya, tentu saja. Aku adalah malaikat kematian orang tuamu yg sekarang sdang mengintai nyawa adik bungsumu…”

“HYA! BERHENTI MENEROR DENGAN CARA INI. SIAPA KAU? TEMUI KAMI LANGSUNG BILA KAU PUNYA URUSAN. JANGAN SENTUH SOEUN!!” Hankyung dengan cepat berseru emosi mendengar ucapan orang itu. Bukan takut, orang itu malah tertawa dengan kerasnya, membuat Hankyung benar2 marah. Mendengar kata2 Hankyung, Heechulpun dengan cepat bangkit dan meraih gagang telephon. Tawa orang tak dikenal itu terdengar jelas di telinganya.

“HEY, PERBUATANMU BENAR2 TAK BISA KU TOLERANSI! TEMUI AKU SEKARANG JUGA KALAU KAU BENAR2 BERANI. JANGAN PAKAI CARA MURAHAN DAN PENGECUT SEPERTI INI!! KAU DENGAR BODOH!!” Heechulpun dengan cepat berseru dengan emosi yg membuncah. Namun, tawa orang itu semakin keras dan membuat kemarahan Heechul dan Hankyung benar2 tak bisa diredam.

“Kalian kalau marah menyeramkan sekali rupanya. Tapi sayang, itu tidak berguna untukku. Pesanku, pandangilah wajah bungsu kalian yg manis itu untuk malam ini karena setelah hari ini berakhir kalian bahkan tak akan pernah melihat wajah manis seorang Kim Soeun lagi. Kalian dengar itu, Kim Heechul Kim Hankyung? Malaikat kematian esok hari akan menjemput adik kalian yg bernama Kim Soeun itu. Camkan itu Hhahhahhha”

Tut… Tut… Tut…

“HALLO HALLO. JANGAN MATIKAN BRENGSEK! TEMUI AKU LANGSUNG KALAU KAU BERANI” Heechul masih berteriak-teriak begitu emosi ketika telephon itu di matikan begitu saja oleh penelfon misterius itu. Hankyung menatap penasaran hyungnya. “Ahh kurang ajar! Brengsek!!” Heechul masih marah2 sambil membanting telefon itu.

“Ada apa hyung? Apa yg dia katakan?” tanya Hankyung kemudian.

“Mereka mengancam akan membunuh Soeun besok. Ini benar2 gila. Telefon semua penjaga untuk bersiaga sejak malam ini. Lalu awasi Soeun dan jangan biarkan ia keluar. Aku akan benar2 menyelesaikan ini. Aku pastikan itu!”kata Heechul dengan pandangan berkilat-kilat. Hankyung menghela nafas mendengarnya. Mereka menjalani malam ini dengan perasaan emosi dan gelisah yg bercampur aduk. Sementara tanpa mereka sadari, Onew mendengar semua perbincangan mereka.

Zzztt…

Ponsel Onew bergetar tiba2. Ia meraih ponselnya, agak kaget menemukan 2 pesan masuk ke inboxnya secara hampir bersamaan.

“Ini aku Yesung. Aku menyetujui usulanmu… Ku fikir kau faham maksudku…”

“Ini aku Eunhyuk. Aku setuju untuk bekerjasama denganmu mengenai Kim soeun… Kita bertemu besok di kafe universitas…”

Onew tersenyum kecil melihat daftar pesannya. Ia kemudian mengangkat wajahnya, menatap dua sepupunya yg tampak emosi dan pusing itu.

[TBC]

All Readers, FF ini dalam proses pertimbangan akan dilanjutkan atau dihentikan mendadak karena inspirasi yg agak ngandat. Banyaknya komen mungkin akan berpengaruh bagiku untuk melanjutkan atau tidak. Aku merasa FF ini memiliki konflik yg agak sulit untuk dicari cara penyelesaian, awalnya aku berniat menghentikan tapi karena ada reader yg nanyain akhirnya FF ini tetap dilanjut dengan inspirasi yg gantung dan dipaksakan saat ini. Itulah aku fikir, beberapa konflik atau dialog terdengar agak sedikit membingungkan.

Pada akhirnya, jumlah komen dan Rating akan menentukan FF ini mau dilanjutkan atau benar2 dihentikan. Gomawo ^^