The National Little Sister Part 1 (Say Hi!!)

The National Little Sister Part 1 (Say Hi) | Cloudyelfputriandina | Comedy Romance, Friendship, Family | PG-13 | Kim So Eun, Cho Kyuhyun, Kim Jong Woon (Yesung), Kwon Yuri, Choi Jinri (Sulli), Choi Minho, Shim Changmin, Park Jiyeon, Krystal Jung Soojung, and other

Summary             :               Selamat datang dalam rangkaian hidup yang warna-warni

Warning              :               Typo(s), OOC, Alur aneh

*The_National_Little_Sister_Part_1*

Pagi yang begitu indah di awal musim semi.

Kesibukan sudah sangt terlihat di sebuah rumah di kawasan Gangnam. Semua Maid yang bekerja di rumah itu tampak sudah berpencar diseisi rumah untuk melakukan tugas dan pengabdian mereka terhadap sang pemilik rumah. Membuat rumah tersebut sudah begitu sibuk pagi-pagi begini.

Sementara di sebuah kamar, keadaan justru sangat berbalik dari sudut lainnya. Sebuah kamar dengan warna manis merah muda itu tampak masih begitu sepi dan malas pagi ini. Lihat saja diatas tempat tidur yang bedcovernya juga berwarna merah muda itu. Sesosok tubuh tampak masih bergelung dengan malas di dalam selimut.

Klek!

Pintu terbuka dari luar. Menampakkan seorang wanita cukup muda yang memasuki kamar. Ia tampak geleng-geleng kepala melihat penghuni kamar tersebut yang masih enak tertidur pagi-pagi begini.

“Soeun!” Wanita itu berseru sambil mengguncang tubuh tersebut. Melihat seruannya tak mendapat respon, wanita itu berseru dan mengguncang tubuh itu sekali lagi. Lebih kuat. “Soeun! Bangun sayang!”

“Soeun!”

“Eungh..” terdengar lenguhan malas dari dalam selimut. “Bukankah ini hari minggu? Berarti aku tidak sekolah. Mengapa ibu membangunkanku begitu pagi?” sahutnya dari dalam selimut.

“Memang, tapi bukankah pagi ini kau ada Fanmeeting? Ayo cepat bangun supaya kau tidak telat..”

“Fanmeeting lagi? Ah, aku bosan..” sahutnya masih malas. “Aku masih mengantuk.. “ lanjutnya. Wanita itu mendesah.

“Benar, tapi kau harus tetap bangun. Manager Jo bilang acaranya mulai dua jam lagi jadi kau harus segera siap-siap..”

Hening tak ada sahutan. Wanita itu mendesah kembali sambil mengguncang tubuh itu lebih kencang. “Soeun-ah, ayo bangun. Kau tak dengar ibu?”

“Soeun…”

Wanita itu berdecak dan lagi-lagi ia geleng-geleng kepala. Pada akhirnya ia menarik selimut merah muda yang menutupi tubuh putrinya, Kim So Eun.

“Yah, ibu~ aku masih mengantuk!!” Soeun protes sambil merengek setelah Nyonya Kim menarik selimut yang dipakainya. Wanita itu hanya tersenyum sambil menarik tangan Soeun. Membantunya untuk bangun.

“Jangan membiasakan dirimu untuk malas, Kim Soeun. Segera bersiap-siap…”

“Tapi aku malas, aku ingin tidur sepuasnya hari ini..” sahut Soeun sambil berusaha kembali merebahkan tubuhnya, namun lagi-lagi dilarang ibunya.

“Fanmeetingnya hanya satu jam, bukan? Nanti setelah fanmeeting kau pulang dan tidur lagi bagaimana?” bujuk ibunya. Ia mengusap dengan sayang rambut Soeun, berusaha membujuknya. “Sekarang bersiap-siap dan segera berangkat, mengerti?”

“Ne..” sahut menyahut malas.

“Bagus..” sahut ibunya senang. Ia mencium dahi Soeun. “Ibu menunggumu dibawah. Ibu akan menyiapkan makanan yang kau sukai. Segeralah bersiap-siap dan turun, mengerti…”

“Araseo..”

“Bagus, kau memang putri ibu yang paling manis…”

*(

Ini Weekend, semua melakukan semua hal paling menyenangkan dalam hidup mereka. termasuk pemuda yang berkutat dengan PSPnya ini, walau kenyataannya ia tak perlu menunggu weekend untuk melakukannya. Ayolah, PSP adalah kekasih baginya, sehingga tak perlu libur atau hari sibuk mereka akan selalu bersama. Menjalin hubungan yang begitu harmonis dan bahagia.

“Berhentilah main Game, Kyu. Ibu butuh bantuanmu!”

Suara seorang wanita berumur sekitar empat puluh tahunan mengintrupsi permainannya. Menghasilkan sebuah tolehan singkat darinya, sebelum kembali fokus pada ‘kekasihnya’.

“Ibu mau aku melakukan apa?” Tanya Kyuhyun – nama pemuda itu – sambil kembali sibuk dengan benda persegi ditangannya.

“Ibu ingin membuat makanan special untuk ayahmu, tapi ternyata ibu lupa membeli beberapa barang yang penting…” jelas wanita masih dengan sabar menghadapi putranya yang setengah mengacuhkannya itu. “Jadi kau bantu ibu untuk berbelanja ya..”

“Huh? aku? berbelanja? Tidak mau! Kenapa tak menyuruh Cho Ahra yang melakukannya?” Tanya Kyuhyun dengan wajah datar tak sukanya.

“Dia sedang tak di rumah, main ke tempat temannya. Tch, berhentilah bermain untuk sementara. Dengarkan ibu!” Seru Nyonya Cho mulai tak bertoleransi. Ia menarik benda persegi itu dari Kyuhyun, mendatangkan protesan dari pemiliknya.

“YAH IBU!! KEMBALIKAN PSPKU!!” Teriak Kyuhyun histeris ketika benda itu berpindah tangan dari tangannya. Sebuah ketukan spatula menyentuh kepalanya. “Aarhh..”

“Berhentilah berlebihan. Sekarang lakukan perintahku…”

“Tapi bu, aku—“

“—lakukan atau aku menjadikan semua PSPmu dalam menu soup makan malam?”

Kyuhyun mendesah pasrah. Mengerang sambil mengelus bekas tempat mendarat spatula tadi.

“Baiklah, baik. Tapi bu, aku sama sekali tidak mengerti apa yang harus kubeli..” ucap Kyuhyun mulai berdamai dengan keadaan. Kali ini ia mulai pasrah dan menuruti apapun kata ibunya, demi kekasihnya tercinta -_-

“Itu tentu begitu gampang. Ibu sudah menyiapkan daftar yang akan kau beli. Tidak banyak kok. Tunggu disini ya, ibu ambilkan..” ucap Nyonya Cho bersemangat. Wanita itu kemudian kembali berjalan kearah dapur, meninggalkan putra bungsunya yang tampak menggerutu panjang sambil terus mengelus kepalanya.

*(

Gadis manis itu tampak sedang sibuk mengotak-atik ponselnya saat mobil yang membawanya berhenti. Menyadari hal itu ia tampak mengalihkan perhatiannya dari ponsel untuk melihat sekitarnya.

“Kita sampai, sweety..” ucap wanita muda yang duduk disampingnya. Ia kemudian dengan antusias membuka sabuk pengamannya dan bersiap untuk turun, berbanding terbalik dengan gadis yang datang bersamanya. “Yah, kenapa? Ayo turun..” ajak wanita itu kembali pada artis yang dibinanya.

Soeun memutar bola matanya bosan, lalu mulai bergerak membuka sabuk pengamannya.

*(

“HAAH? Kau bilang kau kemana??” Pemuda kurus dengan rambut kecoklatan itu tertawa heboh sambil berbicara di telepon. Perbuatannya tentu saja mendatangkan pandangan dari pemuda yang berada di sampingnya, dimana pemuda itu tampak sibuk mengikat sepatunya. “Aku tak percaya orang sepertimu akan ke supermarket untuk membeli bahan-bahan dapur. Haha..”

Pemuda yang lainnya selesai mengikat sepatu. Ia tampak sedikit bergeser dari tempatnya mendekati pemuda yang terlihat lebih tua darinya itu. Penguping pembicaraannya.

“Siapa?” Tanya Pemuda dengan baju basket bertulisan CHOI MIN HO itu penasaran. Pemuda lain yang memakai baju basket dengan nama SHIM CANG MIN itu menoleh sekilas padanya.

“Si hantu Game..” bisiknya sesaat, sebelum kembali sibuk berbicara melalui telepon. Meninggalkan Minho yang tampak mengangguk sesaat sambil melirik ponselnya sendiri. Sebuah ponsel dengan wajah manis di dalamnya. Hey, bukankah ia gadis yang sama dengan gadis yang kita lihat di mall tadi?

*(

Mobil mewah berwarna silver itu tampak baru saja parkir di lahan parkir khusus untuk sebuah mall terbesar di korea. Pengemudi mobil yang tak lain adalah Cho Kyuhyun tampak melepaskan kemudi sambil merenggangkan persendian. Tangannya kemudian meraih daftar belanjaan di atas dashbor mobilnya.

“Hh, aku tak percaya aku kesini untuk membeli barang seperti ini. Merepotkan..” omel pemuda itu kesal sambil membuka sabuk pengamannya. Tak lama setelah ia keluar dari mobil ia tampak berjalan kearah pintu masuk mall.

*(

“Mohon antri dan tidak berebutan!!”

Suara seperti itu menggema berulang-ulang kali semenjak tiga puluh menit yang lalu. Disana, ditempat itu tampak dipadati oleh begitu banyak orang. Merapat menuju sebuah meja dimana seorang gadis dengan senyuman malaikatnya tampak duduk dengan ballpoint di tangannya. Senyumannya yang begitu manis dan menenangkan tak jarang membuat ratusan orang yang didominasi oleh pihak adam itu semakin rela berdesak-desakan untuknya. Sekedar mendapatkan tanda tangan ataupun berjabatan tangan dengan gadis manis yang menjadi pusat perhatian itu sepertinya semua ini tak masalah.

“Ommo, aku tak percaya melihatnya disini. Dia begitu cantik dan manis..”

Ucapan-ucapan seperti itu juga sering terdengar. Membuat semua orang tampak sering tidak sabar untuk menyelesaikan antrian yang begitu melelahkan. Hal itulah yang membuat orang-orang kadang mulai ribut untuk saling dahulu-mendahului. Mendatangkan ucapan-ucapan yang terus sama daritadi.

“Mohon bersabar dan tak berebutan..”

Gadis itu mulai mengangkat wajahnya ketika mendengar keributan yang kembali mulai tak teredam oleh pihak security. Disaat seperti ini ia tampak berdiri dari tempat duduknya, tersenyum kepada ratusan fans yang menunggu untuknya.

“Semuanya harap sabar, semuanya pasti akan dapat giliran..” ucapnya lembut sambil mengumbar senyuman yang sama. Mendatangkan senyuman senang dari orang-orang disekitarnya, mulai menertibkan diri dengan sendirinya.

“Cantik dan sopan sekali..”

Dan disaat seperti itulah seorang Cho Kyuhyun tersesat disana. Entah karena memang tidak tahu apa-apa atau memang otak jeniusnya mulai kehilangan pesona akibat terlalu banyak main game, pemuda tampan itu bukannya berada di stan bahan makanan untuk mencari pesanan ibunya, ia malah tersasar di stan kosmetik dengan membawa keranjang di tangannya. Dahinya tampak sedikit berkerut dengan keramaian berlebihan yang menghadang jalannya.

“Ck, apa-apaan ini? Kenapa sepadat ini? Aku tak bisa masuk!!” omelnya melihat keramaian di depannya. Ia berusaha menjinjit untuk melihat apa yang sedang dikerumuni oleh orang-orang ini, walau hasilnya nihil karena keramaian itu terlalu padat. Belum lagi banyaknya kaum laki-laki yang lebih tinggi darinya yang berada disana. “Apa yang orang-orang bodoh ini lakukan dengan membanjiri tempat ini. Apa mereka mau unjuk rasa? Atau.. jangan bilang mereka juga diancam ibunya untuk membeli sayuran disini. Aish, kaum wanita mulai beringas makin kesininya…” omelnya tak jelas. Pemuda itu tampak mulai merapat kesana setelah itu.

“Aish, ini terlalu ramai. Kalau begini bisa-bisa sampai sore aku berada disini..” keluh Kyuhyun setelah melihat lebih dekat keramaian itu. Ia terdiam sesaat, membiarkan otak jeniusnya bekerja diantara kebisingan yang menganggunya. Berusaha mencari jalan keluar agar ia bisa cepat-cepat keluar darisini. “Tch, sepertinya tak ada jalan lain..”

Kyuhyun tampak selesai berfikir setelah beberapa menit. Pemuda itu tampak memeriksa sekitarnya lagi sambil mengangkat lengan kemejanya. Setelah itu, ia mulai bersiap-siap dan mengambil ancang-ancang. Menerobos keramaian begitu saja.

“Permisi!!!”

“Hey!!”

Beberapa orang berseru kesal ketika Kyuhyun dengan seenaknya menyerobot barisan mereka. Disinilah kita buktikan bagaimana jeniusnya otak Cho Kyuhyun, hingga dengan begitu mudah ia melewati hampir setengah keramaian. Meninggalkan orang-orang yang mengomel karena ulahnya yang benar-benar tidak sopan.

“Ck, yah! Jangan dorong-dorong!”

“Maaf..”

“Hey! KAU MENGINJAK KAKIKU!!”

“Aku tak sengaja!!”

“Yah! Beri jalan untukku!!”

“DASAR ANAK MUDA TIDAK SOPAN. YAH, KERANJANGMU MEMUKUL WAJAH NENEKKU HINGGA PINGSAN!!”

“AARH, DASAR PENGACAU!!”

“Aarh, apa yang kalian lakukan!!”

 

“Tch, apalagi sih sekarang..”

Soeun mendesis pelan sambil menyelesaikan sebuah kertas yang baru ditanda-tanganinya. Pandangannya kini beralih kearah gerombolan fansnya yang tampak kembali ribut dan tidak tenang. Membuat para security kembali kewalahan.

“Semuanya harap tenang!!” seru Soeun sambil kali ini kembali bangkit dari tempat duduknya. Berusaha menenangkan fansnya yang terlihat lebih heboh dari sebelumnya. “Semuanya, harap tetap tenang!” ulang Soeun yang sepertinya masih juga tak didengarkan. Semua orang tampak benar-benar tak dapat menahan kekesalan mereka saat ini. Mereka sibuk mengerubungi salah satu dari mereka di satu titik.

“Tch, benar-benar menyebalkan..” desis Soeun lagi dengan masih sebal. Gadis itu kemudian segera beranjak dari tempat duduknya. Mengabaikan larangan managernya ketika ia memutuskan untuk mendekati sumber keributan. Berusaha benar-benar turun tangan untuk menyelesaikan.

“Semuanya mohon tenang..”

 

“Aarh, apa yang kalian lakukan!!”

Sementara itu Kyuhyun benar-benar habis diserang oleh kerumunan itu. Ia dijitak dan dicubit-cubit oleh beberapa pihak, menyebabkan ia terjebak sendiri oleh ketidak sopanannya. Semua orang tampak benar-benar menggila, hingga mereka seperti tak mendengarkan seruan-seruan pihak lain yang meminta mereka untuk tenang.

“Mohon tenang!”

Kyuhyun berniat untuk menoleh kearah suara yang sepertinya cukup berhasil meredam tindakan anarkis dari orang-orang itu. Namun ia begitu kaget karena baru saja ia memutar wajahnya untuk melihat dan memastikan, yang ia temukan malah sesuatu yang langsung menempel di bibirnya.

Chu~

“Ommo…”

Keheningan tiba-tiba membelah keramaian tadi. Menyisakan puluhan orang yang menatap tak percaya dengan apa yang ada dihadapan mereka. Dimana dua orang itu tampak masih saling berdiri dengan bibir yang saling menempel dan mata yang sama-sama melebar kaget. Sama-sama belum mengerti sepenuhnya dengan apa yang baru saja terjadi.

 

*Push!!*

“Apa yang kau lakukan?” ucap Soeun dengan wajah memerah setelah mendorong tubuh Kyuhyun. Ia menatap Kyuhyun sejenak sebelum mengalihkan wajahnya yang malu. Langsung melarikan diri dari keramaian itu tak lama setelah itu.

“Ciuman pertamaku…”

 

“Aigoo, kau membuat Little sister menangis dan merajuk..”

Semua orang tersadar dari kealpaan setelah sosok manis itu menghilang dari pandangan. Mereka tampak berniat kembali menyerang Kyuhyun yang juga masih shock dengan kejadian tadi sambil menyentuh bibirnya. Yang untung saja kali ini diselamatkan oleh pihak security. Pihak keamanan itu tampak membawa Kyuhyun menjauh dari keramaian yang kian meradang.

*(

Lapangan basket itu tampak penuh hari ini. Belasan pemuda tampan tampak berada disana sambil memainkan benda bundar itu. Mendatangkan seruan histeris dari puluhan wanita yang tampak menonton di sudut lapangan.

Prrrrrrit!

Semuanya serentak berhenti ketika mendengar suata peluit. Pemuda-pemuda tampan itu tampak menoleh kearah sudut lapangan. Menemukan pelatih mereka disana.

“Semuanya merapat untuk berkumpul!” Seru pelatih mereka dengan lantang. Pemuda-pemuda tampan itu tampak langsung bergerak setelah mendengar seruan itu, mendekati pelatih mereka yang tampak berdiri dengan seseorang asing disampingnya.

Changmin dan Minho duduk di barisan paling belakang. Keduanya tampak berbagi sebotol air mineral bersama, sambil mendengarkan kata-kata pelatih mereka.

“Semuanya, kalian dengar bukan bahwa kita mendapatkan anggota baru yang baru saja bergabung? Hari ini aku membawanya untuk kuperkenalkan kepada kalian semua..” ucap pelatih itu sambil melingkarkan tangannya di bahu anak laki-laki di sampingnya. Semua orang tampak mengalihkan perhatiannya pada pemuda yang berdiri disamping pelatih mereka. “Perkenalkan dia adalah Choi Jinri. Mulai dari sekarang ia akan bergabung dalam klub kita. Perlakukan dia dengan baik..” sambung pelatih mereka sambil menepuk pundak sosok disampingnya. Dimana anak laki-laki yang terlihat muda itu tampak mulai membungkukkan badannya.

“Anyeong haseyo, aku adalah Choi Jinri. Salam kenal..” ucapnya ramah pada semua orang yang ada disana.

“Bukankah ia terlihat terlalu cantik menjadi seorang namja..” bisik Changmin tiba-tiba pada Minho yang sedang meminum air mineralnya sambil melirik kedepan sana. Minho tampak menyelesaikan minumannya sambil mengangkat bahu.

“Entahlah..”

“Tch, kau ini. Perhatikan dengan benar, kulitnya terlalu halus untuk ukuran laki-laki..” omel Changmin sambil berbisik. Minho tampak menoleh sosok itu kembali untuk sejenak, dan memperhatikan setengah datar dan tak terlalu banyak ekspresi. Sementara Changmin tampak bergosip dengan teman-temannya yang lain. Dimana mereka membicarakan hal yang sama. Anak baru itu terlihat terlalu cantik sebagai seorang anak laki-laki.

*(

*Push!!*

“Lain kali jangan membuat masalah!” omel petugas itu setelah mendorong Kyuhyun melalui pintu keluar. Petugas itu kemudian pergi meninggalkan tempat itu, meninggalkan Kyuhyun yang tampak menatapnya kesal.

“Aish, memang aku peduli..” seru Kyuhyun frustasi. Pemuda itu tampak segera mencari-cari sesuatu disakunya setelah itu. Sesuatu yang sepertinya tak ditemukannya. “Aish, aku kehilangan daftar belanjaanku. Assh, bisa-bisa PSPku benar-benar dijadikan soup kalau begini..” omelnya kesal setelah lelah mencari kertas tadi.

Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi dengan keadaan yang menurutnya begitu menyebalkan itu. Aish, bahkan beberapa bagian tubuhnya masih sakit gara-gara insiden tadi. Mereka sepertinya tadi benar-benar niat membunuhnya. Brutal.

Kyuhyun tiba-tiba menghentikan rutukannya setelah mengingat sesuatu. Kyuhyun terdiam, mengangkat tangannya dengan kaku sambil menyentuh bibirnya. Merasakan bagian tubuhnya yang bahkan masih terasa aneh sejak beberapa menit itu.

“Tapi tadi itu.. benarkah?” Tanyanya pada dirinya sendiri sambil menyentuh bibirnya. Berusaha mengingat kembali perasaan dan sensasi yang tadi dirasakannya. Sesuatu yang bahkan masih membuatnya bingung karena terjadi tiba-tiba. “Aish, apa yang aku lakukan?!”

Kyuhyun menghentikan kegiatannya dan melepass sentuhan di bibirnya. Pemuda itu kemudian bergerak darisana. Benar-benar mencari jalan keluar yang akan mengantarnya ke arah parkiran.

“Aku harus menyelamatkan PSPku apapun yang terjadi..”

*(

“Aaaarh, bodoh bodoh bodoh. Laki-laki bodoh!!”

Soeun masih mengerang histeris sambil menyembunyikan wajahnya dengan bantal berbentuk love di tangannya. Menahan malu dan kesal yang meledak dalam dirinya.

“Berhentilah melakukan itu, Soeun. Itu merusak dandananmu..” larang Manager Jo sambil mendekati artisnya. Melarang Soeun berlaku anarkis pada wajahnya sendiri pasca kejadian tadi.

“Huh, kau tidak tahu manager. Rasanya aneh sekali..” rengek Soeun sambil menjauhkan bantal tadi dari wajahnya. Menunjukkan make up wajahnya yang mulai terlihat berantakan akibat ulahnya. Hal itu diperparah dengan cemberut yang terlihat berat di wajahnya.

“Itukan kecelakaan. Lagipula kau sendiri kan yang memilih menerobos ditengah keramaian..”

“Habisnya mereka itu berisik. Siapa sangka kalau akhirnya begini, hiks hiks.. ciuman pertamaku..” ratap Soeun sambil kembali menutupi wajahnya dengan bantal yang tadi. Mendatangkan gelengan dari managernya.

“Itukan tidak terlalu fatal, lagipula apa yang bisa kita lakukan sekarang? lagipula aku lihat pemuda tadi tampan jadi kau seharusnya tak perlu terlalu menyesal..” ucap manger Jo yang entah berniat menghibur atau mengagumi pemuda tadi. Namun yang pasti kata-katanya mendatangkan tatapan tajam dari Soeun.

“Masalahnya bukan begitu. Seharusnya bukan dia ciuman pertamaku, tapi Yesung oppa. Hiks hiks, bertahun aku menyimpan ciuman pertamaku untuk Yesung oppa, tapi lihat.. hanya dalam hitungan detik pemuda jelek itu mencurinya..” ucap Soeun lagi masih dengan ratapan yang didramatisir. Membuat managernya lagi-lagi harus memegangi kepalanya karena sikap kekanakan artis binaannya.

“Baiklah, inikan tidak sengaja. Jadi hitungannya juga belum sebagai ciuman bukan? Kau masih bisa mendapatkan dari Yesung nantinya..” ucap Manager Jo mengalah dengan keadaan sambil mengusap bahu Soeun. Berusaha lebih manis untuk membujuknya.

“Hiks.. tetap saja namanya Yesung oppa bukan yang pertama..”

“Aish, Soeun berhentilah berlebihan..” ucap manager Jo kesal kembali. “Sekarang perbaiki make up-mu dan kembali ke stan..”

“Tidak mau!”

“Soeun..”

“Aku sedang dalam masa berkabung, bagaimana mungkin aku harus tetap melayani mereka..”

“Berkabung? Tch, Soeun, kau tak bisa seperti ini..”

“Buktinya aku bisa..” ucap Soeun cuek sambil berdiri dari tempat duduknya. Mendekati cermin dan memperbaiki dandanannya.

“Apa yang ingin kau lakukan?” Tanya Manager Jo sambil mendekati Soeun yang sibuk memperbaiki dandanannya sambil bersenandung kecil. Aneh, tadi terlihat begitu kesal sekarang sudah kembali ceria. “Soeun! kau mau kemana?”

“Kudengar hari ini Yesung oppa ada pemotretan di Myeongdo. Aku akan mendatanginya dan membawa makanan untuknya…” sahut Soeun santai sambil kali ini kembali mendekati sofa. Memasang kembali sepatunya.

“Apa? Yah, lalu bagaimana dengan fansigning-nya?”

“Entahlah, terserah mau diapakan. Aah, bukankah tanda tangan manager lebih cantik daripada tanda tanganku? Naah, manager bisa menggantikanku dulu..” ucap Soeun seenaknya sambil mengemasi barang-barangnya.

“Apa yang kau katakan? Soeun-ah, kau mau kemana!” Teriak Manager Jo frustasi melihat Soeun benar-benar sudah bergerak kearah pintu belakang. Soeun tampak menghentikan langkahnya di depan pintu, berbalik dan tersenyum pada managernya itu.

“Menemani Yesung oppa, tentu saja..”

“Tapi—“

“Sudahlah, aku tetap akan pergi..”

“Soeu—“

“Bye, Manager Jo!!” ucap Soeun untuk terakhir kali. Gadis itu kemudian segera benar-benar bergerak dari tempat itu. Meninggalkan managernya yang berteriak-teriak memanggilnya.

“SOEUN KEMBALI! KAU TAK BISA SEPERTI INI KIM SO EUN! SOEUN!! SOEUN!!”

Manager itu benar-benar frustasi melihat ulah artisnya yang sering seenaknya itu. Dengan cepat ia kemudian meraih ponselnya. Mengotak-atik sebentar sebelum menempelkan di telinganya.

“Soeun kabur lagi, temukan dia dan suruh ia menyelesaikan Fansigning-nya..”

Manager Jo langsung meletakkan ponselnya dan mengacak rambutnya frustasi.

*(

Soeun mengendap-endap dilahan parkiran gedung supermarket tadi sambil memantau sekitarnya. Disana, beberapa meter darinya terlihat dua orang laki-laki tengah berusaha memperhatikan sekitar untuk menemukannya. Ya, ia sudah terbiasa melihat orang suruhan Manager pribadinya tersebut.

“Tidak ada disini. Ayo cari ke tempat lain..”

Akhirnya setelah cukup lama mencari sekitar sana kedua orang itu akhirnya menyerah. Kedua laki-laki berjas hitam itu kemudian segera berlari menjauhi lahan parkir. Meninggalkan Soeun yang menghembuskan nafasnya dengan lega di belakang sebuah mobil.

“Fuih, akhirnya..” ucapnya lega sambil bangkit dari posisinya. Soeun tampak meregangkan ototnya sejenak yang benar-benar terasa pegal akibat rutinitasnya. Setelah merasa cukup gadis manis itu mulai dengan waspada bergerak darisana.

*Brukk!*

“Aw!” Soeun mengeluh sambil memegangi dahinya yang baru saja membentur sesuatu yang cukup keras. Ia bergumam kesal, siap meledak, sambil memegangi dahinya.

“Yah, tak bisakah kau berhati-hati!!”

Kedua orang itu berseru bersamaan dan serentak. Membuat tempat yang sepi itu cukup menggelegar dengan seruan keduanya.

Soeun mengangkat wajahnya, menatap kesal seseorang yang baru saja menabraknya. Hal yang sama juga dilakukan oleh orang yang baru saja menabraknya tadi.

“Kau lagi?” Tanya pemuda itu sambil menunjuk Soeun dengan ekspresi kaget. Soeun menatapnya dengan kesal.

“Ck, siapa kau? Memang aku mengenalmu?” tanya Soeun sewot sambil menatap pemuda itu tajam. Membalas datar pandangannya yang masih menatap Soeun tak percaya. Awalnya Soeun tak mengingat apapun saat itu, hingga tiba-tiba sesuatu melintasi fikirannya. “Aigoo, kau laki-laki mesum itu?”

*Slap*

“Arrh!” Kyuhyun tersadar begitu saja dari lamunannya ketika sesuatu menghantam wajahnya. Membuat sesuatu yang cukup panas disana. “Kenapa kau menamparku??” Seru Kyuhyun geram sambil mengalihkan perhatiannya kembali pada gadis di depannya.

“Kurang huh?” tanya gadis itu sinis. “Aku akan memberimu lebih dari itu!!”

*Bugh!*

“Agh!! YAH!!” Erang Kyuhyun kesakitan sambil melompat-lompat merasakan kaki yang juga tak luput mendapat bulan-bulanan dari gadis di depannya. Bayangkan saja bagaimana rasanya ketika boots berhak tinggi yang dipakainya dengan mulus menghantam kakinya. Walau hanya sekali tapi rasa sakitnya luar biasa. “A-Agh! K-Kau.. Arh, benar-benar.. Arh..”

“Bagaimana rasanya? Cukup baikkah?”

“Argh, apa yang kau lakukan? Aargh, kau ingin mati?”

“Huh, apa yang bisa kau lakukan memangnya? Itu adalah balasanmu karena perbuatan kurang ajarmu tadi..”

“Apa? Y-yah, itu kecelakaan..” jawab Kyuhyun yang masih larut dalam kesakitan. Soeun menanggapinya sewot.

“Kecelakaan? Maka anggap apa yang kau terima ini juga kecelakaan. Impas bukan?” Ucap Soeun sambil berseringai puas. Gadis itupun kemudian sedikit mendorong Kyuhyun dari hadapannya, melewatinya begitu saja. “Selamat tinggal..”

“Yah! Kau tak bisa pergi begitu saja! Tanggung jawab atas perbuatanmu!” Seru Kyuhyun tak terima pada sang artis yang dengan santainya meninggalkannya dalam keadaan sekarat. “Yah, kembali! Kau harus tanggung jawab dengan ini!!” Ulang Kyuhyun lebih keras sambil terus memegangi kakinya. Namun orang yang dipanggilnya bukannya berbalik untuk kembali menghampirinya, namun malah menjulurkan lidahnya untuk mengejeknya. Gadis itupun langsung benar-benar meninggalkan tempat itu setelah itu.

“Sss, benar-benar..” Kyuhyun terus mengeluh sambil memegangi kakinya. Menahan rasa sakit dan rasa kesal yang menyerangnya secara bersamaan. “Little Sister apa yang berbuat semacam ini. Arh, sakit, arh..”

Dengan langkah sedikit pincang Kyuhyun kemudian berjalan memasuki mobilnya.

*(

Ruangan itu dipenuhi oleh beberapa orang. Disana, di dalam sudut ruangan yang sudah ditata sedemikian rupa seorang pemuda dengan wajah tampan tampak sibuk memasang gaya bersamaan kilat kamera yang diterimanya. Membuat decak kagum dari sang fotographer ataupun orang-orang lainnya yang berada disana.

“Okeey, ini sempurna sudah! Silahkan beristirahat dulu Yesung-ssi..”

Gerakannya terhenti. Pemuda tampan itu tampak tersenyum mendengar ucapan sang fotographer. Sejenak ia memberikan hormat kepada semua orang yang ada disana sebelum akhirnya bergerak meninggalkan Setting pemotretan. Mendekati assistennya yang tampak mengulurkan minuman padanya.

“Dia sudah datang?” Tanya pemuda tampan itu setelah selesai meminum sebagian isi air mineral yang diterimanya. Assistennya itu menatapnya bingung.

“Siapa?”

“YESUNG OPPA! AKU DISINI!!”

Ucapan kedua orang itu terhenti. Yesung, nama pemuda tadi, mengalihkan perhatiannya dengan datar kearah pintu. Dimana semua orang juga menoleh kaget kesana setelah mendengar seruan yang cukup kencang. Seorang gadis manis tampak berdiri disana.

“Anyeong haseyo, semuanya..” ucapnya kembali memasang wajah polosnya kepada semua orang yang memandangnya dengan aneh. Gadis itu kemudian beranjak mendekati Yesung, membawa beberapa bawaan di kedua tangannya. “Oppa, aku disini..” ucapnya ceria kepada Yesung. Yesung kembali menatapnya datar.

“Bukankah kau ada Fansigning?” Tanya Yesung kemudian. Soeun mengangguk semangat.

“Ne, tapi sudah selesai..”

“Benarkah? Bukannya kabur lagi?”

“Hum, tentu saja tidak. Tch, sudahlah, lebih baik kita makan ayo..” ajak Soeun ceria sambil menarik tangan Yesung bersamanya. Membuat Yesung lagi-lagi hanya bisa mengikutinya tanpa mengatakan apapun. “Duduk disini saja..” ajak Soeun sambil memilih posisi yang diinginkannya. Soeun lagi-lagi menarik tangan Yesung untuk duduk bersamanya.

“Aku.. membelikan makanan kesukaan oppa sebelum datang kemari. Aku yakin oppa pasti akan menyukainya..” celoteh Soeun sambil membuka bungkusan yang tadi dibawanya. Mengeluarkan berbagai jenis makanan yang menggugah selera disana. Yesung tampak hanya menatap datar pekerjaan dan makanan yang tengah ditatanya.

“Kau bukannya sudah menyelesaikan fansigning-nya, kan? Aku tadi sempat memdapat pesan dari Manager Jo bahwa kau kabur dari lokasi..” ucap Yesung sambil memperhatikan kegiatan Soeun. Soeun tampak menghentikan gerakannya sesaat.

“Hum.. aku ketahuan yah..” ucapnya malu-malu sambil menggaruk kepalanya. “Manager Jo itu kenapa senang sekali membocorkan rahasiaku..”

“Kau terlalu sering melakukannya. Kau seharusnya menguranginya…”

“Baiklah, aku pasti lakukan..” ucap Soeun menyanggupi kata-kata Yesung. Saat ini ditangannya tampak sudah bertengger sebuah sumpit yang telah mengapit makanan. Soeun mengulurkannya pada Yesung. “Tapi sekarang oppa makan dulu. Katakan, Aaaaa…” ucapnya semangat sambil berusaha menyuapi Yesung. Yesung menatapnya kembali dengan datar.

“Aku bisa mengambilnya sendiri..”

“Tapi aku ingin menyuapimu. Ayolah, bukankah biasanya juga begini..”

Yesung mendesah mengalah. Ia kemudian membuka mulutnya, membiarkan makanan tadi memasuki mulutnya.

“Bagus..” ucap Soeun puas. Kali ini ia kembali mengambil makanan dengan sumpitnya untuk dikomsumsinya sendiri. “Oiya, bukankah ini iklan oppa untuk sebuah aplikasi game terbaru? Memang oppa mengiklankannya sendiri tanpa partner?” Tanya Soeun setelah itu. Berbicara dengan makanan yang memenuhi mulutnya. Membuat Yesung harus menghela nafas dan mengambil sapu tangan di atas meja.

“Kalau mau bicara habiskan dulu makanan di dalam mulutmu..” ucap Yesung masih datar sambil menghapus noda yang sempat melumeri mulut Soeun. Membuat gadis itu merona malu-malu mendapat perlakuan Yesung. “Ada, kukira sebentar lagi dia akan datang..”

“Siapa? Apa wanit—“

“—Anyeong Haseyo!”

Ucapan soeun terhenti ketika suara lain menggema tak lama setelah itu. Soeun mengalihkan perhatiannya kearah pintu, dimana Yesung juga sudah mengalihkan perhatiannya kesana. Menemukan seorang gadis cantik yang baru masuk disana.

“Yuri-ssi, anda datang..” ucap sang fotographer sambil berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut gadis itu. Beberapa orang disana tampak juga melakukan hal yang sama untuk menyambutnya.

“Maafkan aku karena sedikit terlambat. Aku baru saja kembali dari lokasi syuting..”

“Kami mengerti..”

“Tss, dia ternyata..” decih Soeun pelan sambil mengalihkan perhatiannya dari keramaian disana. Pandangannya kemudian beralih kembali pada Yesung. Dimana Yesung tampak masih menoleh kearah sana. “Oppa tak boleh melihat gadis lain dengan pandangan seperti itu..” larang Soeun sambil menyentuh pipi Yesung untuk beralih darisana. Membuat Yesung tersadar dan kembali menatap Soeun.

“Tch, kenapa harus dia yang menjadi partner oppa..” omel Soeun pelan sambil kembali mengambil makanan. Ia kemudian kembali mengangkat wajahnya dan mengulurkan sumpitnya kearah Yesung. “Yesung oppa—“

Soeun menghentikan kata-katanya. Saat ini perhatiannya kembali menatap tak suka ketika Yesung kembali beralih menatap kearah sana. Seakan mengacuhkannya. Soeun mengeram kesal, ia lalu berdiri dari tempat duduknya. Mengambil posisi di dekat Yesung dan menyandarkan kepalanya di bahu Yesung. Sukses membuat Yesung kaget.

“Soeun-ah..”

“Aku lelah, aku berlari dari Gangnam kemari hanya untuk mengantarkan makanan untukmu..” kata Soeun pelan sambil terus menyamankan dirinya di bahu Yesung. Tidak peduli pemuda itu keberatan atau tidak. Juga tidak peduli walau pandangan orang-orang diruangan itu mulai beralih pada keduanya.

“Soeun-ah, kau tak bisa begini..” ucap Yesung risih sambil berusaha menjauhkan Soeun darinya. Namun Soeun terus menggeleng sambil terus mempertahankan posisinya. “Hentikanlah.. kumohon jangan begini..” pinta Yesung lagi yang benar-benar risih menyadari semua orang melihat kearah mereka. “Soeun-ah..”

“Aku menyukaimu..”

Gerakan Yesung terhenti. Ia menoleh pada Soeun setelah kata-kata itu. Dimana Soeun baru saja mengatakan sesuatu yang pelan namun terdengar cukup mengagetkan padanya.

“Aku tak suka kau melihat gadis lain..”

“Soeun..”

Soeun kembali lebih menyamankan posisinya di bahu Yesung tanpa memperdulikan apapun. Meninggalkan Yesung yang masih saja terlihat tak nyaman dengan keadaan yang ada. Sekilas Yesung mengangkat wajahnya menuju kearah tadi, dimana disana ada seseorang yang menatap kearah mereka tajam tak suka.

*(

“Kalian ada disini?” Tanya Kyuhyun malas ketika ia menuruni tangga rumahnya, menemukan dua pemuda lainnya disana. Asyik bermain game.

“Kata ibumu kau sakit, kau masih turun ke bawah?” Tanya Changmin mengalihkan perhatiannya sejenak dari layar LCD. Kyuhyun berdecak malas.

“Tch, entahlah..” sahutnya datar sambil bergerak ke arah sofa. Duduk disana.

“Memangnya apa yang terjadi padamu, hyung? Bukankah tadi siang kau masih sempat-sempatnya ke Supermarket?” giliran Minho yang beralih dari Televisi dan menatap Kyuhyun sejenak.

“Tidak ada apa-apa. Aku baik-baik saja..” sahut Kyuhyun datar dan terdengar sebal. Mood Kyuhyun benar-benar terlihat buruk, apalagi setiap ia mengingat apa yang terjadi hari ini.

“YEAAH!!” “Yaah…”

Dua pemuda di depannya berseru serentak dengan ekspresi berbeda. Minho tampak mengangkat kedua tangannya dengan gembira ke udara, sementara Changmin tampak berdecak tak suka. Menatap kesal layar Televisi.

“Kau kalah lagi, hyung. Haha!” Seru Minho menyombongkan diri pada rivalnya. Mendatangkan decakan dari Changmin.

“Kau menang karena kebetulan..”

“Haha, benarkah. Ayo kita coba lagi..” tantang Minho bersemangat. Changmin menggeleng sambil bangkit dari tempat duduknya.

“Lain kali saja, aku sedang malas..” ucapnya sambil bergeser kearah Kyuhyun. Minho menatapnya kesal.

“Bilang saja kau takut ku kalahkan!”

Changmin mengacuhkan seruan Minho. Kini ia sudah duduk di samping Kyuhyun. Memperhatikan rekannya itu yang benar-benar terlihat tak seperti biasanya itu. Wajahnya terlihat penuh aura yang kelam.

“Hey, kau benar tak apa-apa? Aneh sekali kau tak ikut bergabung atau bermain PSP. Memang kau benar-benar sakit, huh?”

“Kau tak lihat wajahku!” Seru Kyuhyun tak santai. Membuat Changmin memundurkan wajahnya sedikit kaget karena emosi tiba-tiba Kyuhyun.Changmin mendecak sambil geleng-geleng kepala, kali ini memperhatikan wajah Kyuhyun.

“Memang wajahmu kena— ommo, kenapa pada memar begini?!” Teriak Changmin tak kalah antusias setelah menyadari sesuatu. Baru menyadari warna-warna keunguan di wajah Kyuhyun.

“Ini. Ini karena ulah idola kalian itu..”

“Huh, siapa?”

“Itu, peri negara yang kalian bilang cantik, manis, menggemaskan, dan lain-lain. Memar-memar ini, serta seluruh tubuhku ini merasa sakit semuanya gara-gara dia..” ucap Kyuhyun penuh emosi dan penekanan. Seakan mau membunuh seseorang dari ekspresinya yang berlebihan.

“Peri? siapa? Maksudnya Kim So Eun?” Tanya Minho ikut mendekati kedua rekan yang lebih tua darinya itu.

“Huh, memang kalian mengidolakan gadis menyebalkan lainnya?!”

“Apa yang kau katakan? Bagaimana mungkin dia melakukan itu kepadamu. Gadis semanis dan sepolos itu..”

“Huh, aku benar-benar ingin tertawa mendengarnya..” ucap Kyuhyun meremehkan sambil berusaha menahan kekesalannya ketika mengingat kejadiannya hari ini.  “Manis? Lucu? Imut? Kalian yakin dia seperti itu?” tanyanya sewot.

“Tentu saja, dia The National Little Sister..” jawab Changmin.

“Huh, kalian benar-benar telah tertipu. Termanipulasi. Yah, dia sebenarnya tak seperti itu. Dia itu kasar, cerewet, berisik, dan menyebalkan. Lihat, semua bekas luka ini gara-gara dia..” ucap Kyuhyun emosi sambil menunjukkan bekas-bekas luka yang disekujur tubuhnya. Berusaha membuat Changmin dan Minho mempercayai kata-katanya.

“Berhentilah menyebar gosip. Aku tahu kau tak minat padanya, tapi bukan berarti kau harus jadi antisnya bukan?” laden Minho yang diangguki Changmin. Kyuhyun menantap sewot.

“APA? Antis? Tch, aku mengatakan kebenarannya!” Seru Kyuhyun emosi. Dua rekannya kembali geleng-geleng kepala.

“Dilihat darimana pun omonganmu tak bisa dipercaya sama sekali. Kau, si laki-laki evil yang menggilai game bisa kalah oleh seorang wanita. Wanita? Lagipula mana mungkin Soeun akan mampu menyakitimu, menyakiti semut saja dia tak akan tega..” ucap Changmin menyangsikan.

“Huh, asal kau tahu, kalau kau benar-benar bertemu dengannya kau akan tahu bahwa dia itu benar-benar menyebalkan dan galak. Sedangkan semut, seekor gajahpun aku kira bisa mati hanya dengan mendengar teriakannya saja. Tch, menurutku dia lebih cocok disebut The National Evil Sister..”

“HYUNG!!” Minho berseru tak suka. “Kau sudah keterlaluan, bagaimana mungkin kau sampai mengatakan hal yang tidak-tidak pada gadis sepolos dia. Juga.. jangan samakan dirimu dengan angel seperti dia..”

“Apa?” Kyuhyun berseru shock. Menatap tak percaya dengan kata-kata Minho. “Kau.. sepupuku tercinta, dan kau.. temanku yang sudah bertahun mengenalku..” ia menunjuk kedua temannya dengan ekspresi dramatis. “Kalian lebih mempercayai orang asing itu daripada aku?!” Tanya Kyuhyun semakin dramatis.

“Karena kami sudah sangat mengenalmu maka kami tahu kau sedang berusaha menyebar gosip disini…”

“Apa? Tch, kalian benar-benar telah terbutakan olehnya. Kalian harus percaya bahwa semua ini karena dia, luka-luka ini karena dia!” Seru Kyuhyun frustasi. Sayangnya kedua orang itu masih memasang ekspresi yang sama.

“Terserah kau sajalah, kau sepertinya benar-benar tambah parah setelah kecelakaan itu. Omonganmu aneh..”

Kyuhyun kehabisan kata-kata. Menatap tak percaya dua rekannya yang sudah kembali mendekati Televisi. Menghidupkan Televisi untuk menonton gadis yang tadi siang jelas-jelas telah membuatnya jalan dengan kondisi pincang ke rumah.

“Aaarh, menyebalkan!” Kyuhyun berseru frustasi sambil meninggalkan tempat duduknya. Merasa kesal ketika pertama kali sosok pujaan itu menunjukkan diri di Televisi. Changmin dan Minho saling bertatapan setelah Kyuhyun menaiki tangga.

“Kukira hyung sepupumu kembali dalam masalah..” ucap Changmin sambil geleng-geleng kepala.

“Tch, entahlah. Kurasa otaknya sedikit bermasalah karena kejadian yang menimpanya tadi. Kata-katanya tak masuk akal..” ucap Minho cuek sambil kembali beralih ke layar Televisi. Changmin tampak melakukan hal yang sama.

“Pemirsa, kejadian kurang mengenakkan baru saja dialami oleh The National Little Sister siang ini. Acara fansign-ing yang dihadirinya di sebuah supermarket terbesar di Gangnam tiba-tiba mengalami kericuhan akibat terlalu banyaknya orang yang datang. Ketika kericuhan terjadi, Kim So Eun yang memang terkenal dengan pribadinya yang sopan dan baik sengaja turun tangan sendiri di tengah kericuhan untuk menenangkan fansnya. Namun, kejadian yang tak diperkirakan awalnya terjadi. Salah seorang fans fanatiknya tiba-tiba mencium bibirnya dengan seenaknya…”

“Pffft..” Dua orang itu serentak menyemburkan minuman cola yang baru saja mereka konsumsi ketika sesuatu yang mengagetkan terpampang di layar TV. Keduanya menatap tak percaya benda persegi itu.

“… Kim So Eun terlihat begitu shock dengan serangan yang diperkirakan adalah ciuman pertamanya itu. Setelah kejadian itu Kim So Eun langsung meninggalkan stan dan membuat para fans yang berkumpul harus merasa kecewa karena Kim So Eun tidak bisa melanjutkan acara tersebut akibat kekagetan yang diterimanya…”

“Tidak dapat dipercaya!” Changmin dan Minho sama-sama menatap kesal sambil bangkit dari tempat duduk mereka. Segera berlari dengan tidak sabar menaiki tangga.

“YAH CHO KYU HYUN!!”

*(

Sosok bertubuh cukup tinggi dengan tubuh yang dibalut jaket itu berjalan mengendap-endap ditengah kegelapan. Setelah berhasil memasuki sebuah rumah ia tampak tetap bergerak perlahan, segera mendekati tangga dan berniat menaikinya dengan diam-diam.

*Klik*

Ia sedikit tersentak karena ketika ia baru akan melangkahkan satu kakinya menaiki tangga ruangan yang gelap itu berubah begitu terang. Sosok itu berbalik, menghadap seseorang yang sepertinya telah menangkapnya.

“Darimana kau Sulli? Kenapa baru pulang jam segini?” Tanya seorang gadis lainnya yang tampak berdiri di dekat tombol pintu. Sulli yang awalnya menahan nafasnya menghembuskan nafasnya itu dengan lega. Mendekati gadis tadi.

“Tch, kau menangagetkanku Krystal. Aku kira ibu asrama..” ucapnya meredakan jalan jantungnya.

“Kau belum menjawab pertanyaanku. Kau darimana? Kenapa baru pulang jam segini?” Tanya gadis yang dipanggil Krystal itu sambil ikut mendekati temannya.

“Tidak ada, aku hanya mencari udara segar..” sahut Sulli pelan.

“Heey, ada yang beda dengan dirimu..” ucap Krystal ketika menyadari sesuatu. Tangannya terulur untuk menyentuh kepala Sulli yang secepatnya dihindari Sulli. “Heey, ada apa dengan rambutmu?” Tanya Krystal sedikit histeris. Sulli tampak sedikit merapatkan topi Hoodie yang dipakainya.

“Sulli, kau memotong rambutmu?” Tanya Krystal tak habis fikir.

“Tch, jangan berteriak seperti itu. Nanti ada yang bangun..”

“Tapi..” Krystal kehabisan kata-kata. “Untuk apa kau melakukannya.. kau kehilangan akal sehatmu?”

“Tch, kenapa kau senang sekali berlaku berlebihan? Aku hanya bosan dengan gaya rambut panjang, aku melihat gaya rambut pendek sedang menjadi mode paling terkenal itu sebabnya aku memakainya..”

“Tapi tak perlu benar-benar seperti laki-laki begitu..” ucap Krystal sambil geleng-geleng kepala. Ia menatap Sulli panjang, sebelum akhirnya mengingat sesuatu. “Astaga, jangan bilang ini masih berhubungan dengan laki-laki bernama Choi Minho itu?!” Seru Krystal setengah histeris. Sulli menutup telinganya rapat.

“Aish, kau membuat telingaku sakit Jung Soojung!!” desisnya sebal.

“Dan kau membuat kepalaku sakit, Choi Jinri. Astagaa, apa yang ada dalam fikiranmu? Kenapa kau sampai nekat melakukan ini hanya demi seorang laki-laki. Kemana perginya fikiranmu…”

“Tch, kau cerewet sekali seperti ibuku. Sudahlah, aku ingin beristirahat ke kamar. Mengantuk. Bye Krystal..” ucap Sulli sambil mengambil langkah seribu kearah tangga. Meninggalkan Krystal yang terpana.

“Yah!! Kau belum menjawab pertanyaanku!!” Seru Krystal sambil menyusul Sulli. Membuat tempat yang seharusnya benar-benar sepi itu menjadi berisik.

*(

Dua mobil mewah itu melaju kencang membelah jalanan Seoul yang mulai sepi. Mobil sport berwarna putih yang berada di belakang tampak berusaha menyeimbangi mobil lainnya yang masih melaju dengan kencang. Sedikit menyalahi aturan mengenai kecepatan yang seharusnya diperbolehkan disana.

Yesung tampak memacu mobilnya lebih kencang, berusaha mengejar mobil berwarna hitam di depannya. Wajahnya yang terlihat fokus dan penuh ambisi untuk mengejar itu untuk sejenak tampak teralihkan. Dengan cepat Yesung menarik Headseat tanpa kabel yang terletak di atas dashbor mobilnya. Mengotak-atik sebentar sebelum akhirnya kembali lebih fokus kejalanan ketika mendengar suara sambungan darisana.

“Hentikan mobilnya!” ucap Yesung datar setelah mendengar sahutan dari seberang.

“…”

“Aku ulangi hentikan mobilnya, aku ingin menyampaikan sesuatu..”

“…”

“Kau benar-benar keras kepala!”

Yesung melepas headseat itu dengan kasar. Sebelum akhirnya kembali fokus pada kendaraannya. Ia lebih menginjak pedal gas mobilnya, membuat kecepatan kendaraannya bertambah. Pada akhirnya mobilnya dapat mendekati mobil di depannya. Hingga ia dapat melewatinya. Yesung membanting stir mobilnya ke kiri setelah itu, melebar menghadang jalan. berhasil membuat laju mobil lainnya itu juga berhenti untuk menghindari tabrakan.

*Tap!*

Yesung keluar dari mobil dan berjalan mendekati mobil tadi. Berjalan kearah kiri mobil, dimana disana tampak duduk seorang wanita. Wanita itu menghela nafas kesal melihat Yesung, sebelum akhirnya menurunkan kaca mobilnya.

“Apa yang ingin kau lakukan?” Tanya wanita itu sambil menatap Yesung tajam. Sementara Yesung tetap menatapnya datar.

“Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Kau seharusnya tak meninggalkan tempat pemotretan begitu cepat..”

“Huh, apa pedulimu? Juga apa lagi yang ingin kau katakan padaku. Bukankah kita sudah tak punya hubungan dalam bentuk apapun?”

“Huh, kau terlalu angkuh, Kwon Yuri. Kenapa kau begitu yakin aku datang untuk membicarakan hal itu..”

“Lalu hal apalagi, Tuan Supermodel Kim Jong Woon-ssi? Hal apa yang membuatmu begitu gila mengajakku balapan di tengah malam begini?!” Seru Yuri semakin dilingkupi emosi. Sementara pemuda di depannya terus terlihat dingin setelah apa yang dikatakannya.

“Kim So Eun.. aku tak ada hubungan apapun dengannya..” terdengar kembali ucapan Yesung yang dingin. Membuat Yuri menoleh padanya, sedikit tak mengerti. “Kau pasti akan kefikiran bukan? Aku tegaskan kalau aku dan Kim So Eun tidak punya hubungan dalam bentuk internal. Kami hanya rekan kerja yang kebetulan tergabung dalam agency yang sama..”

Yuri hanya terdiam mendengar penuturan Yesung. Menatap wajah yang tetap dingin itu. Sebelum akhirnya Yesung bergerak dari tempatnya, kembali kearah mobilnya dan membawa mobil itu pergi dari tempat itu. Meninggalkan Yuri yang masih terdiam di tempatnya. Memikirkan kata-kata Yesung tadi.

“Argh, benar-benar..” Gadis itu mengerang sambil memukul stirnya setelah suara mobil Yesung tak lagi terdengar. “Bunuh saja aku sekalian Kim Yesung!” serunya kesal sambil mengacak rambutnya frustasi.

*(

*Tok tok Tok!!*

“Soeun, buka pintunya!!”

Wanita itu berseru beberapa kali sambil mengetuk pintu berulang kali. Juga masih memanggil nama yang sama sejak tiga puluh menit belakangan ini.

“Soeun, buka pintunya Soeun. Jangan membuat ibu cemas!!” Serunya lagi, yang kembali diacuhkan. Namun wanita yang masih tergolong ibu muda itu tampak tak menyerah, tetap mengetuk pintu berulang kali sambil menyebutkan nama yang sama.

Sementara di dalam ruangan, seorang gadis tampak bergelung di dalam selimut. Ia tampak mengomel, kesal, sambil beberapa kali membenturkan kepalanya ke hamparan bantal. Mengacuhkan seruan diluarnya.

“Memalukan. Melakukan. Dasar laki-laki mesum, ia membuat citraku ternoda..” omelnya merengek sambil terus membentur-benturkan kepalanya. Berharap ia akan melupakan tayangan yang tadi ditontonnya di Televisi, namun yang ada bayangan itu semakin jelas dan jelas. Membuat ia frustasi. “AAARGH, MEMALUKAN!!”

*Tok Tok!*

“Soeun! Kenapa berteriak-teriak! Kamu baik-baik saja bukan, sayang?” Tanya ibunya dari luar. Soeun menyingkap selimut dari wajahnya, menatap kearah pintu. “Soeun! Buka pintunya sayang!”

Soeun mendesah pelan, mengalihkan perhatiannya dari pintu. Wajahnya terlihat masih cemberut, terlihat tak terlalu baik. Apalagi ketika bayangan tadi teringat kembali, membuat Soeun mengacak-acak rambutnya frustasi. Sejenak ketika ia mengalihkan perhatiannya ke meja nakas, sebuah benda menarik perhatiannya.

“Oiya..” gumamnya pelan sambil sedikit beranjak. Tangannya terulur meraih ponselnya yang ada disana. Mengotak-atiknya untuk menghubungi seseorang.

*(

*Ddrrtt…*

Yesung yang sedikit melamun mengemudi karena mengingat kejadian tadi terkaget. Pemuda itu tampak mengalihkan perhatiannya sejenak dari jalanan di depannya, menoleh kearah dashbor dimana ponselnya berdering cukup keras disana.

Sedikit malas Yesung meraih benda itu, melihat siapa yang menghubunginya. Sejenak pandangannya semakin datar begitu melihat nama yang tertulis disana, sebelum akhirnya menempelkan ketelinganya. Menerima telepon tanpa headseat sambil terus mengemudi.

“Halo?”

“Yesung-oppa.. Oppa ada dimana? Apa kau sudah selesai pemotretan?” Terdengar sahutan manja yang terdengar lesu dari line seberang. Ciri khas seorang Kim So Eun yang begitu diingatnya.

“Hum, baru saja selesai. Sekarang sedang dalam perjalanan pulang..”

“Omo, apa oppa mengemudi sambil menerima telepon. Apa aku menganggu?”

“Bukankah hobimu adalah menganggu..” laden Yesung masih datar walau kali ini sedikit tersenyum tipis. Membayangkan wajah cemberut Soeun mendengar kata-katanya barusan. “Bukankah ini sudah begitu malam? Kenapa belum tidur?”

“Aku tak bisa tidur..”

“Kenapa?”

“Aku merindukanmu..”

Ekspresi Yesung sedikit berubah. Yesung terus memfokuskan diri kedepan sana, tak terlalu meladeni kata-kata Soeun yang ini. Bingung menjawab apa.

“Oppa, apakah hari ini kau menonton acara berita malam?” Terdengar lagi suara Soeun kini.

“Huh, aku tak melihatnya. Kenapa memangnya?”

“Huh, tidak ada. Baguslah kalau oppa tak melihatnya. Aku lega..”

“Kenapa begitu? Memang berita tentang apa?”

“Bukan apa-apa…” ucap Soeun sedikit terkekeh. “Oppa, walau bagaimanapun nantinya, kau harus percaya bahwa kau adalah cinta pertamaku. Seseorang yang mengenalkanku tentang arti adanya cinta jadi jangan pedulikan hal yang lainnya..”

Yesung kembali terdiam mendengar kata-kata Soeun. Menatap lurus kedepan sana sambil tetap menjaga satu telinganya untuk Soeun. “Hum, aku mengerti..” jawabnya ambigu.

“Hum, baguslah..”

Yesung terus menatap datar. Sejenak kata-kata Soeun memenuhi fikirannya. Cinta pertama? Huh, entah kenapa ia jadi mengingat cinta pertamanya kini. Sesuatu yang juga sering membayanginya.

“Soeun-ah, bukankah ini sudah begitu malam. Besok kau pasti begitu sibuk. Sebaiknya kau tidur..”

“Hum, baiklah, lagipula aku sudah mendengar suara oppa. Aku menjadi lega..” sahut Soeun ceria.

“Baiklah, selamat malam. Selamat bermimpi indah..”

“Kau juga oppa..”

“Hum. Baiklah, aku akan menutup tele—“

“—Tunggu oppa!” Soeun tiba-tiba kembali memotong ucapannya. Membuat Yesung menghentikan kata-katanya.

“Kenapa?”

“Hum.. aku mencintaimu..”

*Tut Tut Tut*

Yesung lagi-lagi terpaku ketika mendengar ucapan terakhir Soeun yang kini sudah terputus. Pemuda itu menatap lurus, terus mengemudikan mobilnya dengan sesuatu yang membebani fikirannya.

)* TBC *(

Priview Next Episode:

“Yesung oppa bahkan tak ingat hari ini?”

“Kau yakin bisa menjadi Little Sister selamanya? Aku kira gelarmu tak akan lama..”
“Terserah kau..”
“Kau menyukai Yesung bukan? Tapi setahuku dia tak suka gadis yang manja, dia suka gadis yang seksi. Seperti Kwon Yuri..”
“DIAM ATAU AKU MEROBEK MULUTMU!!”

“Oh, jadi nama model untuk Aplikasi terbaru ini Kwon Yuri. Dia begitu cantik, aku mengidolakannya..”
“Setidaknya akhirnya Cho Kyuhyun punya idola..”

“Anak ibu yang manis, kau harus menghindari makanan yang manis agar kau tidak gemuk..”
“Ibu, tapi aku ingin memakannya..”
“Ibu akan menyiapkan salad untukmu..”
“Aku bukan kambing..”
“Ini demi kebaikanmu. Kau harus menjaga bentuk tubuhmu agar semua orang terus mencintaimu..”

“Aku tak mau menjadi The National Little Sister lagi…”
“Tapi hanya The National Little Sister yang berhak bersama Yesung Kim..”

“Huuh, Kwon Yuri apa lebihnya dia dari aku. Aku bahkan lebih cantik..”
“Arh, kenapa harus bermain iklan bersama…”
“Omo, mereka pelukan?!”

“Ck, kenapa laki-laki ini harus ikut main iklan bersama Kwon Yuri?”
“Huh, liat Gamer payah itu..”

“Ck, Fanmeeting lagi. Apa mereka fikir aku tak bosan..”
“Sepertinya akan menyenangkan kalau aku membuat lelucon, kk..”

 “Soeun, kau dimana? Soeun, segera kesini untuk menghadiri fanmeetingmu..”
“Soeun, aku tak bercanda…”
“Soeun!!”

“Semuanya jahat padaku!!”

“Hey, The Little Sister mabuk. Arh, dunia seharusnya melihat ini…”
“Diamlah!!”
“Yah, kemana?”
“Pergilah!”
“Hey, tunggu!”
Chu~
“Y-Yah Kau..”
“Diamlah..”

“Cantikkan mana? Aku atau Kwon Yuri..”
“Haha, itu pertanyaan aneh. Tentu saja Kwon Yuri!”
“Apa yang tak kupunya dan dia punya. Aku ini The National Little Sister!!”
“Dia cantik, dewasa, dan seksi. Arh, kau lupa kau tak mempunyai itu selain wajah seperti anak kecil ini?”
“Aku bukan anak kecil!”
“Arh, bahkan semua orang memanggilmu adik. Kau dengar? Adik. berarti akan selalu dianggap kecil..”
“Aku bukan begitu!!”
“Kau begitu!”
“Kau mau bukti?”
“Yah? Apa yang kau lakukan? Bagaimana kalau ada orang yang melihatnya?”

“Soeun!!”
“Yesung oppa..”
“Ck, apa-apaan dia…”