~Sweet Piece Of Love Part 8~

on

Sweet Piece Of Love 7|PrincessCloudsPutri Andina|Romantic, Family, Friendship, Comedy|Kim Soeun, Super Junior’s Yesung, SNSD’s Jessica, Super Junior’s Sungmin, Super Junior’s Kyuhyun, Yesung’s Mom, Kim Jongjin, SNSD’s Tiffany, F(x)’s Krystal, SNSD’s Sunny, and Other….

cats

Summary: “Kau harusnya melihat lebih dekat dan lebih lama agar kau bisa tahu dimana aku berada..”

Warning: Typo(s) – All Character in my Fanficts, they are not get anything from me and my story, so please don’t blame them when you don’t like their role in it!

~

| Jessica akhirnya mendapatkan langkahnya yang pertama untuk dapat diterima oleh ibu Yesung, sementara itu Soeun merasa semakin jauh dengan Yesung dan bersamaan dengan itu ia bertemu dengan seorang laki-laki yang memberikan kesan yang kurang enak di awal pertemuan mereka. Siapa laki-laki itu? Dan bagaimanakah dengan Yesung sendiri? Dimanakah ia berdiri saat ini? tetapkah bersama Jessica yang saat ini bisa kembali berada di sisinya, ataukah bersama Soeun yang telah menghilang dari sekitarnya…. |

*Sweet_Piece_Of_Love_Part_8*

Soeun terdiam di tengah kegelapan kamarnya. Berulang kali terdengar suara nafasnya yang mendesah dan berdecak secara bergantian. Menjadikan kolaborasi yang cukup menjanjikan dengan suara detik jam yang berada di atas meja nakas kamarnya itu.

Lagi-lagi gadis itu mendesah, memeluk kedua kakinya dan bersandar di Headbed tempat tidur. Tatapannya yang kosong menembus ruang gelap di depannya, hanya menemukan titik-titik Citylight yang dapat ia lihat dari jendela kamarnya yang terbuka.

“Akhirnya hidupku membosankan lagi..” Ia menggumam lirih, pelan sambil menyandarkan kepalanya di antara kakinya. Berusaha mengumpulkan dirinya sendiri demi mencegah rasa dingin dari angin yang bertiup dari gorden yang terbuka. Gadis itu kali ini menatap lurus kearah sampingnya. “Aku penasaran kenapa kemewahan sama sekali tak bisa memberikanku rasa bahagia. Mereka bilang kalau kau memiliki harta maka kau bisa memiliki dunia. Tapi lihat disini, nyatanya aku sama sekali tak bahagia..”

“Justru aku menemukannya di tengah keserhanaan itu, disana..” Ia mengangkat wajahnya kembali menatap keluar jendela di hadapannya. Berusaha mengumpulkan apa-apa saja yang baru saja disebutnya dengan kata ‘disana’. “Di rumah sederhana milik seorang janda dengan dua anak laki-lakinya. Di ruang kamar yang kecil dimana kau harus berbagi dengan seekor kura-kura, dan diantara jalan pulang dari pasar tradisional menuju sebuah restoran sederhana. Disana, aku dapat merasakan bahwa aku bahagia disana..”

“Dan tentu saja.. di dekat seorang pemuda yang bahkan bukan dari kalanganku. Seorang pemuda yang bodoh, menyebalkan, dan cerewet. Dia berani melakukan apa yang tak pernah orang lain berani lakukan padaku. Dia memerintahku, mengomeliku, mengerjaiku, memarahiku. Tapi kenapa aku justru merasa senang diperlakukan seperti itu padahal disini aku diperlakukan layaknya putri raja..”

“Mereka bilang ilmu matematika selalu bernilai logika, dan hidup ini juga dipenuhi oleh logika lalu apakah sesuai logika semua ini?”

Soeun lagi-lagi mendesah karena tak mendapatkan jawaban yang ia pertanyakan sendiri, gadis itu kemudian beranjak dari tempat tidurnya untuk bergerak ke arah jendela yang terbuka.

“Sudahlah, sebaiknya aku tidur daripada melakukan hal yang bodoh..” ujarnya sambil bergerak ke arah jendela dan berniat membukanya.

*Bruuummm!!*

Ia menghentikan gerakannya ketika mendengar suara motor berhenti di depan rumahnya. Penasaran gadis itu menoleh ke arah suara.

Motor itu berhenti dengan mulus di depan rumah mewah bercat putih itu. Tak lama seseorang yang duduk di belakang tampak turun dengan berpegangan pada bahu pengendara sepeda motor. Mereka langsung membuka helm mereka setelah itu.

*Deg!*

Ada pihak ketiga yang begitu kaget melihat wajah pengendara sepeda motor itu tanpa mereka ketahui. Seseorang yang baru saja berniat hendak menutup jendelanya namun berakhir dengan mematung di belakang jendela memperhatikan keduanya dari ruang kamarnya.

“Terima kasih untuk hari ini, oppa. Semuanya menyenangkan..” Jessica, gadis yang baru saja datang bersama Yesung tampak tersenyum manis pada laki-laki di depannya. Pemuda itu juga tersenyum sebagai jawabannya.

“Baguslah, aku senang kalau kau merasa senang. Awalnya aku fikir kau tidak akan menyukai berkutat dengan peralatan dapur seperti tadi..”

“Tidak, aku senang. Begitu senang. Apalagi karena ibumu sudah tak lagi bersikap dingin padaku..”

“Itu juga hal yang membuatku begitu senang..” sahut Yesung sambil menganggukkan kepalanya. Kedua orang itu sama-sama diam sejenak dengan saling tersenyum satu sama lain.

“Tapi oppa..” Jessica kembali bersuara ketika ia mengingat sesuatu – membuat Yesung sedikit memiringkan wajahnya heran.

“Iya?”

“Um..” Jessica mengangkat wajahnya kembali menatap Yesung ragu, membuat Yesung semakin terlihat heran.

“Ya Jessica? Ada apa?” Tanya Yesung semakin menatap Jessica, terlihat penasaran dengan apa yang ingin dikatakan gadis itu.

“Tadi.. Ibumu bilang bahwa ia sudah merestui hubungan kita berdua, jadi…” Jessica tampak menggantung ucapannya, terlihat begitu ragu. Sementara Yesung tampak sedikit tersenyum mendengar ucapan Jessica, mulai mengerti arah pembicaraannya.

“Jadi?” Yesung mengulang pertanyaannya dengan senyuman tipis, membuat Jessica sedikit cemberut menyadari bahwa Yesung sedang mencoba mengerjainya.

“Jadi..” Jessica mengulang-ngulang ucapan itu dengan gugup. “Jadi.. Jadi Ayo kembali saling mencintai…” katanya setelah mengumpulkan keberanian yang lebih, lebih menatap telak pada mata Yesung.

Tak tahu mengapa sinar mata Yesung berubah untuk berapa alasan. Namun ia tampak tersenyum mendengar pernyataan itu, lalu mengangguk. “Tentu, karena kita memang seharusnya terus seperti ini bukan? Beberapa saat yang lalu, kalau bukan karena kebodohanku tentu kita seharusnya memang seperti itu..” jawab Yesung cepat, menganggukkan kepalanya.

Jessica terlihat begitu senang dengan jawaban Yesung, langsung memeluk tubuh di depannya –

berhasil membuat tubuh Yesung cukup mengejang karena kaget. Sementara di sudut yang tak terperhatikan, tubuh lainnya juga bereaksi sama melihat dua orang itu berpelukan.

“Terima kasih oppa, terima kasih karena telah memberikanku kesempatan kedua. Aku berjanji, aku tidak akan pernah tidak menuduhmu tanpa bukti lagi, aku berjanji itu..” Jessica berbisik senang sambil terus memeluk tubuh Yesung, mengungkapkan betapa besar ia bahagia karena semua ini. Sementara itu Yesung tampak terdiam sambil menatap lurus ke depannya, rasanya sesuatu membebaninya begitu saja, ia tak mengerti ini karena setahunya dia begitu mencintai Jessica. Bukankah harusnya ia senang.

“Hum, aku juga bahagia..” Yesung mengabaikan perasaan itu sambil meraih bahu Jessica untuk melepas pelukan mereka. Ia kini menatap Jessica sambil menatap bahunya. “Aku juga tidak akan membuatmu salah faham dan kecewa lagi, tak akan kuhancurkan hubungan kita yang terjalin baik..” ucap Yesung sambil menatap mata Jessica, membalas senyuman gadis di depannya.

Kedua orang itu kembali saling bertatapan satu sama lain dengan cukup lama. Hingga pada satu titik Yesung sedikit merunduk dan mensejajarkan wajah mereka. Yesung juga memeluk bahu Jessica untuk lebih dekat padanya ketika pada akhirnya bibirnya menyentuh bibir tipis milik Jessica.

!!

Dunia serasa runtuh mendadak bagi Soeun melihat apa yang ada di depannya. Tak kuat menahan tubuhnya sendiri tubuh Soeun merosot, terduduk di lantai yang berada di bawah kakinya.

“Tidak mungkin..” Matanya mengabur tiba-tiba menatap dinding-dinding yang menyembunyikan dua orang diluar sana itu dari tatapannya. Air matanya meleleh, mengaliri irisnya tanpa bisa dibendung dan dihentikan. “Bohong..” ia menggumam pelan sambil menutup kedua telinganya. Terasa tak cukup mampu mendengar udara yang seakan menceritakan apa yang tengah terjadi diluar sana.

*Ting Ting Ting Ting Ting Ting Ting..*

Alarm itu berbunyi nyaring ketika angka digitalnya sudah menunjukkan angka nol tujuh nol nol. Suaranya yang begitu nyaring menggema kuat memenuhi seluruh ruangan. Menghidupkan ruang kamar yang terlihat begitu sepi pagi ini.

Dan di sudut sana di bawah jendela yang masih terbuka, sosok itu masih duduk di lantai dengan tatapan kosong di wajahnya. Terlihat matanya membengkak, serta tanda kehitaman yang melingkari kedua irisnya – menjadi bukti paling nyata yang menjelaskan bahwa sosok ini tak tidur semalaman dan hanya menghabiskan waktu dengan menangis.

Tapi pagi ini ia tak lagi menangis. Kim So Eun, sosok itu tampak hanya menatap datar di depannya. Terlihat kosong, seakan tanpa kehidupan.

“Dia juga bilang ia tak bisa berciuman, tapi kenapa… ?” Ia bergumam pelan dengan wajah kosong yang sama. Terus menatap lantai di bawah tempat tidur mewahnya. “Katanya namanya Jessica, bukan Sooyeon, tapi kenapa?”

*Tok Tok Tok!*

“Nona Soeun! Apa anda sudah bangun? Segeralah mandi dan bersiap-siap nona. Tuan, nona Soojung, dan nona Sooyeon sudah menunggu anda di meja makan!”

Tatapan kosong itu beralih kearah pintu ketika ia mendengar seruan salah satu maid dari luar kamarnya. Menatap pintu itu dengan sorot mata yang sama.

“Sooyeon?” Ia mengulang kata-kata yang sama sebelum bergerak berdiri dari tempatnya. Sedikit tergopoh namun tergesa-gesa ia segera berjalan keluar dari ruangan itu.

*Klek!*

“Non—“

Ucapan maid itu terhenti ketika Soeun tiba-tiba melewatinya begitu saja ketika nona mudanya itu keluar dengan masih menggunakan piyama. Dengan heran ia mengikuti nona mudanya itu yang berjalan sedikit sempoyongan kearah tangga.

“Nona, ada apa nona?”

Tak diacuhkan. Soeun terus membawa langkahnya menuruni tangga. Hingga ketika ia menemukan meja makan yang terletak di bawah tangga ia menghentikan langkahnya, ia segera menatap salah satu gadis yang saat itu sudah duduk di salah satu bangku disana.

“Soeun?” Tuan Kim tampak melipat korannya ketika melihat Soeun berdiri di tangga sambil menatap kearah mereka dengan tatapan yang sulit dijelaskan. “Ada apa Soeun? Kau tak bersiap-siap? Atau kau mau sarapan dulu. Ayo, bergabunglah!” Seru Tuan Kim sambil tersenyum pada Soeun.

Soeun tampak tak mengacuhkan ucapan kakeknya, ia terus memperhatikan Jessica yang kini mulai mengangkat wajahnya untuk melihat sepupunya itu. Terlihat ia cukup menyadari bahwa Soeun saat ini sedang menatapnya.

“Hey, ada apa denganmu? Kenapa kau menatap Jessica unnie seperti itu?!” Terdengar Krystal yang berseru tak suka melihat gelagat Soeun – membuat Soeun sontak beralih padanya ketika ia menyebutkan nama itu.

“Jessica?” Gumamnya pelan seperti orang bingung, membuat semua orang terlihat mengerutkan dahi melihat tingkahnya pagi ini. “Jessica?”

“Tch, kau sedang apa sih?” ucap Krystal dengan wajah protes tak suka.

Soeun lagi-lagi tak menyahut, ia malah tersenyum miris dan terkesan samar, membalikkan tubuhnya dan kembali menaiki tangga. Meninggalkan orang-orang yang menatap punggungnya dengan heran.

“Jadi.. Sooyeon adalah Jessica, Jessica adalah Sooyeon..” Tanpa diketahui ia kembali menggumamkan kata-kata itu dengan pelan. Bersamaan dengan matanya yang kembali memberat dan mengabur.

Yesung baru saja selesai membersihkan diri ketika pintu itu terbuka. Pemuda itu tampak keluar dengan setelan kaos dan celana pendek, dilehernya melingkar sebuah handuk putih yang ia gunakan untuk mengelap rambutnya yang masih basah.

Awalnya Yesung tampak berniat berjalan keruang makan, namun karena sebelum itu ia menangkap sesuatu ia mengurungkan niatnya. Sebagai gantinya Yesung kini berjalan mendekati ibunya yang tampak melamun di depan jendela yang terletak di dapur.

“Ibu..” Yesung memanggil wanita itu pelan sambil menyentuh bahunya, berusaha tak mengagetkannya.

“H-Huh, Yesung…” Nyonya Kim tampak tersadar, menoleh pada putra sulungnya dan tersenyum padanya.

“Apa yang sedang ibu lakukan disini?” Tanya Yesung sambil menarik bangku yang terletak di depan ibunya, duduk disana.

“Tidak ada, ibu hanya sedikit beristirahat setelah menyiapkan makanan dan menunggumu turun..”

“Jongjin mana?” Tanya Yesung celingukan sambil melihat sekitarnya menyadari sesuatu. Namun tetap ia tak menemukan adik laki-lakinya itu.

“Jongjin sudah berangkat kuliah. Dia tak sempat sarapan karena ia ada tugas yang harus dikerjakan katanya..”

“Oh..” Yesung mengangguk. “Ya sudah, sebaiknya kita makan saja bu. Ayo—“

“—Yesung..” Yesung yang berniat bangkit menahan langkahnya ketika tangannya diraih ibunya, disertai oleh panggilan beliau setelah itu.

“Iya bu?” Tanya Yesung sambil kembali duduk dan menghadap ibunya.

“Um..” Wanita itu tampak sedikit menunduk dan berfikir ragu, sebelum akhirnya kembali menoleh pada Yesung. “Soeun.. apakah kau sudah mengetahui keberadaannya?” Tanya wanita itu kemudian, lirih.

Yesung agak kaget juga ditanyai tiba-tiba seperti itu. Ia juga baru menyadari bahwa Soeun sudah hilang sekitar lima hari dan selama itu.. ia tak pernah mencarinya. “B-Belum bu..” sahutnya kemudian, ragu.

“Tch, belum ya..” ekspresi wanita itu terlihat semakin gelisah dan kecewa. “Tidak tahu kenapa.. ibu benar-benar mencemaskan gadis itu. Ibu takut terjadi sesuatu padanya..”

Yesung hanya terdiam dan mendengarkan cerita ibunya. Benar, ibunya begitu menyayangi Soeun dan itu tak terbantahkan. Ditambah dengan kenyataan bahwa Soeun menghilang tiba-tiba, dan jangan lupakan ia menghilang di tengah hujan yang begitu lebat malam itu. Membuat sepertinya hal ini selalu menganggu ibunya setiap hari.

“Kira-kira dia dimana ya sekarang? apa dia baik-baik saja..” Tanya ibunya lagi dengan nada yang sama.

“Semoga dia akan baik-baik saja..” sahut Yesung cepat, lalu menoleh pada wanita itu lagi. “Ibu, aku berjanji aku akan berusaha lebih keras untuk menemukannya. Setelah itu aku pasti akan membawanya kepada ibu, jadi ibu jangan terlalu memikirkan ini semua ya..” kata Yesung dengan nada lebih serius, menatap ibunya dengan bersungguh-sungguh.

Nyonya Kim tampak tersenyum mendengar ucapan Yesung, lalu mengangguk. “Ya, ibu percaya kau akan membawa dia kembali pada ibu..”

“Ya, pasti. Aku akan membawanya pada ibu agar ibu bisa memarahinya karena telah pergi tanpa pamit dan membuat ibu sekhawatir ini, aku berjanji. Jadi ibu jangan terlalu memikirkan ini, ya. Aku tak ingin kondisi ibu menurun karena terlalu mencemaskan ini..”

“Iya…” ucap nyonya Kim terus tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, membalas senyuman Yesung padanya.

“Oiya, ibu..” Yesung kembali bersuara setelah mereka hening untuk beberapa saat, menatap nyonya Kim yang terlihat penasaran. “Semalam aku dan Jessica sudah kembali bersama, apa ibu keberatan dengan itu?” Tanya Yesung memelan, ragu.

Nyonya Kim tampak sedikit menunduk mendengar pertanyaan Yesung, namun tak lama ia kembali menatap Yesung. “Tidak, ibu tidak keberatan. Ibu sudah berjanji bahwa ibu tak akan egois pada apapun yang kau tentukan. Bagi ibu, asal kalian bahagia maka ibu juga akan bahagia..”

“Baguslah kalau begitu..” sahut Yesung senang sambil tersenyum pada ibunya. “Ibu tahu, Jessica begitu senang karena ibu telah memperlakukannya dengan lebih baik. Dia bahagia..”

Nyonya Kim kali ini hanya mendengarkan cerita Yesung padanya, berusaha terlihat bahagia dengan apa yang sedang Yesung sampaikan padanya – walau di dalam hatinya ia tetap mengharapkan gadis lain untuk Yesung nantinya. Seorang gadis yang menurutnya paling bisa mengimbangi pribadi Yesung, seorang gadis berambut hitam dan berkebangsaan seratus persen Korea selatan yang pernah tinggal di rumah mereka selama beberapa minggu.

Soeun mengemudikan mobilnya dengan pelan melintasi jalanan Seoul. Dari wajahnya sebenarnya terlihat bahwa bukan ide yang bagus baginya untuk mengemudikan mobilnya sendiri saat ini – terlihat dari wajahnya yang kosong serta berwarna pucat.

Soeun tak mengerti, sepenuhnya ia sama sekali tak tahu mengapa ini bisa membuatnya jatuh terlalu dalam. Dahulu, ketika ia melihat Sungmin – yang notabenenya orang yang lebih banyak bersamanya daripada Yesung – ia tak seterpuruk ini ketika tahu bahwa Sungmin menghianatinya. Ia tak sesakit ini ketika zaman ia berada di sekolah menengah ia mengetahui ada beberapa pemuda yang mengincarnya hanya sebagai bahan taruhan, tidak.. Soeun masih ingat ia tak pernah seterpuruk ini. Seterpuruk ketika ia mengetahui wanita yang selama ini selalu membuatnya merasa iri selama ini hidup disekitarnya, Soeun bahkan juga harus menjadi saksi ketika mereka larut dalam rengkuhan penuh kemesraan.

“Hiks..”

Ayolah, Kim So Eun harusnya bukan orang yang seperti ini. Ia tak akan menangis hanya karena menangisi orang lain – karena semua orang yang dicintainya sudah meninggalkan dunia ini beberapa tahun yang lalu. Tapi mengapa? Mengapa air mata Soeun tak pernah habis setiap kali ia memikirkan pemuda yang satu itu.

“Bodoh, hiks.. menangisi orang jelek seperti itu..”

Dan seringkali Soeun mengejek dan memperingati dirinya sendiri ketika ia sudah bertindak terlalu jauh seperti ini. Namun semua itu tak berhasil, nyatanya Soeun tak pernah bias berhenti memikirkan Yesung ataupun menangis karena kecewa dengan kenyataan yang ada.

“Hiks, dia bahkan tidak kaya. Dia bahkan bukan pemuda paling tampan yang pernah kutemui. Tapi kenapa? Kenapa harus dia?” Laju mobil itu memelan seiring dengan mata Soeun yang benar-benar mengabur. Oh tidak, terjadi lagi, Soeun mulai lagi.

*Srrrt!!*

Mobil itu menepi dengan sedikit kasar – seiring dengan isakan yang terdengar bersama deru mesin.

“Yesuuung… hiks… Yesuuuung…..”

Dan pada nyatanya, cinta menyentuh apapun yang ingin disentuhnya. Ia bahkan akan melampaui jarak bahkan waktu hanya untuk memperlihatkan siapa dirinya. Kepada orang-orang yang disebut ‘pecinta’.

Taman kota itu terlihat ramai ketika akhir pecan seperti ini. Di setiap sudut, semua orang tampak berada disana dengan wajah senang dan bahagia milik mereka. Ya, taka da orang yang tak menyukai akhir pekan.

*Jepret!*

“Yes..” Pemuda dengan kaos berwarna hitam itu berseru senang setelah mengabadikan sebuah potret dengan kameranya. Sebuah seringaian khas terlihat setelah itu, terlihat begitu pas dengan

wajah tampannya yang terlihat sedikit ‘dingin’.

“Tch, sebenarnya mengambil gambar di taman sesuatu yang cukup ‘basi’. Tapi sejauh ini aku cukup menikmatinya..” ia kembali bergumam pada dirinya sendiri, bersiap membidik kameranya lagi kesebuah arah.

Pemuda itu tampak fokus dengan lensanya, ia mengatur kameranya untuk lebih dekat sambil terus mencari sudut yang diinginkannya. Wajahnya terlihat serius, tergambar juga dari garis senyumnya yang tampak pelit sambil matanya sibuk mencari objek yang diinginkannya. Hingga tiba-tiba senyuman itu memudar sekilas.

“Huh..” Senyuman itu terlihat kembali, lebih lebar, lebih smirk – bersamaan dengan fokus kameranya yang tertuju pada satu titik.

*Jepret!*

Ia mengabadikan satu gambar lagi lalu kembali melihat hasilnya. Senyumannya kembali terlihat setelah ia melihat potret yang terpampang di layar Kamera miliknya, lalu mengangkat kepalanya dan melihat sendiri objek yang baru dipotretnya. Dimana disana terlihat seorang gadis berwajah muram yang berdiri sendiri di atas jembatan dan melihat kosong kearah sungai di bawahnya.

“Ini pesananmu, anak muda..”

Wanita setengah baya itu tersenyum sambil mengulurkan sebuah bungkusan pada pemuda di depannya. Yesung, pemuda itu tampak meraihnya.

“Terima kasih, nenek..” ucapnya sambil memasukkan barang yang baru dibelinya ke dalam kantong belanjaan, Yesung menyerahkan selembar uang sebagai gantinya.

“Beberapa hari ini, kenapa kau selalu berbelanja seorang diri, anak muda. Kemana pacarmu?”

“Huh?” Yesung mengangkat wajahnya kaget ketika mendengar pertanyaan itu, sementara wanita penjual itu tampak tersenyum.

“Gadis yang selalu kau bawa bersama selama satu bulan belakangan, bukankah dia pacarmu? Atau.. apakah istrimu?”

“Huk!” Yesung terbatuk karena tersedak ludahnya sendiri, wajahnya memerah seketika. “B-Bukan, nek. Dia bukan pacarku, apalagi istriku, hehhe..” Jelas Yesung menyengir kaku.

“Lalu siapamu, kalau bukan begitu? Adikmukah?” Tanya wanita tua itu masih terlihat penasaran.

“J-Juga bukan begitu..” Yesung kembali menjelaskan. “Dia adalah gadis yang tinggal di tempat kami untuk beberapa minggu, dan sekarang.. karena dia sudah pergi ya.. tentu aku berbelanja sendiri..”

“Owh..” wanita tua itu menganggukkan kepalanya. “Aku kira kalian itu sepasang kekasih atau suami istri sebelumnya. Habisnya kalian itu lucu sekali, setiap hari selalu berdebat setiap kali datang ke pasar ini. Kalian sangat baik menjadi sepasang kekasih..”

“Hm, sayangnya bukan, nek..” jelas Yesung kembali tertawa kaku, menyentuh tengkuk belakangnya.

“Ya sudah, ini kembalian uangmu, anak muda..” wanita itu mengalihkan permbicaraan dan menyerahkan kembali uang kembalian pada Yesung. Yesung tampak menerimanya.

“Terima kasih, nek..” ucap Yesung sebelum berjalan meninggalkan tempat itu.

Perlahan, sesuatu kembali memenuhi fikiran Yesung setelah ia membawa langkahnya menjauhi tempat itu. Tentu saja ucapan wanita tadi kembali mengingatkannya pada Soeun, juga kepada ibunya. Yesung mengingat bahwa ia telah berjanji pada ibunya untuk menemukan Soeun.

“Lalu kira-kira harus kucari kemana?”

Yesung menghentikan langkahnya, mengehembuskan nafasnya berat sambil menerawang menatap langit pagi seoul yang benderang pagi ini.

Soeun menghentikan langkahnya ketika melihat Yesung yang diikutinya berhenti melangkah. Gadis itu dengan cepat menyingkir, mencari tempat persembunyian di sekitarnya.

“Ada apa? Kenapa ia berhenti?” Tanya Soeun bingung sambil mengintip Yesung yang tampak masih menengadah menatap langit yang memayungi tempat itu. “Ada apa?” Tanya Soeun bingung sambil mengikuti arah pandangan Soeun, ikut melihat ke angkasa.

“Tak ada apa-apa. Kenapa si bodoh itu melihat ke langit seperti itu..” omelnya setelah tak menemukan ada yang salah dengan angkasa di atas sana. Ia kembali menurunkan pandangannya kearah Yesung tadi. “Huh?”

Soeun kaget karena tak menemukan Yesung lagi disana, ia celingukan mencari Yesung yang seperti ditelan oleh keramaian pasar. “Kemana perginya?” Tanya gadis itu bingung sambil keluar dari persembunyiannya. Soeun kembali celingukan kesegala arah untuk menemukan Yesung.

Sementara itu tanpa ia ketahui, tepat beberapa meter di belakangnya seseorang tampak memperhatikan dan mengikutinya dari belakang.

Gadis manis berambut pirang sebahu itu tampak gelisah di tempat duduknya. Daritadi, berulang kali ia memeriksa jam tangannya ataupun memeriksa ke sekitarnya – berharap yang ditunggunya segera menampakkan diri.

“Tch, kemana dia?” Gadis itu terlihat semakin gelisah dan tak tenang, berulang kali melihat jam yang melingkari tangannya.

“SUNGMIN OPPA!” Gadis itu akhirnya bangkit setelah melihat seorang pemuda dengan sweater biru keluar dari mobil mewahnya. Ia kemudian dengan cepat menyusul pemuda itu. “Oppa, aku menunggumu, kenapa kau begitu lama?” Tanyanya dengan nada manjanya sambil jalan beriringan dengan Sungmin, pemuda tadi.

“Maafkan aku, aku perlu mengurus sesuatu dulu sebelumnya, nona-Sunny. Maaf karena membuat anda terlalu lama menunggu..”

“Tidak apa-apa..” Sunny tersenyum. “Asalkan kau datang aku merasa senang. Sekarang ayo kita mulai belajar gitarnya, oppa..” ucapnya riang sambil menarik Sungmin. Sungmin tampak hanya mengikutinya tanpa mengatakan apapun.

“Aku pulang!”

Soeun berseru setengah malas ketika ia baru saja memasuki rumah. Kedatangannya tampak langsung disambut oleh beberapa maid rumah tersebut.

“Siapkan air hangat, aku ingin segera mandi setelah ini. Lihat, seluruh tubuhku lengket..” adu Soeun sambil memerintah salah satu maidnya. Maid yang dimaksud tampak langsung meninggalkan tempat itu setelah membungkukkan badan.

Soeun mengalihkan perhatiannya, seperti biasa, Krystal selalu berada di ruang tengah sambil mendengarkan music siang-siang begini. Pandangan keduanya terlihat bertemu dengan titik beku yang sama sekilas, sebelum akhirnya Soeun memilih memasuki dapur untuk mendapatkan minuman.

“Tinggalkan aku!” Soeun berseru dingin pada salah satu maid yang masih saja mengikutinya kalau saja ia membutuhkan bantuan.Maid itu tampak meninggalkan tempat itu setelah membungkukkan badan – meninggalkan Soeun yang kali ini sudah membuka pintu kulkas untuk menemukan minuman.

“Ahh, leganya..” Soeun bergumam lega setelah menghabiskan satu gelas minuman. Ia terlihat gerah, juga merasa tak nyaman dengan rasa lengket yang dirasakan di sekujur tubuhnya seperti sebulan belakangan ini semenjak ia mengenal istilah ‘pasar tardisional’.

Tapi Soeun tak peduli. Ia tak pernah mempermasalahkan hal itu lagi asalkan ada nama ‘Yesung’ juga terlibat di tempat jelek itu.

“Tadi dia tiba-tiba menghilang dan aku tak menemukannya..” Soeun cemberut setelah mengingat kejadian hari ini, meletakkan gelas tadi ke atas meja. “Dia pasti tadi pulang lebih awal, nyatanya ia tak ada di tempat tukang sayur langganannya ataupun penjual ayam langganannya. Dia hilang begitu saja, padahal aku baru mengalihkan perhatian selama beberapa detik..” Soeun terus menggumam dengan nada rendah, dengan wajah yang terus cemberut.

“Aku pasti sudah sepenuhnya gila..” menunduk dan mendesah pelan. “Aku masih tetap bertindak seperti seorang penguntit setelah aku tahu betul bahwa kekasihnya adalah Jessica yang itu, sepupuku..”

“Tapi mau bagaimana lagi? Toh, aku tak menganggunya. Hak semua orang untuk menyukai orang lain. Yesung bodoh itu saja juga begitu tergila-gila pada Moon Geun Young walau ia sudah punya kekasih, apa bedanya dengan aku?”

“Lagipula tak mudah melupakan seseorang..” Soeun mendesah pelan, kembali mengambil gelas minumannya dan meneguknya perlahan.

*Zzzzt…*

Soeun meletakkan kembali gelasnya setelah merasakan getaran di dalam tasnya. Tak lama ia segera mengambil ponselnya dan menempelkan benda itu di telinganya.

“Halo? Ada apa kakek?”

“…”

“Huh, untuk apa?”

“…”

“Owh, baiklah kalau begitu, aku akan datang..”

“…”

“Ya, kek. Sampai jumpa disana.”

Soeun menyimpan kembali ponselnya, lalu segera keluar dari tempat itu.

Bunyi rebut-ribut itu terdengar ketika Kim Jongjin baru menaiki tangga di rumah mereka. Pemuda itu menoleh heran, lalu melihat ke dalam dimana suara itu berasal.

“Apa yang kau lakukan, hyung?” Tanya Jongjin sambil menyandarkan tubuhnya di sudut pintu, melirik kakak laki-lakinya yang tampak berkutat dengan benda-benda di dalam kamarnya.

“Oh, kwau p..lang..” Yesung berseru tak jelas sambilmembuka masker yang menutupi wajahnya. Matanya juga terlihat memerah akibat dimasuki debu.

“Apa yang sedang hyung lakukan?” Tanya Jongjin heran.

“Oh, aku sedang berusaha mencari info soal Soeun. Kau tahu bukan, gadis itu meninggalkan semua barangnya disini. Aku sedang berusaha mencari seisi kamar kalau saja menemukan info tentang keberadaannya saat ini..”

“Dan kau temukan?”

“Huh.. Tidak..” Yesung menggumam pelan. “Aku bahkan sudah membongkar tempat tidurnya, dan tidak kutemukan apapun..” jelas Yesung sambil menstabilkan jalan nafasnya.

“Aneh sekali..” Jongjin berfikir sambil menyentuh dagunya. “Aku penasaran kenapa ia pergi tanpa membawa apapun, bahkan sehelai pakaianpun selain yang ditubuhnya. Aku takut jangan-jangan dia..” Jongjin menggantung ucapannya, membuat Yesung menoleh tak sabar.

“Jangan-jangan dia.. apa?”

“Um..” Jongjin tampak ragu, sebelum menatap hyungnya tersebut. “Dalam fikiranku, err.. hyung bagaimana kalau ia tak berniat kabur? Maksudku ia mungkin hanya keluar untuk menghirup usara segar, namun tiba-tiba terjadi hal yang tidak kemungkinan. Ini hanya kekhawatiranku, namun.. mungkinkah Soeun mengalami sesuatu yang membuatnya tak bias kembali kemari?”

“Apa yang kau katakan?” Wajah Yesung berubah begitu kaget. “Maksudmu, Soeun kecelakaan? seperti itu?”

“Tentu aku berharap itu tak benar, tapi.. mungkin saja , hyung..”

“huh?” Yesung tampak kian terdiam mendengar ucapan Jongjin, ia tampak sedikit menunduk sambil memikirkan sesuatu. Bagaimana kalau benar? Kalau benar begitu, berarti..

Tidak, tidak bisa begitu!

“Kita menunggu siapa, kek? Katanya ingin mengajakku makan malam bersama tapi kenapa kita belum memesan?”

Soeun bertanya dengan nada bosan pada kakeknya. Ia terlihat menguap berulang kali sambil menupang dagunya daritadi. Jelas, ia sudah terlihat lelah dan mengantuk.

“Tunggu, Soeun. Ada beberapa orang yang akan bergabung dengan kita. Serta.. Ada seseorang yang ingin kakek kenalkan padamu…” jelas Tuan Kim pada cucunya itu.

“Siapa?” Tanya Soeun penasaran sambil melirik antusias.

“K—“

“Selamat malam, Tuan Kim. Maafkan atas keterlambatan kami..”

Perbincangan Soeun dan tuan Kim terputus ketika seseorang mendekati meja mereka. Seorang laki-laki seumuran kakeknya tampak berdiri sambil mengungkapkan penyesalannya.

“Selamat datang Tuan Cho, terima kasih karena telah memenuhi undangan makan malam saya. Oiya, perkenalkan, ini adalah cucu saya.. namanya adala Kim So Eun..” jelas Tuan Kim sambil menunjuk Soeun. Soeun segera bangkit dari tempat duduknya dan membungkukkan badannya.

“Anda punya cucu yang cantik, Tuan Kim..” tanggap Tuan Cho kemudian.

“Oiya, bukankah anda tadi mengatakan kata kami? Kenapa anda sendiri, Tuan Cho?” Tanya Tuan Kim sambil celingukan mencari sekitarnya.

“Ya, saya juga membawa seseorang bersama saya. Tapi tadi ia harus memarkirkan mobil dahulu, nah.. itu dia!” Tuan Cho tiba-tiba berseru sambil menunjuk sebuah arah – membuat Soeun dan Tuan Kim menoleh kearah sana.

Soeun awalnya hanya melihat datar ketika seorang pemuda dengan stelan yang jauh dari kata formal keluar dari keramaian dan berjalan kearah mereka. Namun, lama kelamaan Soeun mulai menyipitkan matanya dan memiringkan wajahnya untuk melihat wajah itu lebih jelas. Rasanya.. bukankah ia pernah bertemu pemuda ini sebelumnya?

Malam kian terasa menusuk namun Yesung terus membawa motornya melintasi jalanan Seoul. Wajah pemuda itu terlihat begitu serius, menatap jalanan yang akan dilalui bersamaan dengan otaknya yang berputar cepat.

Aku yakin Soeun tidak mengalami kecelakaan. Tch, ucapan Jongjin benar-benar membuatku kefikiran..

Yesung terus bergumam dalam hatinya sambil terus membawa motornya melaju. Dari arah barat, arah depannya, Namsan Tower tampak berdiri megah dengan lampu-lampu yang menghiasinya.

Aku tak ingin berfikiran buruk seperti itu. Soeun pasti baik-baik saja dan aku dapat menemukannya untuk dibawa kepada ibu. Soeun pasti berada di suatu tempat dan dalam keadaan baik-baik saja, mungkin ia melupakan jalan pulang, lagi. Ya, malam ini aku pasti akan menemukannya…

Pemuda itu menghembuskan nafas, sambil mempercepat laju motornya kearah dimana pertama kali ia bertemu Soeun.

“TUNANGAN?!”

Dua orang itu berseru bersamaan pada dua lelaki setengah baya di depan mereka – mendatangkan kekehan dari pihak yang lebih tua.

“Haha, aku hanya bercanda. Kalian tak perlu seantusias itu..” Tuan Cho terkekeh keras melihat reaksi dua orang itu, sementara Tuan Kim hanya ikut terkekeh kecil.

“Tidak, kami sama sekali tak berniat kearah itu. Malam ini kami hanya ingin kalian saling mengenal satu sama lain, yah.. walau, sebenarnya kalau sampai benar-benar tunangannya juga bukan ide yang buruk..”

“Kakek!” Soeun berseru sedikit merengek pada kakeknya, menegaskan ketidaksukaannya.

“Tidak Soeun, jangan cemas. Kakek hanya benar-benar ingin kau berkenalan dengan Kyuhyun. Malam ini hanya sebuah rangkaian perayaan kerja sama biasa antara kita dan tuan Cho serta keluarganya. Kyuhyun datang mewakili..” jelas Tuan Kim. Soeun hanya menggerutu pelan sambil mengaduk makanannya, terlihat tak menyukai cara kakeknya.

“Tapi kalau boleh tahu, Soeun kuliah dimana?” Tanya Tuan Cho pada Soeun.

“Dia kuliah di ChungAh university jurusan Bisnis, Soeun adalah pewaris sebagian besar perusahaanku dan ayahnya itulah mengapa ia kuliah disana..” jelas Tuan Kim cepat. Sementara Soeun hanya mendengus kecil. Bisnis? Pewaris perusahaan? Entah sampai kapan ia menerima takdir hidupnya.

“Bagaimana dengan Kyuhyun?” Kali ini Tuan Kim yang bertanya pada pemuda yang daritadi hanya diam dan tak mengatakan apapun – namun etikanya cukup baik dibanding Soeun yang hanya cemberut sepanjang makan malam.

“Aku sudah tak kuliah..” Kyuhyun tersenyum kecil sambil menyahuti pertanyaan Tuan Kim.

“Aish, cucuku sangat nakal..” Tuan Cho menyela sambil geleng-geleng kepala. “Ia juga mengambil jurusan bisnis management sebelumnya di Kyunghee University, tapi tak cukup satu semester ia sudah tak ingin kuliah dan sekarang pekerjaannya adalah sebagai seorang fotografer jalanan..” keluh Tuan Cho sambil menghembuskan nafas. Soeun dengan cepat mengalihkan perhatiannya pada Kyuhyun setelah itu.

“Takdirku sebagai pewaris tunggal perusahaan sudah jelas, jadi aku berfikir aku tak perlu harus mengenyam pendidikan khusus untuk itu. Kufikir aku sebaiknya melakukan apa yang kuinginkan dulu sebelum waktu itu datang..” Kyuhyun menyahut santai, terlihat begitu percaya diri dengan apa yang dikatakannya yang jujur saja sempat membuat Soeun takjub. Yeah, Soeun menyadari mereka mempunyai posisi yang sama – hanya bedanya Kyuhyun lebih bisa mengontrol hidupnya sendiri, begitu berbeda dengan dirinya.

“Huh, I-Itu pilihan yang cukup pintar..” Tuan Kim tertawa kaku. “Walau bagaimanapun, setiap anak muda memiliki keinginan mereka sendiri..”

“Bagaimana denganmu, Soeun-ssi..” Kyuhyun menghentikan makannya dan menopang dagunya sambil menatap Soeun. Membuat Soeun menoleh padanya. “Selain bisnis kau tentu sebenarnya mempunyai hobi lain, bukan? Apa itu? Kau tidak terlihat seperti seorang gadis yang menggilai bisnis..” Tanya Kyuhyun sambil tersenyum padanya.

“K-Kyuhyun..” Tuan Cho berseru tak enak akan sikap cucunya, namun Kyuhyun tampak tak memperdulikannya.

Sementara Soeun terdiam ditanyai begitu, menatap tanpa ekspresi Kyuhyun yang tersenyum – sedikit menggoda – kepadanya.

“Tidak ada..” Soeun akhirnya menyahut. “Aku mensyukuri apa yang aku punya..” tambahnya kemudian.

“Benarkah?” Kyuhyun mengangkat satu alisnya. “Baguslah kalau begitu..” ucapnya lagi sambil melanjutkan makannya, meninggalkan Soeun, Tuan Kim, dan Tuan Cho yang terdiam sedikit tak enak dengan aura yang ia ciptakan.

Laki-laki ini sedikit menyeramkan..

Soeun meminum minumannya.

Soeun mencuci tangannya di westafel setelah ia baru saja memasukinya. Gadis itu mendesah pelan, mengangkat wajahnya untuk melihat bayangannya pada cermin di depannya. Ia lagi-lagi mendesah.

“Aku terlihat seperti wanita tua karena wajahku begitu muram. Di bawah mataku juga hitam karena terlalu banyak menangis dan kurang tidur, aku pasti benar-benar sudah kehilangan akal sehat..”

Soeun lagi-lagi mendesah, menyelesaikan mencuci tangannya dan mematikan keran. Gadis itu kemudian segera keluar dari toilet yang berada di restoran italia dimana ia menemani kakeknya makan saat ini.

“Huh, kita bertemu lagi?”

Soeun menghentikan langkah ketika ia mendengar suara dari sebelah kirinya ketika ia baru saja keluar dari toilet wanita. Benar saja, pemuda tadi, Cho Kyuhyun, tampak bersandar di dinding yang membatasi toilet pria dan wanita disana.

“Kenapa kau disini?” Tanya Soeun begitu saja.

“Huh, itu pertanyaan yang aneh. Tentu saja ke toilet..”

“Disini bukan toilet namanya. Tepatnya disebelah kananmu..” ujar Soeun sambil berniat membawa langkahnya pergi darisana, tak berminat meladeni orang seperti Kyuhyun.

“Aku kesini untuk memberikan ini padamu!” Kyuhyun kembali berseru sambil mengulurkan sebuah kertas foto pada Soeun, tepat di depan matanya. “Aku mengambil ini tadi pagi..”

Soeun tampak begitu kaget, ia langsung mengambil kertas foto yang memperlihatkan dirinya yang sedang terdiam di jembatan kecil yang ada di taman itu. “Kau..”

“Tiga ribu won..” sambung Kyuhyun, datar.

Soeun mendesah kesal, menatap tajam pemuda itu. “Kau tak bisa mengambil gambar orang seenaknya, kau tak tahu itu?” Desis Soeun sebal padanya.

Kyuhyun tampak tersenyum ringan, “Bagi semua fotografer, semua yang dilihatnya bisa dijadikan objek foto baginya. Itu bukan perbuatan illegal, dan itu juga tidak menyakiti pihak manapun, jadi itu wajar..”

“Tapi tidak untukku..”

“Kenapa? Kau terlihat tak terlalu buruk disana, walau wajahmu muram juga itu malah menambah kesan seni untuk fotonya. Kenapa kau harus keberatan?”

“Masalahnya—“

“—itu bukan hal yang salah. Toh, kau juga menguntit seseorang dan.. tanpa kau sadari juga ada pemuda lainnya yang memantau pergerakanmu..”

“Apa?”

“Tadi itu insiden, setelah aku melihat hasil foto lainnya aku baru menyadari bahwa ada seseorang yang ternyata selalu memantaumu dari jauh. Karena aku takut ia berniat jahat, itu sebabnya aku mengikuti kalian. Tapi yang aku lihat benar-benar diluar dugaan karena ternyata kau juga mengikuti pemuda lainnya. Lucu. Aku bahkan mempunyai sebuah foto dimana kalian bertiga seperti orang bodoh mengikuti yang lainnya dan tak ada satu orangpun yang menyadari itu..”

“Kau..”

“Jangan menganggapku musuh, aku sama sekali tak berniat jahat. Sedikitpun.” Kyuhyun tersenyum santai melihat kemarahan di wajah Soeun. “Aku ini seorang forografer, banyak cerita yang tersimpan dalam lensa kameraku. Kisahmu salah satunya…” jelas pemuda itu sambil berjalan dengan santai dari tempat itu, meninggalkan Soeun yang menatap kepergiannya.

Yesung mendekati jendela yang membuatnya bisa melihat seisi Seoul. Saat ini ia tengah berada di Namsan Tower dan sebelumnya berharap bahwa ia akan menemukan Soeun di tempat dimana ia bertemu Soeun itu – namun diluar harapannya, Soeun tak ada disini.

Yesung menghembuskan nafasnya berat sambil menyentuh permukaan kaca dengan salah satu telapak tangannya. Pandangannya ia layangkan ke luar sana dimana langit malam Seoul terlihat begitu cerah dipenuhi cahaya bintang.

“Harus dicari dimana lagi?” Yesung berbisik pelan sehingga hanya cukup didengarnya sendiri. Matanya masih menelusuri tatanan citylight yang terlihat jelas dari menara paling terkenal di korea selatan itu.

Yesung sedikit menundukkan kepalanya.

Sarapan pagi bersama adalah acara yang tak pernah terlewati di rumah keluarga Kim. Setiap hari, seisi keluarga yang tinggal disana – tuan Kim dan tiga cucu perempuannya – selalu memulai di meja makan itu sebelum menjalani rutinitas harian masing-masing mereka. Ya, menjadi kebiasaan, walau bukan berarti tradisi itu sudah cukup membuat semua anggota keluarga saling memiliki.

“Aku selesa—“

“—Tunggu dulu, Soojung!” Krystal yang awalnya berniat menjadi orang pertama yang meninggalkan meja makan mengurungkan niatnya ketika Tuan Kim berseru – membuat gadis itu kembali ke bangkunya. “Ada sesuatu yang ingin kakek sampaikan..”

Krystal menatap penasaran, begitupun Soeun dan Jessica yang ikut mengangkat wajah mereka pada kakek mereka itu. Sementara itu Tuan Kim tampak tersenyum, membersihkan sisa makanan di mulutnya sebelum kembali bersuara..

“Tiga hari lagi kakek akan mengadakan sebuah pesta perayaan disini..”

“Perayaan?” Jessica mengulangi pernyataan kakeknya dengan nada tak yakin.

Tuan Kim menganggukkan kepalanya. “Ya, tentu kalian tak ingat hari apa tiga hari lagi. Apalagi dirimu, Soeun..”

“Tiga hari lagi?” Soeun mengerutkan dahinya, terlihat belum menangkap maksud kakeknya. “Hari apa memangnya, kakek?”

“Tch, aku sudah memperkirakan ini. Kau pasti akan melupakan hari ulang tahunmu sendiri, Kim So Eun..”

Soeun awalnya kaget namun mengerti pada akhirnya. Yeah, ini adalah bulan September – anggap begitu – dan tiga hari lagi adalah tanggal kelahirannya. Haha, tak peduli sudah berapa tahun umutnya Soeun tak pernah ingat ulang tahunnya sendiri, gadis yang tak biasa.

“Seperti biasa, setiap cucu kakek ulang tahun maka kita harus membuat perayaan yang besar..” ucap Tuan Kim bersemangat. Ketiganya hanya mengangguk, apalagi Soeun, dia memang tak pernah bersemangat tentang yang namanya hari kelahiran – termasuk hari kelahirannya sendiri.

 “Dan… karena Soeun akan merayakan ulang tahunnya, Sooyeon dan Soojung harus mengundang teman-teman kalian sehingga pestanya semakin ramai…” jelas Tuan Kim lagi dengan senyuman yang lebar, lalu menoleh pada Jessica. “Terutama dirimu, Sooyeon. Kakek tahu bahwa kau sering diantar pulang oleh seorang pemuda dengan motor hampir setiap malam. Pada kesempatan ini, kau harus mengenalkannya pada kakek..”

Jessica agak tergagap ditembak di tempat oleh kakeknya seperti itu, sementara Soeun malah terpana. Ia mengingat kembali kejadian beberapa saat yang lalu ketika ia juga pernah menemukan Soeun diantar pulang dengan motor oleh seorang pemuda. Seorang pemuda yang ternyata begitu dikenalnya.

“Dan, secara pribadi kakek sudah mengirimkan undangan kepada Cho Kyu Hyun untuk bergabung. Kau tak keberatankan, Soeun?”

“Oppa terlambat lagi..” Sunny merengek dan sedikit cemberut melihat Sungmin baru saja keluar dari mobilnya dengan tergesa-gesa – seperti yang belakangan ini selalu ia lakukan.

“Maaf nona Sunny, seperti biasa.. aku ada kepentingan..” jelas Sungmin berbohong, ia tampak menoleh sedikit waspada ke belakang – seperti menunggu seseorang.

“Sebenarnya apa yang sedang kau kerjakan, oppa? Kenapa…” Sunny terus berceloteh panjang, sementara Sungmin tak terlalu mendengarkannya ketika melihat sebuah mobil putih memasuki perkarangan kampus. Mobil yang ditunggunya. “… Oppa, kau mendengarku?”

“H-Huh?” Sungmin menoleh pada Sunny ketika ditanyai tiba-tiba. “H-Hum..”

“Apanya yang mendengarkan? Daritadi matamu selalu kearah lain..” omel Sunny sebal, ikut menoleh sedikit sinis pada pemilik mobil putih yang baru saja keluar dari mobilnya.

Soeun menyampirkan tasnya sambil mengangkat pandangannya kearah sebuah taman yang terletak di dekat lahan parkir – menemukan Sungmin yang hanya menatapnya tanpa mengatakan apapun, dan Sunny yang menatapnya sebal dan penuh kecemburuan.

“Hay, Soeun!”

Soeun hanya terdiam mendengar sapaan Sungmin. Beberapa saat Soeun berfikir, sebelum akhirnya sedikit tersenyum tipis lalu memutuskan untuk mendekati keduanya.

“Kalian selalu terlihat mesra..” Soeun tersenyum kecil sambil menatap keduanya.

“Kau baru tahu?”sahut Sunny kesal, sementara Sungmin terus menatapnya tanpa berkomentar. Sungmin mungkin penasaran mengapa akhirnya Soeun mau mendekat dan berbicara dengannya. “Sungmin-ah, bisakah kita bicara sebentar. Berdua.”

“Apa yang mau kau katakan?!” Sunny langsung berseru tak suka dengan cara bicara Soeun, namun Sungmin segera menyambung ucapannya.

“Tentu..” Sungmin menoleh pada Sunny. “Nona Sunny, bisakah kau memberikan kami waktu untuk berbicara sejenak. Nanti aku akan mencarimu setelah ini..”

“Tapi, opp—“

“—Please?”

Sunny kehabisan kata-katanya, ia menghembuskan nafas panjang. “Baiklah..” Sunny membenahi barang-barangnya, ia memberikan Soeun tatapan panjang sebelum meninggalkan tempat itu.

“Dia begitu menyukaimu..” Soeun berujar sambil menatap punggung Sunny yang menjauh. Sementara Sungmin tampak bergeser menuju tempat duduk yang ada disana.

“Silahkan duduk..”

Kedua orang itu hening sejenak, mereka belum memulai apapun setelah duduk disana untuk beberapa menit. Hingga akhirnya Soeun memecah keheningan.

“Tiga hari lagi ulang tahunku, dan.. aku disuruh kakek menyampaikan undangan padamu..” ujar Soeun sambil menoleh pada Sungmin.

“Jadi kau menyampaikan undangan hanya karena kakekmu?” Sungmin bertanya sambil tersenyum tipis.

“Tentu tidak..” Soeun menyahut cepat. “Tentu aku juga ingin mengundangmu, setiap tahun di hari ulang tahunku juga kau selalu ada bukan?”

“Aku kira kau masih membenciku..”

“Untuk apa aku membencimu?”

“Tentu karena masalah waktu itu..” Sungmin tersenyum lagi. “Masalah nona Sunny..”

Soeun menghembuskan nafasnya, mengalihkan perhatiannya lurus ke depan sana. “Aku sudah tak lagi memikirkannya, aku sudah melupakannya..” jelasnya pelan, terdengar ambigu.

“Ya, aku tahu. Karena fokusmupun sudah berubah kini, ya kan?”

Soeun mengalihkan perhatiannya, melirik pemuda itu kembali. “Apa kau adalah orang yang mengikutiku selama ini?” Tanya Soeun.

Sungmin terkekeh pelan, menatap ke depannya. “Hum, bukankah aku selama ini selalu mengikutimu? Aku mencemaskan dirimu..”

Soeun tersenyum tipis, menundukkan kepalanya. “Nampaknya memang dari dulu.. aku tak pernah bisa menyembunyikan apapun darimu. Kau mengetahui segalanya tentang aku..”

“Ya, kau hanya mempunyai satu teman dalam hidupmu Kim So Eun, yaitu aku. Entah kini..” Sungmin menggantung kata-katanya, menoleh pada Soeun.

“Tidak, kau masih satu-satunya..” Soeun menggumam pelan. “Dia.. sama sekali belum mengenaliku sejauh kau mengetahui diriku. Tapi aku, menyukainya..”

Sungmin menghembuskan nafasnya, mengalihkan lagi pandangannya. “Kau tahu? Ketika pertama aku melihatmu cukup nyaman berlindung padanya aku tahu bahwa kau mendapatkan tempatmu yang baru. Berminggu lamanya kau menghilang dan tanpa khabar, awalnya aku berfikir bahwa orang itu meracuni fikiranmu atau sejenisnya yang membuatmu lupa pulang. Tapi setelah kau kembali dan aku melihat beberapa perubahan darimu, aku tahu.. dia pasti memberikan sesuatu yang tak pernah kau dapatkan sebelumnya dari orang-orang disekitarmu. Dan, melihat caramu yang mengikutinya diam-diam.. aku tak tahu, tapi aku setidaknya cukup berbahagia karena kau akhirnya memiliki rasa yang seharusnya dimiliki oleh semua orang pada umumnya. Tertarik dan cinta..” jelas Sungmin sambil terus tersenyum.

“Huh, kau tertawa melihat kebodohanku?”

“Bukan, tentu saja bukan. Hanya.. kau selama ini hidup dengan cara yang begitu berbeda dengan manusia keseluruhan Soeun. Kau tak punya siapapun selain aku dan Tuan Kim. Kau tak pernah menunjukkan emosimu kepada orang lain, seakan kau hidup sebagai seseorang yang tanpa rasa simpati,social, dan sejenisnya. Semua orang tentu menganggapmu begitu tapi aku, aku tahu bahwa kaupun tak menyukai hidupmu..”

“Kau tak akan tahu bahwa dia menyentuhku dengan cara yang berbeda. Dia mengajariku segalanya..”

“Termasuk tentang cinta?”

“Hum, bahkan bukan hanya cinta. Ia mengajariku bagaimana cara untuk berbagi, bersabar, selalu hidup dengan kebahagiaan, dan.. berkorban. Saat dimana kau berfikir bahwa kebahagiaan orang yang kau cintai lebih kau dahulukan bahkan daripada kebahagiaanmu sendiri..” Soeun tersenyum getir, berusaha menahan agar ia tak sampai menangis lagi gara-gara semua ini.

“Aku senang dongsaengku akhirnya merasakan jatuh cinta, tapi aku sedih karena cerita cintamu tak semanis cerita cinta pertama pada umumnya..”

“Tidak..” Soeun menggeleng sambil tersenyum. “Cerita cinta pertamaku juga manis, sangat manis. Aku bahkan selalu tersenyum setiap mengingatnya..”

“Huh, lihat dirimu..” Sungmin tersenyum. “Kau bahkan tak protes ketika kupanggil dongsaeng karena terlalu bersemangat dalam bercerita..” ledeknya kemudian.

Soeun tersenyum, melirik padanya. “Tidak, aku mulai berfikir kalau sangat menyenangkan kalau memiliki kakak laki-laki kalau saja oppa kandungku tidak meninggal. Karena kau adalah yang terdekat denganku setelah kakek, maka kau kuizinkan menganggapku sebagai seorang adik..”

“Aish, benarkah?” Sungmin tertawa senang sambil berniat mengacak rambut Soeun, yang langsung dihindari Soeun dengan wajah datar.

“Memiliki seorang adik tak berarti harus mengacak rambutnya segala, kan?”

Sungmin hanya tertawa, mencubit hidung Soeun sebagai gantinya.

Yesung baru saja selesai membersihkan diri setelah pulang dari pasar begitu melihat Jessica berada di salah satu meja restoran. Pemuda itu kemudian mendekati kekasih yang baru ia kencani lagi sekitar dua minggu itu.

“Kenapa kau datang tanpa memberi tahu?” Tanya Yesung sambil menarik salah satu bangku di hadapan Jessica. Yesung sempat melirik ibunya yang sedang mengawasi pekerjaan para karyawan restoran di dapur – dimana wanita itu diam-diam mengintip dan menghilang setelah sadar Yesung melirik kesana.

“Aku hanya ingin memberimu kejutan. Ini, aku membawakan sesuatu untuk ibu dan adikmu..” jelas Jessica sambil menggeser bingkisan yang dibawanya ke hadapan Yesung, Yesung tampak hanya tertawa sambil melirik sejenak.

“Mengapa tak memberikan langsung saja?”

“Kufikir ibumu sedang sibuk, jadi aku tak ingin menganggu beliau..”

Yesung mengangguk, mengambil bungkusan itu hingga lebih dekat dengannya.

“Oiya oppa, apa kau punya waktu hari ini? Aku ingin mengajakmu pergi..”

“Kemana?”

“Kau lihat saja nanti. Ayo, kau berganti pakaian dulu..” ucap Jessica bersemangat, Yesung lagi-lagi tersenyum sambil mengangguk.

Sunny merengut sebal, ia memainkan dengan asal gitar ditangannya hingga menimbulkan nada yang tidak koherent. Daritadi, semenjak hamper satu jam ia duduk disana pekerjaannya masih juga sama. Memainkan gitarnya dengan asal sambil mengomel.

Sungmin baru datang saat ini. Pemuda itu tampak menghentikan langkah dan melirik Sunny yang berdiri membelakanginya. Setelah berfikir sejenak Sungmin tampak mendekati gadis yang sudah lima bulan ia ajari alat music itu.

“Nona Sunny?”

Sunny menoleh ketika Sungmin memanggilnya. Tak seperti dirinya yang sering bersemangat, kali ini ekspresinya terkesan datar.

“Sudah selesai?”

Sungmin bergeser, duduk di samping gadis itu. “Maaf membuatmu menunggu lama, nona Sunny…”

“Bukankah kau sering membuatku menunggu lama..” rengut Sunny pelan, lebih memantapkan posisi gitar itu di pelukannya.

“Kau sebenarnya juga hanya menganggapku adik, tapi.. kau bertingkah seakan-akan kau mencintaiku. Kenapa kau tak melihat sekitarmu, aku saja bisa melihat gadis tadi menyukaimu..”

Sungmin teringat kata-kata Soeun yang mereka bicarakan tadi sebelum ia kemari. Pemuda itu terdiam, melirik gadis di sampingnya yang mungkin selama ini bisa dikatakan telah banyak bersabar untuknya. Mungkin itu dalam hal menunggu, ataupun…

“Yah, kenapa oppa terus melamun, huh? Aku sudah menunggu sejak lama daritadi, tapi kenapa setelah kau datang kau malah melamun begitu!” Seru Sunny masih dengan ekspresi wajahnya yang tak senang.

“Oh tidak. Ayo lanjutkan..” ujar Sungmin tersadar. Sunny tampak lagi-lagi merengut, ia terdiam seperti memendam sesuatu.

“Kalian.. kembali bersama ya?” Tanya gadis itu lirih, nyaris tak terdengar.

Sungmin menoleh padanya. “Bukankah tadi minta supaya latihannya dipercepat? Sekarang kenapa membuang waktu dengan membahas ini?” Tanya Sungmin.

“Tidak! Hanya saja..”

Sungmin tersenyum halus, mengambil sesuatu dari sakunya sebelum menunjukkannya pada Sunny. “Soeun datang untuk memberikanku ini, kau juga mendapat satu..”

Sunny menatap penasaran, mengambil kertas yang diulurkan padanya itu. “Undangan ulangtahun?”

“Hm, kau bisa datang denganku bila kau mau..” Sungmin menyahut cuek sambil sibuk menyetel senar gitar.

Senyum Sunny terlihat tiba-tiba, ia melirik pemuda itu. “Oppa, mengajakku jadi pasangan oppa ke pesta ini? Apakah begitu?” Tanya Sunny penasaran sambil melirik Sungmin.

Sungmin menghentikan gerakannya, menatap Sunny dengan cepat. “Apa yang anda katakan? Bukan begi—“

“—Aku akan datang. Ini kencan pertama kita!” Seru Sunny bersemangat.

“Aish, bukan begitu..” Sungmin terlihat kesulitan untuk protes.

“Aku mau yang ini..”

Cho Kyuhyun menunjuk salah satu kalung yang disusun di etalase sebuah toko perhiasan di sebuah pusat perbelanjaan. Wanita muda yang melayaninya daritadi itu tampak menganggukkan kepalanya.

“Baik tuan, mohon tunggu..”

Kyuhyun tersenyum halus sambil memperbaiki posisi berdirinya. Saat ini ia sedang berada di salah pusat perbelanjaan untuk menemukan sebuah hadiah. Ya, sebuah hadiah untuk sebuah undangan pesta yang diterimanya pagi ini.

“H-Huh? Berbelanja?”

Kyuhyun menolehkan kepalanya kearah kanan begitu mendengar suara – menemukan sepasang anak muda disana.

“Ya, tiga hari lagi akan ada pesta di rumah. Aku ingin oppa membantuku memilih gaun yang akan kukenakan..” Gadis berambut pirang itu berceloteh riang pada pemuda yang tangannya terus diapit daritadi.

“Oh pesta apa memangnya?” Tanya pemuda itu kemudian.

“Pesta ulangtahun sepupuku..” jelas gadis itu cuek, ia malah celingukan mencari toko baju yang bagus.

“Sepupu?” Gumam pemuda itu pelan. Ia tampak memikirkan kata-kata kekasihnya itu sesaat, sebelum akhirnya buyar ketika gadis itu menariknya memasuki sebuah toko pakaian.

Kyuhyun mengalihkan perhatiannya dari kedua orang itu sambil memikirkan sesuatu. Ia mencoba-coba mengingat kalau saja ia pernah melihat salah satu dari mereka. Tapi dimana?

Hari yang –tidak- terlalu ditunggu Soeun itu akhirnya datang.

Saat ini, seisi rumah keluarga Kim yang mewah tampak sudah ditata sedemikian rupa. Beberapa tamu tampak juga sudah memadati tempat akan berlangsungnya pesta – yang mana malah membuat Soeun tak menyukainya.

Dan gadis itu disana, terlihat cantik dan manis dengan gaun mini berwarna putih yang dikenakannya. Tak seperti gadis yang berulangtahun umumnya, gadis itu tampak hanya memasang ekspresi wajah yang datar. Gadis berwajah manis itu tampak tak pernah tersenyum, hanya sesekali ketika beberapa orang menyapa dan mengucapkan selamat padanya.Setelah itu, wajah gadis itu kembali terlihat datar dan tenang.

Apakah dia benar-benar akan datang? Apa yang harus kulakukan kalau dia datang?

Soeun menggigit bibir bawahnya, terlihat gelisah sambil mengetuk-ngetukkan ujung heels miliknya ke lantai.

“Nona Soeun?”

Soeun mengangkat wajahnya ketika salah satu maidnya memanggil. Soeun tampak mengangguk, bergeser dari tempatnya untuk menyusul wanita itu.

Sementara itu, baru saja Soeun beranjak dari tempatnya, Jessica dan Yesung baru saja memasuki

tempat itu. Jessica terlihat begitu cantik dengan gaun berwarna merah muda yang terlihat begitu cocok dengan rambut kecoklatannya, sementara Yesung tampak hanya memekai setelan jas sederhana berwarna abu-abu.

“Aku akan cari anggota keluargaku dulu, tunggu dulu ya oppa..” bisik Jessica setelah celingukan beberapa saat. Gadis itu tampak langsung bergeser dari tempat itu, meninggalkan Yesung yang tampak mengedarkan pandangannya keseisi rumah.

Keluarga Jessica benar-benar kaya, aku penasaran apakah keluarganya akan menyukaiku nanti..

Yesung berjalan pelan sambil lebih memasuki tempat pesta, ia hanya sedang berusaha lebih beradaptasi dengan tempat yang masih asing baginya itu.

“Nona, jangan bergerak dulu. Rambut anda perlu ditata sedikit lagi agar rapi..”

“Tch, biarkan saja seperti ini..”

Yesung mengalihkan perhatiannya kearah kanannya ketika mendengar suara ribut-ribut darisana. Benar saja, sebuah pintu yang berada disana baru saja terbuka, menampakkan seorang wanita berpakaian khas maid yang tampak mengikuti seorang gadis bergaun putih yang baru saja keluar dari tempat yang sana.

Yesung terpana, ia kaget ketika gadis yang dimaksud tiba-tiba menoleh padanya. Ekspresi kaget yang sama terlihat di wajahnya.

“Kim So Eun…” Yesung bergumam tanpa sadar, masih tak percaya dengan sosok yang saat ini berdiri di depannya. Sementara itu Soeun juga terus berdiri di hadapannya dan menatapnya dengan ekspresi kaget dan tak percaya.

“Yesung-ah…”

Kedua orang itu sama-sama terdiam, Yesung yang masih terlihat asing tampak memperhatikan Soeun dari atas sampai bawah dengan sinaran mata yang terkesan janggal. Sementara Soeun menundukkan kepalanya.

“Yesung, aku—“

“Oppa kau disana!”

Kedua orang itu serentak menoleh ketika mendengar seruan. Jessica, Tuan Kim, dan Krystal tampak mendekat kearah mereka – membuat setidaknya Soeun merasa sedikit bernafas lega dari suasana canggungnya dengan Yesung sebelumnya.

“Oppa!” Jessica langsung mengapit tangan Yesung kembali – membuat Yesung yang masih memperhatikan Soeun sedikit kaget, sementara Soeun dengan cepat mengalihkan perhatiannya dari kedua orang itu. “Oppa kau sudah bertemu dengan Soeun? Dia adalah sepupuku yang berulangtahun..”

“Huh?” Yesung reflek menoleh pada Jessica akibat merasa tak yakin dengan apa yang baru saja didengarnya. “S-Sepupu?”

“Hm, kemarilah..” Jessica kali ini menarik Yesung sedikit menjauh dari Soeun kearah Tuan Kim dan adik perempuannya. Yesung tampak hanya mengikuti walau pandangannya ia tujukan pada Soeun – dimana gadis itu tampak lebih banyak menunduk.

“Kakek, ini..”

Soeun menghembuskan nafasnya berat sambil membalikkan badannya untuk meninggalkan  mereka semua. Tak ada gunanya ia disana, kan?

Suasana hati Soeun sudah benar-benar berantakan namun acara masih terus berjalan. Seperti saat ini, saat ini ia berdiri di belakang sebuah meja dimana sebuah tart raksasa bertuliskan jumlah usianya diletakkan. Semua orang menyanyikan selamat ulangtahun untuknya, namun ia hanya menundukkan kepala – karena lurus arah pandangannya disana ada Yesung yang tampak masih memperhatikannya karena penasaran.

Sementara itu Sungmin juga terlihat tidak tenang, berulang kali ia memperhatikan pemuda yang dibawa Jessica sambil sesekali memperhatikan ekspresi Soeun. Ya, Sungmin sangat mengingat pemuda ini – walaupun pemuda itu terlihat tak mengenalnya, dan yang lebih membuat Sungmin tak habis fikir adalah,

Kenapa pemuda itu datang bersama Jessica? Apa hubungan antara mereka berdua?

Nyanyianpun selesai didendangkan dan kini giliran Soeun untuk meniup lilinnya yang terletak di atas tart. Setelah meniup semua lilinnya, Soeunpun diminta untuk memotong sedikit bagian dari kuenya..

“Ayo Soeun, berikan kue pertama kepada orang yang paling istimewa bagimu malam ini..”

Soeun mengangkat wajahnya setelah selesai memindahkan potongan tart ke dalam sebuah piring kecil. Kata ‘orang yang special’ bordering di otaknya, membuat ia tanpa sadar menoleh pada Yesung – membuat tatapannya bertabrakan dengan Yesung yang masih memperhatikannya.

“Orang special?” ulang Soeun ambigu sambil terus menatap Yesung, semua orang tampak menganggukkan kepalanya dan meminta Soeun untuk segera memberikan tart itu untuk seseorang yang paling istimewa baginya malam itu.

Yesung hanya berdiri di tempatnya sambil masih terus menatap Soeun yang kali ini tak mengalihkan perhatiannya dari Yesung. Walau sudah diceritakan beberapa kali tapi Yesung belum juga mengerti. Bagaimana mungkin Soeun sampai ada disini? Bagaimana mungkin Soeun adalah sepupunya Jessica.

Tapi dilihat dari sudut manapun dia adalah Kim So Eun, Yesung tak bisa pungkiri ia mempercayai itu. Namun baginya semua ini sulit untuk dimengerti, jadi Soeun selama ini benar-benar anak orang kaya dan melarikan diri dengan menginap dirumah mereka? Namun kenapa semuanya tak terjawab semudah itu.

“Soeun? Ayo berikan kepada orang yang kau anggap special..”

Soeun dan Yesung sama-sama tersadar setelah sang MC kembali berseru padanya. Soeun menatap potongan kue di tangannya, lalu kembali beralih pada Yesung. Yesung adalah yang teristimewa malam ini, Soeun sangat mengetahui keinginan hatinya namun mungkinkah?

Siapa yang bisa melarangku?

Sisi kerasnya menguat begitu saja, membuat gadis itu perlahan bergerak dari tempatnya dan berjalan kearah Yesung. Berhasil membuat Yesung, Jessica, Sungmin, bahkan semua orang sedikit kaget dengan arah pergerakannya.

“Soeun..” Sungmin berbisik dalam hatinya, memperhatikan Soeun yang sepertinya memang sudah memilih tujuannya. Hingga,

Bodoh, apa yang kau lakukan?

Soeun dengan cepat mengubah arahnya ketika ia hanya tinggal dua langkah dari Yesung – membuat perhatian semua orang juga teralihkan.

“Kue ini untuk kakek, tak ada yang lebih istimewa bagiku malam ini kecuali kakek..” ucap Soeun sambil menyerahkan kue itu kepada Tuan Kim yang berdiri di samping Jessica.

Laki-laki tua itu tersenyum, menyentuh ujung hidung Soeun. “Bodoh, seharusnya di usia sekarang orang yang teristimewa bagimu bukanlah kakekmu atau keluargamu lagi, tapi seharusnya adalah seorang pemuda yang tampan..” ucap Tuan Kim gemas.

“Bagiku tak ada yang lebih tampan dari kakek, sekarang ayo makan kuenya…” celoteh Soeun sambil menyuapkan potongan kue yang telah ia tusuk dengan garfu – mendatangkan tepuk tangan dari semua orang setelah itu.

Soeun tersenyum kaku pada kakeknya, sementara dalam hatinya sendiri ia mulai kembali merasa gelisah. Astaga, seharusnya ia sadar bahwa ia sama sekali belum siap bertemu Yesung lagi.

Pesta terus bergulir dan kali ini sampai pada pesta dansa. Semua pasangan tampak sudah berada di tengah ruang acara sambil bergerak pelan sesuai irama yang terdengar, termasuk Yesung dan Jessica yang sudah berada disana. Sebenarnya, Jessica juga menyadari ada yang berbeda dari Yesung malam ini. Pemuda itu tampak tak berbicara banyak dan ia gelisah seperti mencari sesuatu di sekitarnya, hal itulah yang membuat Jessica menariknya untuk berada di tengah ruangan ini.

“Berhenti tolehkan wajahmu kearah lain..” Jessica berbisik dengan nada protes sambil menyentuh satu sisi wajah Yesung, menahannya untuk terus terlihat gelisah dan memperhatikan sekitar. “Sebenarnya apa yang kau cari?” Tanya Jessica dengan wajah yang dibuat merengut.

“Jessica, itu..” Yesung mau menjelaskan, namun terpotong oleh Jessica yang menyandarkan kepalanya di bahu Yesung.

“Jangan membahas hal yang lain, aku hanya ingin menghabiskan malam ini denganmu. Jaga matamu…”

Yesung menghembuskan nafas, sedikitnya ia juga mengerti kalau sikapnya yang begitu penasaran dengan Soeun malam ini membuat ia lengah akan Jessica dan membuat kekasihnya itu cemburu. Yesung sepertinya harus mulai berhati-hati kalau tak mau membuat kesalahfahaman antara dirinya dan Jessica.

“Hm, maaf..” Yesung berbisik pelan pada Jessica sebelum mempererat pegangannya di pinggang Jessica dan melupakan masalah Soeun sejenak.

Sementara itu tanpa ia sadari Soeun, orang yang terus dicarinya, diam-diam juga memperhatikan mereka daritadi. Soeun yang tampak terlalu banyak mencoba membesarkan hatinya daritadi tampak kali ini kembali kecewa melihat Yesung dan Jessica di lantai dansa, membuat ia memilih meninggalkan tempat itu.

“Beri aku minum!_

“Nona, itu..”

Soeun mengabaikan seruan salah satu bawahannya yang terlihat keberatan ketika Soeun membawa segelas minuman yang terletak di atas meja. Namun, Soeun tampak tak perduli, nyatanya ia terus membawa gelas itu bersamanya kearah balkon belakang rumahnya. Soeun kira disana adalah tempat satu-satunya ia bisa menenangkan diri saat ini – sebelum ia benar-benar meledak.

“Astaga Sica, kau terlihat cantik sekali malam ini..”

“Kalian juga, aku senang melihat kalian..”

“Kau datang bersama kekasihmu, huh. Apa kau belum punya rencana tunangan?”

“Huh? Hm, kami belum punya rencana, hehe..”

“Sayang sekali…”

Dan, bla bla bla, Yesung hanya tersenyum kecil melihat perubahan Jessica yang kali ini sudah berkumpul dengan teman-temannya. Tadi ketika mereka sedang berdansa tiba-tiba seseorang menabrak Jessica dari belakang, siapa sangka kalau orang yang ditabraknya adalah teman lamanya – menghasilkan nostalgia tak berujung kini.

Yesung mengalihkan perhatiannya dari Jessica kembali melihat sekitarnya. Dahi pemuda Kim itu tampak sedikit mengerut bingung ketika tak menemukan Soeun di tempat terakhir ia melihatnya.

“Dia kemana?” Yesung bergumam kecil pada dirinya sendiri, mengalihkan perhatiannya keseisi ruang pesta untuk menemukan Soeun. Namun, kali ini Soeun benar-benar tak terlihat, ia sepertinya telah meninggalkan ruangan pesta. “Dia tak bisa menghilang lagi begitu saja. Ada yang ingin aku tanyakan padanya…”

Yesung kembali mengalihkan perhatiannya pada Jessica yang masih membelakanginya dan sibuk dengan teman lamanya. Sepertinya Jessica akan cukup lama, sebaiknya Yesung mencari keberadaan Soeun dan berbicara dengannya dulu saat ini.

Akhirnya dengan pertimbangan itu Yesung meninggalkan tempat itu – dimana Jessica sama sekali tak menyadarinya karena masih sibuk dengan teman-temannya.

Rumah itu benar-benar terlalu besar untuk disebut rumah, begitulah fikiran Yesung. Daritadi setelah ia meninggalkan ruangan pesta lorong-lorong panjang menyambutnya. Beberapa kali Yesung tampak salah masuk sehingga membawanya ke kolam renang atau bahkan kearah dapur. Namun pada akhirnya Yesung menemukan sebuah lorong yang terakhir, dimana kali ini ia dapat menemukan tatanan Citylight ketika ia baru saja mencapai ujungnya.

“Bodoh!”

Seruan itu menyambutnya ketika ia baru saja menyelesaikan ujung lorong. Yesung tampak langsung menoleh kearah suara dan disana ia tampak sedikit tersenyum lega ketika menemukan seorang gadis bergaun putih yang tampak berdiam diri di sudut balkon.

Yesung tampak langsung menghampiri gadis yang diyakininya Soeun itu. “Soeun?” Yesung sudah menganggap dirinya dan Soeun benar-benar dekat, sehingga pemuda itu langsung menyentuh bahunya – membuat gadis itu menoleh.

“Soeun..” Yesung tersenyum senang karena ia tak salah mengenali. “Akhirnya aku menemukanmu..” sambungnya kemudian.

Namun Soeun tampak bertingkah aneh, ia memiringkan wajahnya sambil menatap Yesung dengan sedikit memicingkan matanya. “Kau.. si bodoh?” Tanya Soeun sedikit ngelantur.

“Aish, kau minum ya?” Yesung sedikit merasa tak nyaman dengan aroma alcohol yang menguar dari mulut Soeun, matanya juga beralih melirik sebuah gelas kosong yang terlihat di meja. “Huh, kau panggil aku apa tadi?” Yesung baru ingat sesuatu dan langsung menoleh kesal pada Soeun.

“Haha..” Soeun tertawa lepas, ia mencubit kedua pipi Yesung. “Kau benar-benar si bodoh, aigoo, kau tak tahu betapa aku merindukanmu..” ujarnya begitu senang.

Yesung melepas tangan Soeun di pipinya, walau seharusnya ia berlagak kesal kini namun pemuda itu tampak tertawa senang melihat Soeun. “Kalau kau merindukanku kau seharusnya tak meninggalkan rumah begitu saja, dasar. Oiya, satu hal yang begitu membuatku penasaran, kenapa kau pergi tiba-tiba, huh? Kau membuat semua orang khawatir..”

“Aku pergi gara-garamu, bodoh. Karena dirimu..” Soeun sedikit cemberut pada Yesung. “Siapa yang khawatir? Kau terlihat bersenang-senang setelah aku pergi..”

“Aish, kau semakin ngelantur, kau seharusnya tak minum dasar..” Yesung balas mengomel. “Aku begitu khawatir, kau tahu? Setiap hari aku berusaha menemukanmu, tapi kau tak bisa kutemukan. Hanya hari in—“

“—Kau tak pernah mencariku.” Soeun memotong, sedikit mendorong lengan Yesung. “Kau hanya sibuk pacaran dan pacaran dengan.. siapa? Jessica haha. Kau tahu? Nama gadis itu tak sekeren itu sebenarnya. Namanya Sooyeon, kau dengar itu.. bukankah namaku lebih keren dari nama itu..”

“Aish, kau benar-benar. Lihat, anak kecil tak baik minum alcohol, lihat kau jadi begini..”

“Aish, berhenti memanggilku anak kecil..” Soeun menyingkirkan tangan Yesung yang ingin mencubit hidungnya. “Aku lebih pintar darimu, bodoh..”

“Astaga, kau..” Yesung geleng-geleng kepala sambil memegang jemari Soeun yang menunjuknya. “Sekarang kita bicara serius, ya, Adik kecil. Kau pergi begitu tiba-tiba dan membuat semua orang cemas, Tak bisakah kau kembali? Ibu benar-benar merindukanmu…” jelas Yesung sambil masih berusaha menahan Soeun agar tak jatuh akibat mabuk.

“Ibu ya..” Soeun terkekeh sambil berfikir, lalu beralih kembali kepada Yesung. Memang Apa yang bisa kau berikan padaku kalau aku kembali ke rumah itu?”

“Huh? Apa yang akan kuberikan?” Giliran Yesung yang berfikir. “Hm, begini saja. Aku akan memberimu es k—“

Chu~

Yesung begitu kaget ketika Soeun tiba-tiba meraih lehernya dengan kedua tangannya dan tak lama menempelkan bibirnya ke bibir Yesung. Hanya menempel, namun jelas membuat Yesung begitu kaget hingga ia tak melakukan apapun selain terdiam dan lumpuh mendadak. Kesadarannya baru kembali setelah tak lama Soeun melepaskan tempelan bibir keduanya.

“Bodoh, semua yang kuinginkan… hanya dirimu..”

Soeun benar-benar kehilangan kesadaran setelah itu, hamper saja ia terjatuh kalau saja Yesung tidak dengan cepat benar-benar tersadar dan menahan tubuhnya. Kepala Soeun ia sandarkan ke bahunya.

“Soeun-ah, kau kenapa? Soeun?” Yesung memanggil-manggil Soeun sambil menyentuh pipi Soeun. Namun nihil, sama sekali tak ada hasil, karena Soeun sepertinya sudah benar-benar kehilangan kesadaran sepenuhnya. “Soeun? So—“

“—Oppa!”

Yesung sedikit kaget mendengar suara Jessica dan membuatnya dengan cepat mengalihkan pandangannya kearah suara. Benar saja, disana terlihat Jessica, Krystal, Tuan Kim, dan tiga orang lainnya menatap kearah ketiganya – membuat Yesung ingat insiden sebelumnya yang membuat ia langsung khawatir.

“Jessica…”

To Be Continued>>

Next Episode Priview:

“Aku melihat semua yang terjadi dan aku bisa bilang kau keren, aku bahkan punya fotonya..”
“Diam kau!”
“Oppa, kenapa aku merasa bahwa kau mulai mencintai gadis lain?”
“Kekasihmu, eh, bukan! Maksudku, gadis yang dulu sering menemanimu berbelanja. Kemarin setelah kau pergi ia lewat sini, sulit kujelaskan tapi sepertinya ia diam-diam mengikutimu..”
“Soeun..”
“Kau bertanya kenapa aku melakukan ini? Kau sebenarnya benar-benar bodoh atau apa?”
“Aku seharusnya ingat akan pepatah bahwa tidak ada gunanya mencintai orang bodoh, karena saking bodohnya ia bahkan tidak tahu apa artinya cinta sama sekali..”

“Jangan terus membuatku bingung, Kim So Eun!!”
“H-Huh? Jadi gadis yang selama ini tinggal bersamamu adalah sepupuku? K-Kim So Eun?”
“Dan, dia adalah gadis yang disukai oleh ibumu itu?”
“Kau menyukainya juga bukan? Tinggal bersamanya, kau tak mungkin begitu mencemaskannya kalau kau tak memiliki perasaan apapun padanya. Jawab aku, seperti apa perasaanmu padanya, Kim Jongwoon?!”
“Jessica, aku…”

[Tersisa dua episode terakhir!!]

Akhirnya dipost lagi FF ini, oiya semuanya aku mau ngejelasin dulu mengenai masuknya Kyuhyun untuk melengkapi FF ini. Di Part 7, dimana aku hanya menyertain sebuah gambar orang megang es krim, sepertinya beberapa dari teman-teman semua menyadari milik siapa tangan itu. Milik Lee Donghae! Yup, benar, awalnya aku juga berfikir masukin Donghae di FF ini sebagai Cast tambahan, namun karena karakternya lebih cocok AMAT BANGET sama Kyuhyun akhirnya aku masukin Kyuhyun aja, jadi pict sebelumnya pinjem gambar tangan sama es krimnya Lee Donghae xixi.

Oiya, ini masih berhubung hari raya! Minal Aidzin semuanya!! Maafkan author yang tak sempurna ini kalau saja aku pernah bikin salah sama Reader Sekalian. Sekali lagi, Terima kasih karena telah membaca (Apalagi komen) cerita ^^

~

61 Comments Add yours

  1. cucancie berkata:

    Minal aidzin wal faizin jg ya thor,,,seneng bgt akhirnya part 8 nya keluar jg,,,so eun ternyata suka buntutin yesung,,dan org yg buntutin so eun itu sungmin,,,aseekk ada kyu jg nih makin rame,kyu jg ngapain buntutin so eun,kyu beli kalung buat so eun bukan ya,,knp dy ga ada pas pesta ultahnya so eun??… Yeeeaaa…yesung ma so eun ketemu dan mereka kisseu…ahhh penasaran nih kira2 part 9 nya kyk apa ya,,,ditunggu ya thor…

  2. tanti no kawai berkata:

    Huh…. Yesung udah kembali ma jesicca?????
    Bahkan Sso melihat mereka kisseu??? U.U

    Ekekke…. Ternyata kyu…
    Tapi mank cocok banget sih karakternya….. Ekekkek

    Wahhh…. Sungmin_bener2 memahami Sso nih… 🙂

    Hemmm….walopun udah kembali ma jesicca tapi masih ªԃª Ϋά̲̣̥ηġ kurang di hati ηγά̲̣̥….
    ªԃª Ϋά̲̣̥ηġ lain kah?????

    Yeeeaa…. Akhirnya yesung ketemu juga ma Sso….
    Op’s…. Sso mabuk tuh….tapi dengan begitu dy ϐïśª mengungkapkan perasa’an ηγά̲̣̥ ma yesung,itupun kalo yesung cepet tanggap… Ekekkeke

    Nahlhooo…….semua orang melihat yesung berdua’an ma Sso tuh….?????

    Makinnnn seruuuu….. Baca prview ηγά̲̣̥ malah makinnn penasarannnn nih…… 🙂

    Penggambaran masing2 cast makin kuat_Jln cerita juga semakin menarik tambahan cast baru juga semakin menmbah keseruan jln cerita….

    Nexttt parttt ηγά̲̣̥ selalu di tunggu yeah putri… 😀

    *Minal Aidzin wal-Fa’idzin Mohon ♏’av lahir dan bhatin juga putri…. 🙂

  3. Deborah sally berkata:

    Keren. Susah milih antara yesung dengan kyuhyun!

    Putri, ntar kan soeun nya kan sama yesung (?) . .
    Kalo kyuhyun jangan sampe dgn jessica juga ya :-D. . . .
    Lanjut ff yg lain oke

  4. Niniet berkata:

    Kyaa… ko yesung nerima kebali jesica ? emannya di ga ada rasa sama sekali pada So Eun..?dari awal acara sampai So Eun pengsan karena mabuk ko Kyuhyun ko ga muncul di pesta So Eun ? ck… saking penasaran jadinya kepo deh…:P

  5. Puspa Kyukyu berkata:

    Hahahhaah :D,kasihan Donghae Oppa gagal maen di FF kerennya Uni…
    Wkwkwkwkwkkwk 😀

    tiba2 ko’ ngerasa Sso sma Sungmin Oppa aja ya ?? :/ v.v

    Lannjuuttttt…
    Lannjuuutttttt…..

    Diantara semua karakter Yesung Oppa, ntah kenapa suka di FF ini..

    Maaf Lahir Batin Juga 😉

  6. erika berkata:

    ne, minal aidzin wal faidzin juga.
    wah, yesung oppa udah ketemu nih sama Sso eonni…
    omo…yesso kisseuan, ehm tuh yg mergokin yesso berduaan ngeliat ga ya klo yesso lg kissing??
    uh, priview bkin penasaran. ini tinggal 2 part lg ya…
    di tunggu next partnya….
    fighting..

  7. dyyyy berkata:

    jadi cinta segilima…..
    yesung bingung…..

  8. andri susilowati berkata:

    kkk episode ini bagus, tp lbh nyesek episode yang lalu.
    kyaaa beruntungnya kim so eun.
    kmren wkt lg sakit hati sm sungmin, ada yesung. sekarang lg sakit hati sm yesung ada ssi kyuhyun.
    lanjut-lanjut-lanjut.
    keren thorrrrr

  9. Safriyanti berkata:

    Mhn mf lhr n btin jg chingu,,,,
    ksian y sso,,,,ysung bkin gram j msak gk nydar2 ma prsaan sso,,,,,tpi to da kyu,,,,
    asyikkkkkk,,,
    rbut prhtian sso y,,,,
    biar kpok to ysung cmburu,,,,

  10. Dizha adrya berkata:

    Waaaah yesso galau kasian ma sso,, bang kyu dri mu dsni evil sekali smau” nya,, omoooo jessica knp u mncium bibir bang yesung sya tdk trma #plak klw sso sih gak ap” malahan ngedukung bgt hehe d tgu next partnya putri fighting ^^

  11. pujaRisa berkata:

    llllaannnjjuuutt next.part onni q samek.nangis baca nya !!___!!! so eun onni kasian banget sungguh merana

  12. shane berkata:

    Uhuuuy… :*
    Ơ͡.̮Ơ͡(y)

    Bc ni ff , ngebayangin kya’ drama tv beneran (y) …panjang + suasana nya jg diceritakan +masuk k dlm crita na (y)
    ❤ (⌒˛⌒)

    Sica ma bang yeye makin erat,aaaa cucok kkkkke ;;) …sso harus meliat kejadian yg menusuk hatinya..kissuenya SiYe #tutupMuka 😐
    Lucu ye..saling nguntit.kyumin nguntit sso,sso nya nguntit bang JongWoon..:D..Jongwoon nguntit awan..kkkke ~
    みϱ"̮みϱ"̮みϱ"̮みϱ (⌒˛⌒)

    Ibu'nya yesung sgt syang ma soeun *terharu*!! Tu nenek penjual kangen ma moment yeSso ….xixixi

    Suka liat pertemuan Tn Kim ma Tn Cho ~ pertunangan …whattt!!!! kyuSso kekekke …*ngebyangin ekspresinya ❤

    Sunny tetep bertahan ya dapetin hati Umin xixi cmunguth …yeah…Umiin liriklah murid mu yg satu ini…. 😀

    Itu Kalung yg kyu beli bukan buat soeun ya tp buat aye …kkkke *plakk* 😀
    Mungkin Kyu lgi jeprat_jepret ni mknya g nonggol d pesta *Scara fotografer gt …xixi 😀 :*

    Semuaaa mata tertujuu pd Yesso…smga g salah faham dah ini …!!berharap yesung sadar sm persaan sso !! Tlg Kyu bikin hyung mu yg satu ini sadarr…ghghghgh ^ o ^ 9
    Sso ngapain lgi ngatain yesung bodoh ..entr kaga' d restuin ma authornya…*gubrakk*
    みϱ"̮みϱ"̮みϱ"̮みϱ (⌒˛⌒)

    Ada yesung ada kyuhyun ini laki reader semua…<3 Ơ͡.̮Ơ͡(y)
    !! Klo menurut hati reader ,reader memilih kyuhyun buat d sodorin k soeun kkk~ *gTanyak,plakk*
    (⌒˛⌒)
    Apapun hasilnya bener2 bikin greget..
    Apakah yesung mempertahankan jesica kekasihnya *Sabr ya jess * atau berlari menarik soeun dlm dekapannya xixi oww *tutupMata*
    みϱ"̮みϱ"̮みϱ"̮みϱ (⌒˛⌒)

    Puuuut, ni part bener2 »»»» Superbe, impressionnant,,, rien, vraiment (y)
    Put » Tingkatkan terus prestasi belajarmu n FF mu (y) :*Ơ͡.̮Ơ͡(y)

    Next ~ soooooooooooooooon. みϱ"̮みϱ"̮みϱ"̮みϱ (⌒˛⌒)

    Cmunguth :*
    Ơ͡.̮Ơ͡(y)
    <' ‎​SÏ !!!!
    ^–̶Siiiƿº°˚˚°º»(y)

  13. Ayu ChoKyulate berkata:

    Woahh akhirnya Yesung sama Sso eonni ketemu jugaa..

    yesung oppa babo, ehh (?) *digetokclouds masa ga nyadar-nyadar sih kalo Sso eonni suka sama dia, mana mesra”an ama si tante jessica lagi argghh ga ikhlas pas adegan kissing nya ckckck~

    jiahh ibunya yesung tetep yaak kayanya pengin banget yg jadi menantu nya kim so eun, walaupun dengan berat hati ngerestuin tante jessica sama yesung oppa kkk~

    di tunggu next partnya, jangan lama-lama yaa eon soalnya penasaran banget sama kelanjutanya ..

    Fighting Putri eonni 😀

  14. Aulia Veronica berkata:

    Wahh akhirnya FF yg ditunggu” muncul juga
    Daebak FFnya eon ‘-‘)
    Kasian ya sso unnie 😥 mewek mulu mendingan sso unnie ama kyuppa aja deh hihi *kyusso shipper kumat #plakk
    Lanjutin karya” eon selanjutnya kami para reader akan setia menunggu 😀 *elle hihi

  15. Yhulaiisoeun berkata:

    Ff yg d.tunggu tunggu nongol … 🙂
    makin kesini,cerita.y makin seru … Sedih banget pas sso liat yesung ciuman sama jessica,, sampai2 sso nangis semalaman….
    Nyesek jga baca.y yesung udah kmbli brsatu sama jessica,,,

    kyuhyun jga sikap.y slalu buat sso kesel…kkkk ~ tpi lucu jga tiap mereka ketemu,,d.tambah sikap.y kyuhyun yg cuek trus sso yg manja dan cerewet… 😀
    Prtemuan yg tak trduga,,akhir.y yesung tau,kalau sso sepupu.y jessica,, huahh sso mabuk dan main nyosor cium yesung,,o,0 dan kayak.y jessica,krystal,bserta kakek.y ngeliat itu smua yahh…,,??gemana reaksi jessica selanjut.y,.. Dan apakah yesung sudah jatuh cinta sama sso??penasaran banget…
    D.tunggu next part.y …
    Tetap semangat .. ;D

  16. Ayunie CLOUDsweetJewel berkata:

    Ini cerita sudah jadi cinta segilima atau jajargenjang sekalian. ribet banget klo udh urusan asmara.

  17. Devi berkata:

    KsiaN eoNNie so euN patah hati ,,,
    YesuNg oppa kNp msti balikaN gy ma jessica,,
    Kira2 jessica,tuaN kim daN tiga oraNg laiNNya mlhat adegaN kissue’a yesso gk y,,,,,

    Jd pNsaraN ma klaNjutaN’a,,,,
    D tNg2u klaNjutaN’a ,,

    SmNgaat

  18. Irnawatyalwi berkata:

    Waow akhrx so eun n yesung brtmu kmbli ya wlpn sso kerap menguntit yesung tpi kn yesung g tau, part 9 akn lbh seru jesica da tau yesung ada hti ma sso

  19. Elryeleekim_kim berkata:

    Wkwkwk
    aku jd pengen pu’y foto so eun ngikutin yesung, dan so eun yg jua di ikuti sungmin trus di belakangnya ada kyuhyun…

    Pasti kocak abis deh… Wkwkwkw

    mina aidzin wal fa idzin ya dari Elga Kim Kim sekeluarga….

  20. Tikka berkata:

    Nde, minal aidzin wal faidzin juga kakak 🙂
    Aish.. Pantesan aku agak clingak-clinguk mana si ikan. ?? Ko pict’nya ada kyuhyun. ?? Eh~ ternyata tergantikan rupanya.. Dari awal baca udah mulai kebayang jalan cerita selanjutnya dan woahaha. .bener perkiraan aku soeun bakal ketemu yesung di suatu acara. !!

    Apa, kyuhyun gk suka sama soeun. ?? Gak ada rasa gtu. ? Atau sbenernya dia udah suka tpi gk bisa krna soeun udah suka sama yesung. ? *ngalah lagi dah -_- *

    Yesung memang Bodoh. !! Gagal Move on dari jessica. #digorok_yesung Kenapa gak respect buanget sih sama soeun. ??

    Apa yang bakalan terjadi selanjutnya. ? Jessica, kristal dan tuan Kim mereka melihat semuanya. ?? Ah~ aku rasa tidak mereka tak melihatnya.. Ya, dan kyuhyun pasti memotret kejadian itu..dasar Setan udah lebaran mulai dah Jail’nya -_- !!

    2 episod lagi. ?? MWO..? 2 EPISODE LAGI. ? SIAPIN MENTAL UNTUK 2 EPISODE LAGI.!! AAAAAARGGH O.o

  21. Soeun berkata:

    Akhirnya di post jga ^_^
    yesung dan jessica sdh pacaran T_T
    hbngn sungmin dan Sso sdh baik

    wah senang’y yeSso ciuman walaupun Sso dlm keadaan mabuk

    penasaran dgn part 9 ditunggu

  22. lee_jihyun berkata:

    Iya chingu, minal aidin Sal faidzin y… 🙂

    Wah2 next part nya Dtunggu bgt y… Crtanya kren bgt q suka…

    Buat ending nya so eun sm yesung y… Plisss… 😀

  23. zhuryia berkata:

    Tmbah seru z…
    V kyu ko g ada d pesta ultah so eun…

  24. luthfiangelsso berkata:

    ya ampun itu jess kris sama tuan kim liat sso cium yesung ga yaa ??
    suka sama karakternya kyuhyun disini cocok bgt 😉

  25. ticha_ berkata:

    hm,,,makin menarik, 😀
    Ga tega juga ama yesso,,apalagy sso eunnie… 😦
    Setiap hary’a ngikutin yeppa belanja melulu…
    Oh,,,apakah kyuppa yg jd perantara hub antara yesso…atw apa?? Kan yeppa blm menyadari sepenuh’a tentang perasaan’a??? 🙂
    Huft,,,q harap yesso bersatu..
    Hm,,,,sungmin oppa bener2 jd oppa yang perhatian…. 🙂
    Dr cuplikan buat next part’a bikin penasaran….
    Daebak!!!!! 🙂 😀 😉
    Q tgg kelnjtn’a _laaaanjuutt

    Oya….minal aidzin wal faizin,mohon maaf lahir dan batin jg ya saeng,,, 😀

  26. Anna berkata:

    Ckckckck bnr2 dibt greget ma skp yesung,,hal apa yg akn mmbt-ny sdar klo dia mgkn sbnr-ny mmg jtuh cnta ma sso,,jgn trlmbt ato mengingkari prsaan-mu yesung sblm smuany trlmbt&mmbuatmu mnyesal 😦
    Selamat Hari Raya Idul Fitri Putri,,Minal Aidin Walfaidin 🙂

  27. Anna berkata:

    Ckckckck bnr2 dibt greget ma skp yesung,,hal apa yg akn mmbt-ny sdar klo dia sbnr-ny mmg jtuh cnta ma sso,,jgn menolak ato mengingkari prsaan-mu yesung sblm smuany trlmbt&mmbuatmu mnyesal 😦
    Selamat Hari Raya Idul Fitri Putri,,Minal Aidin Walfaidin 🙂

  28. Choi Hye Mi berkata:

    Yoohooooo…~
    akhirnya lanjut juga ni ff….
    Heeuuh!! Jongwoon bner2 lemot bgt jd cowo. Msa dy ga nyadar2 juga klo Sso suka sama dy..
    Kasian Sso liat moment mesrax YeSsica trs. . Ini 2 prt lagi abis yea? Waah ganyangka. Trxta dh ampir end ajaaa.. Ditunggu part slnjutx n FF lainx juga.. Terutama Black and White n HARUx.. Okeeee….

  29. astrielf berkata:

    alurnya semakin seru dan semakin rumit. Yesung kok belum sadar-sadar sama perasaan Soeun ya :0 dan muncul Kyuhyun yang menambah seru fanfict ini. Disini aku suka banget sama sifat Kyuhyun yang jail dan suka ngomong seenaknya. Dan tiba-tiba inget fanfit Be My Girl (?) Hehe. Ayo kak dilanjutkan seluruh fanfictnya secepatnya!!! Khususnya Black and White, peach and apple sama HARU pokoknya 3 ff itu sangat amat ditunggu. Good job, selalu bingung buat coment apa karena ffmu selalu bagus dan memuaskan. Oh ya kak pas ultahnya Soeun ada project ff kah? 😀

  30. Cloudy824 berkata:

    Lagi menegangkan dan lagi seru2nya malah to be continue ><
    Thor.. buruan update part selanjutnya pliss……

  31. Youry Lau berkata:

    huaaa thor sumveh ini DAEBAKKK bgt . . .
    Pdhl aq hmpir lupa ma eni ff,,
    di tggu next nya thor, jgn lama2 ya thor.

  32. Choi Shinae berkata:

    Ya Tuhan, author aku gak tau harus komen apa harus bilang apalagi kalo baca karya2 mu.
    ini keren banget sumpah.
    penggunaan kata, kalimat, bahasa keseluruhan bagus banget, mudah dimengerti, feelnya juga dapet di setiap peran dan aku sebagai reader.
    alurnya juga bagus, isi ceritanya, ide nya , semuanya bagus thor.
    point of view nya juga bikin deg-degan segala macem campuran dah.
    soeun, yesung, sungmin, kyuhyun. semuanya bener-bener oke.
    jleb banget jadi soeun 😦
    pokonya selanjutnya ditunggu thor … daebak. FIGHTING 🙂

  33. cutewhite berkata:

    Puuaaass baca part ini.. Ceritanya mkin bagus mkin complicated ada tmbahan cast si kyu..
    Duuhhh itu kira2 mreka liat gk ya sso nyium yesung?
    Next next thor
    Minal aidin wal faidzin ya thor^^

  34. elisa berkata:

    di cerita ini auhtor semua a mengejutkan…bagus alurnya sukak bnget….aku jugaak lebih stju kyu oppa dari pda hae oppa …..intinya author tetap faighting d tunggu karya selanjutnya…
    minal aizin walfaizin juga buat author…..

  35. mizanafidausi berkata:

    ga tau kenapa kl0 baca ff ini ma yang how about my love *klo ga salah judulnya* selalu nyesek bacanya 😦
    jadi tambah penasaran tinggal 2part terakhir ya ^^
    minal aidin walfaizin juga putri 🙂

  36. aina freedom berkata:

    INI cerita benar2 bagus dan keren bgt spt baca novel , dari segi nama ,karakter dan alur ceritanya ngena bgt dan pas dimainkn sm sso dan yesung , q ska bgt sampai tak tau hrs coment apa lg saking kerennya , put km benar2 penulis ff yg super keren idenya bagus skali , good joob put ,di tunggu next partnya …fighthing

  37. angelf berkata:

    minal aidzin walfaidzin jga author
    akhirnya dipost jga seneng dech ada kyu disini jadi brasa lbih rme krna ada kyu
    jadi sso sering ngikutin yesung n yg ngikutin sso itu sungmin sungmin msih perhatian ya sma soeun
    klo gtu brhrapnya sso sma kyu aja trus yesung biarin sm jessica biar gk ada yg tersakiti lgi n sunmin ma suuny
    semoga hubungan sso sicca ma krystal bsa jdi lbih baik lyaknya saudara gk ada lgi brantem

    ditunggu nextpartnya n ditunggu lanjutan ff lainya

  38. pipip berkata:

    wah slah 1 ff favorit aku udhmau abis nih
    nmbah seru bnget ceritanya bngebnget seru
    dtnggu thor next partnyaaa

  39. vaaani berkata:

    segera publish 2 episode trakhir ya put 😀

    asik yesung makin galauuuu
    makin terarah perasaannya
    lanjut2,

  40. Nasi Pullen JSi berkata:

    Banyak typo..
    Tapi ceritanya bagus ^ ^d

  41. yehaesso_ berkata:

    wahh akhirnya ketemu juga 😀
    keren banget
    fitunggu kelanjutannya,penasaran hehe

    fighting

  42. princess ice berkata:

    ahahaha greget bgt ama yesung..beneer kata sso kalo yesung itu terlalu BODOH bwt mnydari ada cinta d antra mreka.. kyu mah d mana2 emang ngevil mllu,lucu tuh pas dya blg “Aku bahkan
    mempunyai sebuah foto dimana kalian
    bertiga seperti orang bodoh mengikuti
    yang lainnya dan tak ada satu
    orangpun yang menyadari itu.” kayanya bnyak kata BODOH dsni gkgk 😀
    gak krsa tnggal 2 part lagi… abis ini bkin yg cast’a sso ama yeye lagi y put berhub lgi kangen berat ama abang awan satu itu tapi genre’a jgn mnyedihkn dan tragis kya how about my love..haha mudah2n putri baca dan ngabulin req aku…
    oke de sukses slalu.. dan minalaidzn juga y put,sbg reader takut’a ada kta2 yg gak brknan d hati putri mhon d mafin 🙂

  43. Dear Dhiyah berkata:

    Wuuahhhh …..
    Sso eonni klo lg mabok brani jg ya
    asikkk ,, da evil oppa!!! makin seru ni pasti

  44. Rika Oktaviani berkata:

    minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin ya author
    ceritanya semakin daebak author
    fighting 🙂

  45. rizkyapratiwi berkata:

    Kereeeen
    D tunggu next part

  46. Kim Ha Byung berkata:

    Kyaaaa, keren 🙂
    Di tunggu kelanjutanya eon..

  47. Esaa berkata:

    Minal Aidzin thor?
    2 eps lagi yaa…
    Itu Soeun ga bisa minum yaa, jd inget sama minho di to the beautiful you, xixixi !
    Di tnggu next eps nyaa

  48. Natalia berkata:

    Yesunggg mau aja sih kembali ma jesika….pdhal sso da menyukainya….
    Knpa kyu ga ke acaranya sso eonni. Ya…
    Pensarannn next partnyaaa….chingu daebak

  49. anastasia erna berkata:

    keren…thor…
    apa reaksi semuanya ya pas liat inside itu….
    tapi ma kyu…
    koq ga ada di pesta ???
    tinggal 2 part lagi…
    penasaran…
    di tunggu lanjutannya …

  50. Deshie Wookie berkata:

    Ga sabar nunggu 2 eps terakhirnya… ditunggu ^^

  51. deewookyu berkata:

    hhhhh….. baru sadar

    jong woon paboo

    soeun pingsann..?

    tapi orangorang itu liat dong saeng
    waktu jong woon di kisseu sm soeun..?

    aaaiii…demeen deh unni

    jongwoon mulai sadar dong kl
    dia juga sukaa sm soeun….

    gimana yah reaksi jessika…?

    ttruuusss…..gmn reaksi Mr.Kim…..?

    Kyu….kenapa gak bereaksi….?

    hhmmm…

    end….next chapt. …..hhhhhh….jon

  52. geill berkata:

    Makin……..seruuuuuuu…..aja nih crtnya…
    Pokoknya top abis deh, feelnya kena bgt………
    Next part sll di tunggu lanjutannya,
    Buat author semangat sll and thanks….^_^

  53. sitieunnie berkata:

    akhirx so eun ktemu dgn yesung lg..#senangx 😀
    Tp tdk senang krn yesung n jessica baikan lg..n senang lg krn jessica melihat adegan kissingx yesso..hahahaha #apa sih -_-
    tp put,koq kyu nya gk ada wktu pestax sso ya..kan seru tuh kalo ada kyu yg suka godain sso n bs mmbuat yeye cmburu..hehehe 😀
    smg aja next partx yesung mlai sdar kalo dia mnyukai sso n akhirx ptus lg dgn jessica..hahaha xD
    dtng9u next partx put..pnsrn dgn prsaingan antara kyu n yeye krn spertix kyu trtarik pd sso.. 😀

  54. Kim Ra rA berkata:

    Huaaaaa Kereeeeeen suka sama Part ini apalagi waktu pertama kali Sso dan Yesung Oppa ketemu lagi, hmmm kira kira apa yang akan terjadi waktu Tuan Kim liat Sso sama Yesung Oppa di balkon itu???

    Kyu ngena banget di sini karakternya, apa apa coba masa masih tetep mau minta uang 3 Rb Won buat Nebus Fotonya kekeke seru lanjuuuut

  55. Iffah berkata:

    Sebel sebel!! -_-”
    Kok Ye Sung gitu,sih..?
    Apa dia gak nyadar sama sekali,ya sama perasaan So Eun? ~,~
    Kasian tau So Eun eonni.. 😦
    Yee..!
    Ada abang Kyu..!!! 😀
    Tapi,kayaknya gak ada tanda-tanda dia suka sama So Eun eonni,ya. 😦
    Hh…
    Semoga semua masalah cepat berakhir dan gak ada yang sakit hati.
    Semangat Kak Putri..!!!

  56. angel berkata:

    thor, di tunggu ya next part nya
    daebak 😀
    Gk sabar nih sama next part nya
    🙂

  57. asri berkata:

    Kyu oh kyu….penasaran sm perasaan kyu and ye sebenarnya ke so eun kyk gimana…
    Meliht priview nya sih next part bakalan seru nih…
    Ditunggu next part nya….
    Semangat put!!!

  58. yuniarti_noey berkata:

    tersisa 2 part ………penasaran
    semoga jessica mrh liat sso berdua yesung trus putusin yesung jd kan bs jadian sm sso
    yesung pabo

  59. dania berkata:

    Ahhhh udah mau ketauannnn. Kerennnnn. Lanjut baca next parttttt

  60. Rani Annisa berkata:

    wah yesung udah balikan sama jessica…. 😦

    Dan so eun juga ngelihat mereka berdua lagi kiss….

    Wah ketambahan castnya kyuhyun 🙂

    Pasti tambah seru,, dan penasaran sama selanjutnya…

  61. 2425yy berkata:

    So eun pingsan, kira2 jessica dll liay kejadian sblmnya g

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.