~ [Drabble Music And Love 3] Heart Attack ~


Title       :               Music And Love Chapter 2 – Heart Attack

Author  :               PrincessClouds/@Hi_putriys

Genre   :               Romance, Teen,

Rated    :               PG-15

Main     :               Kim So Eun – Lee Hyuk Jae

Minor   :               Choi Soo Young

heartattck

Summary:           Cause I can love you more than this

Recommended Song:    Heart Attack by. Demi Lovato

Warning:             Typo(s) – Not So Drabble at all

*Heart_Attack*

Gadis berambut panjang yang saat ini mengikat rambutnya tersebut terlihat begitu bosan di tempat duduknya. Sejak tadi, gadis yang saat ini juga hanya menggunakan rok mini dan topi untuk bermain tenis itu tampak berdecak berulang kali sambil memeriksa jam di pergelangan tangannya sendiri. Desahan sebal pun juga sering terdengar bersama gerakan kakinya yang terlihat lebih cepat karena sepertinya mulai habis kesabaran.

“So Eun!”

Sebuah teriakan tiba-tiba terdengar, membuat gadis itu menolehkan kepalanya ke arah suara. Beberapa meter darinya terlihat seorang gadis berambut pendek tampak segera berlari ke arahnya. Tampak tergesa-gesa.

“So Eun..” ucap gadis itu setelah menghentikan langkahnya di depan So Eun. Gadis itu kini tampak sedikit berjokok dengan bertumpu pada kedua lututnya guna mengendalikan nafasnya yang tersengal. Sementara itu gadis yang dipanggil So Eun tampak menyilangkan kedua tangannya sambil menatap gadis itu dengan ekspresi sebal.

“Kau bilang akan datang jam tiga, ini sudah jam empat lebih Choi!” protes So Eun sebal, ia terus menatap datar temannya yang bernama lengkap Choi Soo Young itu.

“Aish.. sorry..” Soo Young mengangkat wajahnya ketika nafasnya sudah lebih baik, menatap sahabatnya yang sudah terlihat kesal itu. “Aku ada urusan tadi.”

“Tch, kalau alasan kau selalu punya banyak. Apalagi sekarang? Nenekmu masuk rumah sakit karena tersedak? Aish, aku sudah bosan mendengarnya.”

“Tch, bukan begitu..” Soo Young berkacak pinggang sambil menatap So Eun. “Sekarang ini ada urusannya denganmu, TAHU!”

“Apa maksudmu?”

“Ya, karena fans setiamu yang terus memaksaku untuk membujukmu untuk menerima cintanya. Dia terus menahanku pergi agar aku menyetujuinya.”

“Aish, anak itu. Belum jugakah dia sadar kalau aku sudah mengatakan tidak? Berulang kali kukatakan. Katanya si jenius tapi otaknya terlihat tak berfungsi dengan benar..”

“Aish aku juga tidak tahu. Apa memangnya yang dia inginkan dari gadis aneh sepertimu, lebih baikkan denganku. Dasar aneh..” balas Soo Young kali ini mengomel atas dendam pribadinya. Yah, Soo Young lah yang sebenarnya menyukai pemuda yang menyukai So Eun saat ini. Tapi sayang pemuda itu lebih tertarik pada sahabatnya itu. “Juga, kemarin kapten basket SMA kita dulu juga terus mendatangiku. Dia ingin didekatkan denganmu lagi katanya..”

“Aish, dia apalagi. Mana aku mau dengan playboy seperti dia!” So Eun memalingkan wajahnya. “Sudahlah, jangan teruskan. Lebih baik langsung main saja karena kau telah membuat jadwalnya mundur lebih dari satu jam..” ajak So Eun cuek sambil kembali ke tempat duduknya tadi, segera mengambil raket tenisnya.

“Tch, kenapa kau terus menghindari pembicaraan tentang laki-laki, So Eun? Kau menyukai terlalu banyak fans tapi kau tak pernah benar-benar menanggapi mereka. Kau itu aneh tahu tidak..” desis Soo Young sambil mengikuti sahabatnya itu memasuki lapangan tenis di hadapan mereka. So Eun tampak mendesah mendengarnya.

“Aku sudah bilang bukan, aku tak suka membahas hal yang berhubungan dengan laki-laki. Menurutku sebagian dari mereka hanyalah masalah..”

“Aish, lihat cara bicaramu. Aku agak ngeri dekat-dekat denganmu sekarang, kau gadis normal bukan?”

“Jangan banyak bicara, Choi Soo Young. Segera bersiap!” Seru So Eun cepat sambil menatap kesal sahabatnya itu. Soo Young tampak merengut singkat sebelum melangkahkan kakinya melintasi net yang memisahkan tempatnya berdiri dengan tempat So Eun. Namun ketika ia baru sampai disana tiba-tiba ia menoleh ke arah lain.

“Benarkah semua laki-laki itu masalah?” Tanya Soo Young sedikit bersiul. So Eun tampak melirik sahabatnya itu kembali. “Kalau produk yang disana… apa juga termasuk masalah?” Tanya Soo Young sambil memajukkan bibirnya untuk menunjuk ke arah dimana sepasang matanya berada. So Eun yang penasaran ikut menoleh ke arah sana.

So Eun terdiam, dunianya seperti terhenti tiba-tiba begitu menemukan apa yang dimaksud Soo Young. Beberapa meter darinya, tepatnya di lapangan tenis yang berada di samping mereka terlihat ada sepasang pemuda yang tampak asyik bermain. Lebih spesifiknya mata So Eun teralihkan sepenuhnya pada salah satu dari mereka yang berambut blonde. Dimana pemuda yang hanya menggunakan sebuah kaos tanpa lengan itu terlihat begitu berkonsentrasi dengan permainannya sendiri. Pemuda itu tampak dipenuhi oleh energi, walaupun seluruh tubuh dan kaosnya sudah dipenuhi oleh keringat.

Never put my love out on the line
Never said yes to the right guy
Never had trouble getting what I want
But when it comes to you, I’m never good enough.

“Katanya semua laki-laki itu masalah..” gumaman Soo Young mengagetkan So Eun hingga gadis itu tersentak. So Eun segera mengalihkan tatapan kesalnya pada Soo Young yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya lagi. “Kau sejak tadi menatap masalah itu seakan berniat menculiknya nanti malam..”

“Aish, apa yang kau katakan?!” So Eun berseru sebal. Dengan sedikit salah tingkah So Eun kemudian segera memalingkan wajahnya yang memerah. “Cepatlah ke tempatmu dan kita main. Aku akan pulang sekarang juga kalau kau terus mengulur waktu..” ucapnya sambil kembali mengalihkan pandangannya pada Soo Young. Soo Young mendelik padanya.

“Baiklah..”

“Huh, mereka terus memenuhi lokerku dengan surat-surat bodoh ini. Apakah mereka tidak bosan selalu ditolak olehku? Aku saja yang menolak merasa bosan setengah mati..” omel So Eun sambil membalik beberapa surat yang saat ini berada di dalam genggamannya. Sementara gadis itu tampak masih menyusuri lorong menuju apartment pribadinya. “Dari kapten basket, dari si dancer itu, vocalist band terkenal kampus itu dan lain-lain. Huh, tipe seperti mereka benar-benar hanya akan menjadi pajangan ketika kau bawa jalan-jalan..” omel So Eun cuek sambil melemparkan semua surat-surat itu ke dalam tong sampah yang kebetulan ia lewati. Gadis itu berniat melirik apartmentnya yang ia yakini sudah berada di depan mata, namun ia tiba-tiba menghentikan langkahya ketika ia baru melakukannya.

“Hey, kau akhirnya pulang!” Seorang pemuda berambut blonde tiba-tiba sudah menyambutnya, dimana pemuda itu saat ini bersandar di pintu apartment So Eun. So Eun menelan ludah, menatap sedikit gugup pada pemuda yang terakhir ia lihat di lapangan tenis tiga hari yang lalu.

“Kau..” So Eun berusaha bersikap normal. “Ada apa menunggu disini?”

“Hum aku membutuhkan remote AC, aku tak tahu meletakkan punyaku dimana yang jelas sekarang apartmentku seperti terbakar. Seingatku itu bekerja pada pendingin di ruanganku juga bukan?”

“O-oh.. Kudengar begitu.” So Eun menjawab gugup sambil lebih mendekat pada pemuda itu, berniat membuka pintu apartmentnya. Di saat seperti ini So Eun kembali gugup menyadari betapa dekatnya jarak mereka berdua, bahkan aroma khas yang manly mulai menganggu penciumannya. “Tunggu disini sebentar. Aku akan bawakan.” Ucap So Eun tak lama, sebelum memasuki ruang apartmentnya itu.

Suasana kamar apartment yang berantakkan segera menyambut So Eun sehingga membuat ia merapatkan pintunya kembali. So Eun mengintip dan jaga-jaga pemuda itu akan menerobos masuk, setelah meyakini bahwa ia tak melakukannya So Eun segera kalang kabut berusaha sedikit merapikan ruang apartmentnya yang terlihat bak kapal pecah. Gadis itu juga sedikit kalang kabut karena ia juga tak ingat dimana meletakkan remote pendingin ruangannya.

“Astaga… dimana? dimana?” ucapnya gusar sambil berusaha mencari ke segala penjuru di ruangan itu. Di tengah kegiatannya itu ia masih juga berusaha merapikan ruang apartmentnya itu, salah satunya dengan mengumpulkan pakaiannya yang berceceran di lantai dan segera melemparnya asal ke dapur? Entahlah, yang jelas ruang tengah ini harus bersih dulu. “Ahh itu dia!” Teriak So Eun senang setelah menemukan benda yang dicarinya di dalam sebuah sepatu yang tak ia ketahui dimana pasangannya. So Eun pun segera memugutnya.

*!!*

Mata So Eun sedikit membesar begitu mendengar suara pintu terbuka. Ia menelan ludah gugup, sebelum berbalik ke arah pintu utama apartmentnya.

“Hey kenapa begitu lama? Kau temukan?” Tanya pemuda berambut blonde yang barusan saja masuk tanpa permisi. Sejenak ketika ia baru masuk ia langsung memperhatikan apartment So Eun yang masih tak-terlalu-rapi itu. “Woah, beginikah apartment seorang gadis..” ucapnya takjub. So Eun merasa ingin memukulkan kepalanya dengan remote di tangannya begitu mendengar ‘pujian’ itu.

“O-oh, ini remotenya!” ucap So Eun cepat sambil kembali berusaha bersikap normal dan cuek. Tch, ayolah, semua orang yang mengenal Kim So Eun tahu kalau ia adalah gadis yang tomboy dan sedikit asal. Karena hal itulah yang membuat beberapa laki-laki menyukai gadis itu. “Silahkan.” Ucap So Eun sambil mengulurkan benda di tangannya.

Eun Hyuk, nama pemuda di depannya itu, tampak tersenyum kecil pada gadis di depannya. Tangannya kemudian segera meraih benda di tangan So Eun tersebut yang tiba-tiba seperti kena serangan jantung mendadak akibat senyuman itu.

“Terima kasih. Aku akan langsung mengembalikannya.”

So Eun tersenyum canggung, menyentuh pundak belakangnya yang terasa sedikit gatal tiba-tiba. Dan disaat ia menunduk ekspresi mata malu-malu itu langsung berubah sedikit melotot begitu menemukan sesuatu. Hal yang membuat pemuda itu sedikit terkekeh karena ia terlebih dahulu menyadari apa yang baru saja dilihat So Eun tersebut.

“Haha, disini dapat membuat mataku kurang sehat kurasa..” pemuda itu mengeluarkan sebuah tawa tertahan sambil berjalan kembali mendekat ke pintu. Sementara itu So Eun bergeser perlahan sambil berusaha menyembunyikan sesuatu yang dibahas Eun Hyuk barusan, wajahnya memerah dengan sempurna. “Ya sudah, aku bawa dulu. Nanti langsung kukembalikan.” Kata pemuda itu untuk terakhir kalinya meninggalkan So Eun yang langsung memukul kepalanya sendiri.

So Eun mengomeli dirinya, sebelum memungut salah satu bra miliknya yang ternyata luput dari perhatiannya tadi sehingga Eun Hyuk melihat benda itu tergeletak elit di bawah kakinya.

Betapa memalukan…

So Eun duduk manis di kursi yang sama sambil melirik was-was sekitarnya dimana semua orang terlihat sibuk. Sesekali gadis itu melirik jam di pergelangan tangannya untuk memeriksa benda tersebut. Aish, dua jam sudah ia menunggu disini untuk pemuda itu namun ia tak juga menampakkan dirinya. Ini sungguh aneh sebenarnya karena So Eun bisa menunggu seorang laki-laki hingga selama ini tanpa mengomel dan malah terlihat was-was, padahal seingatnya dulu saja ketika Soo Young memintanya menunggu selama satu jam ia hampir memutuskan pulang.

So Eun berdecak sambil merapikan kaos yang dipakainya. Ahh, kenapa parfum yang baru saja dibelikan Soo Young padanya cepat sekali habis? Padahal katanya parfum ini aromanya mampu bertahan dalam waktu yang lama dan menyegarkan. Tch, gadis itu menipunya lagi.

So Eun mendesah sambil mengambil benda itu dari dalam tas yang dibawanya. Kembali, entah untuk kesekian kalinya ia menyemprotkan parfumnya sejak ia duduk disana. Ini bisa dibilang janggal bahwa sebenarnya So Eun tidak terlalu suka memakai terlalu banyak parfum untuk pakaiannya, apalagi untuk pergi berolahraga seperti sekarang. Hal aneh lainnya adalah warna merah muda yang melapisi kuku-kukunya, ia bahkan tak pernah menggunakan itu sebelumnya. Namun karena ini adalah hari pertama Eun Hyuk mengajaknya untuk bermain bersama sepertinya ini bisa dijadikan pengecualian.

“So Eun!”

Seseorang tiba-tiba berseru dan tampak segera menghampirinya dengan sedikit tergesa. Untuk kesekian kalinya So Eun heran pada dirinya ketika ia mempunyai senyuman di wajahnya menyambut kedatangan pemuda yang telah terlambat dua jam itu, padahal dulu ia langsung cemberut berat ketika Soo Young membuatnya menunggu selama satu jam. Aish, dia ini kenapa?

“So Eun, maafkan aku. Aku terlambat. Aku harus menyelesaikan sesuatu dulu sebelum kemari.” Kata pemuda itu sedikit terengah, ia menatap So Eun dengan pandangan sedikit merasa bersalah.

“Tidak apa-apa. Yang penting kau sudah disini..” So Eun tersenyum lebih lebar. “Duduklah dulu, kita tak bisa bermain denganmu yang kelelahan begitu.” Tch, dia itu laki-laki.. padahal dulu ketika Soo Young datang dengan wajah penuh keringat So Eun sama sekali tak peduli dan tetap menariknya untuk segera bermain.

Kedua orang itu sama-sama duduk di kursi yang tadi. Sementara Eun Hyuk mengendalikan nafasnya So Eun tampak mengambil minuman yang telah disiapkannya untuk permainan mereka, ia langsung mengulurkannya pada Eun Hyuk. “Ini?”

Eun Hyuk tersenyum kecil sambil melirik minuman di tangan So Eun, ia mengulurkan tangannya. Namun bukannya hanya sebatas mengambil minuman tadi Eun Hyuk malah membiarkan jemarinya menggenggam jemari So Eun. “Aku menyukai aroma parfum yang kau gunakan hari ini.” Ucap pemuda itu sedikit tersenyum tipis pada So Eun, sebelum melepaskan tangan So Eun dan mengambil minuman yang diberikan. Sementara So Eun langsung membeku menyadari bahwa aliran darahnya kembali tidak beres akibat sentuhan singkat itu. Semua darahnya seperti mengalir menuju jantungnya dan siap untuk meledakkannya.

But you make me wanna act like a girl,
paint my nails and wear perfume
for you, make so nervous
that I just can’t hold your hand.

*!!*

So Eun sudah dalam alam mimpinya ketika suara bel yang nyaring tiba-tiba terdengar dari arah luar. So Eun pada awalnya mengacuhkan itu, tetap berusaha kembali masuk ke alam mimpinya, namun karena suara bel tak juga berhenti dan malah kian keras ia akhirnya tak bisa melakukannya.

So Eun terduduk dengan wajahnya yang masih mengantuk berat. Gadis itu menguap panjang sambil melirik jam weker yang terletak di samping tempat tidur, menemukan bahwa sekarang sudah jam dua pagi.

*!!*

So Eun lebih membangunkan dirinya dan mulai melirik ke arah pintu kamarnya, mulai benar-benar membangunkan dirinya. Di luar sana suara bel kian terdengar nyaring, kian terlihat tidak sabar. Ekspresi So Eun juga langsung berubah kini, mulai was-was dan berfikir keras. Siapakah yang datang? Siapa yang mendatanginya malam-malam begini dan menekan bel dengan tidak sabaran sama sekali.

*!!*

Tidak, lebih baik jangan dibuka! Siapa tahu dia adalah orang yang jahat. Tapi siapa? Dua tahun sudah So Eun tinggal disini sebelumnya dan tak pernah ada hal yang seperti ini. Lalu kenapa sekarang? Atau… jangan-jangan itu adalah petugas apartment yang ingin memberitahukan sesuatu? Kebakaran misalnya? Bagaimana kalau hal yang seperti itu? Ceritanya akan sangat berbeda.

Dengan keyakinan So Eun kemudian segera bangkit dari tempat duduknya untuk melihat tamu tengah malamnya. So Eun tetap saja sedikit waspada, gadis itu bahkan sempat mengambil raket tenisnya yang kebetulan berada di dekat pintu kamarnya. Gadis itu kemudian segera berjalan ke arah pintu dan langsung menyalakan monitor untuk memeriksa siapa yang datang.

“Eun Hyuk!” seru So Eun antara kaget dan tak percaya. Gadis itu kemudian dengan segera meletakkan raketnya tadi ke atas meja terdekat dan segera membuka pintu.

*!!*

So Eun bahkan belum sempat mengatakan apapun ketika tiba-tiba saja tubuh Eun Hyuk ambruk ke arahnya. So Eun berusaha menjaga keseimbangannya, namun disaat kemudian ia juga langsung sedikit sulit berdiri karena nafas Eun Hyuk menyapu daerah lehernya. So Eun menelan ludahnya bulat-bulat.

“E-Eun—“

“—Makan..” Pemuda itu bergumam antara terdengar dan tidak, begitu pelan. “Lapar..”

So Eun mengangkat alis, sedikit tak menyangka dengan apa yang baru saja didengarnya.

Never break a sweat for the other guys,
when you come around, I get paralyxed.
And everytime I try to be myself,
It come out wrong like a cry for help

So Eun hanya menatap panjang pemuda di depannya yang saat ini terlihat begitu lahap memakan ramyun buatannya. Beberapa gadis itu terlihat sedikit tersenyum kecil melihat ekspresi Eun Hyuk yang benar-benar terlihat begitu kelaparan, seakan berhari sudah ia tak melihat makanan.

Setelah beberapa menit suara isapan kuah ramyun terdengar menggema, pertanda pemuda itu telah menyelesaikan makanan racikkannya. Pemuda itu kini terlihat meneguk segelas air yang juga So Eun sediakan untuknya.

“Aah..” ia mendesah lega, sebelum menatap So Eun. “Terima kasih atas hidanganmu, So Eun. Mungkin kalau saja kau tak ada aku akan berakhir kelaparan sampai pagi..” ucap pemuda itu memamerkan senyuman khasnya, tampak sedikit malu sendiri mengingat hal yang terjadi tadi. “Aku seharusnya lain kali memastikan bahwa ada setidaknya sebungkus ramyun di rumah, jadi ketika terbangun tengah malam karena lapar aku punya persiapan. Biasanya aku tak seceroboh itu tapi entah kenapa tadi bisa terjadi hal itu..”

“Memang sejak tadi apa yang kau lakukan?”

“Aku tidur. Sebelumnya aku pergi bermain tenis dengan teman-temanku hingga jam sepuluh malam, aku langsung tertidur ketika sampai di rumah. Setengah dua aku terbangun karena lapar, aku baru sadar kalau aku tak punya apapun di lemari pendingin..”

“Aish ceroboh..” So Eun mendelik lucu pada pemuda itu, dimana pemuda itu malah terkekeh melihat ekspresi So Eun.

Keduanya sama-sama saling tersenyum dalam beberapa saat sebelum sama-sama mengalihkan pandangannya dari satu ke yang lain. Eun Hyuk saat ini tampak mengalihkan perhatiannya ke sekitar apartment So Eun, sementara So Eun tampak menunduk dan tampak memikirkan sesuatu – berusaha menenangkan detak jantungnya juga.

“Wah, kali ini apartmentmu benar-benar rapi. Ini berbeda sekali dengan kunjunganku yang sebelumnya..” ucap Eun Hyuk tak lama. So Eun tampak tersadar, mengangkat wajahnya.

“Eum..” So Eun bergumam pelan. Astaga, kenapa Eun Hyuk harus mengingatkannya pada kejadia itu? Ini tentu saja membuatnya mengingat kembali insiden waktu itu. Insiden paling memalukan dalam hidupnya.

“Atau..” So Eun kembali terbangun dari lamunannya ketika pemuda itu kembali bersuara, lebih kaget lagi karena pemuda itu sedikit mencondongkan wajahnya ke arah So Eun. “Jangan bilang selama ini setelah kejadian itu kau bersiap-siap kalau saja aku kembali datang secara mendadak kemari? Kau ingin menunjukkan padaku bahwa kau sepenuhnya berantakkan..”

So Eun sedikit melebarkan matanya, kaget karena Eun Hyuk dapat langsung menebak dengan benar. Namun secepatnya gadis itu tersadar dan menormalkan kembali wajahnya, sedikit panik menatap Eun Hyuk. “A-Apa yang kau katakan? Yang benar saja! Itu tidak benar!” seru So Eun tak terima. Eun Hyuk tampak terkekeh mendengar jawaban So Eun sambil kembali bersandar di bangkunya.

“Aku bukannya bercanda, ini berdasaran riset dari beberapa orang yang kukenal. Mereka bilang selama ini kau itu cuek dan tak pernah mau dekat dengan laki-laki manapun, baru aku yang pertama. Kemarin temanmu Choi Soo Young juga bilang kalau untuk pertama kalinya kau begitu memperhatikan dandanan ketika bersamaku. Dia bilang itu adalah catatan sejarah..”

Choi Soo Young, anak itu…

“M-Mana mungkin!” So Eun segera menolaknya dengan cepat, wajahnya memerah. “I-Itu tentu hanya kebetulan. L-Lagipula kita kan hidup bertetangga, juga memiliki hobi yang sama. Apa salahnya berlaku baik padamu.”

“Baiklah..” Eun Hyuk terkekeh kecil, sebelum memeriksa jam di pergelangan tangannya. “Ahh, kukira aku harus segera pergi segera dan memberimu waktu istirahat, So Eun. Kau pasti kaget ketika kubangunkan tadi..” ucap pemuda itu sambil kembali melirik So Eun.

Sebenarnya tidak juga..

“Ya sudah, aku harus pulang. Sekali lagi terima kasih atas jamuanmu, aku janji akan mentraktirmu di suatu tempat untuk membayar ini..” kata Eun Hyuk sambil memberikan senyumannya lagi kepada So Eun, setelah itu ia bangkit dari tempat duduknya. So Eun tampak ikut bangkit dari tempat duduknya sambil tersenyum.

“Itu adalah janji. Kau wajib memenuhinya..” ucap So Eun kemudian. Eun Hyuk terkekeh dan mengangguk.

“Iya. Aku pasti menepatinya.”

Kedua orang itu kemudian bersama-sama kembali menuju ruang tengah, So Eun bermaksud mengantar pemuda itu sampai depan.

“Ya sudah, aku pulang. Kembalilah beristirahat..” ucap Eun Hyuk setelah sampai di depan pintu, mengucapkan salam terakhirnya pada So Eun.

“Iya. Kau juga..”

“Jangan lupa mengunci pintunya kembali, okay?”

“Sip..”

“Baiklah.” Kedua orang itu sama-sama terkekeh menyadari kekonyolan mereka yang seakan-akan sama-sama tak ingin mengucapkan selamat tinggal. Hingga pada akhirnya Eun Hyuk berhenti tersenyum dan kembali menatap So Eun, lebih serius. “Mengenai kebenaran perubahan apartmentmu ataupun gaya berpakaianmu setelah mengenalku.. tidak apa-apa kalau semua itu benar.” Ucap Eun Hyuk dengan nada sedikit menggantung, terdengar canggung. Sementara itu So Eun tampak juga berhenti tertawa begitu saja setelahnya, ikut merasa canggung.

“Untuk gadis secantik dirimu, itu adalah hal yang luar biasa kalau itu benar adanya. Aku akan merasa tersanjung.” Sambung pemuda itu, terus menatap So Eun dengan serius untuk menyatakan kesungguhan dalam ucapan itu. Sementara itu So Eun tampak terdiam, ada sesuatu yang dari ucapan itu yang membuat sesuatu dalam dirinya bereaksi. “Ahh, baiklah. Aku harus benar-benar masuk. Selamat malam, So Eun..” ucap Eun Hyuk untuk yang terakhir kalinya. Pemuda itu tersenyum kecil sebelum bergerak menuju ruang apartmentnya yang terletak tepat di samping milik So Eun. Sementara itu So Eun tampak terdiam setelahnya, ucapan Eun Hyuk terus terngiang di telinganya.

“Aku menyukaimu..” sosok menawan itu tersenyum sambil terus berlutut di depan So Eun yang saat itu masih berpakaian SMA. So Eun begitu ingat ekspresi itu ketika ia mengulurkan setangkai bunga padanya. “Maukah kau jadi pacarku?” Tanya pemuda itu lagi dengan senyuman yang begitu lembut dan tatapan yang begitu dalam. Hal yang membuat So Eun tak bisa lagi walau sekedar menahan untuk menganggukkan kepalanya dan langsung menjawab. ‘Ya, aku bersedia..’

“Maaf, aku terlambat!” Pemuda itu datang dengan wajah yang basah dan dipenuhi keringat, terlihat sehabis berlari. “Kau menungguku disini sejak tiga jam yang lalu ya? Maaf, aku tadi harus mengantar ibuku ke rumah sakit..” So Eun juga tak tahu, namun entah kenapa ekspresi kesal yang dipersiapkannya tadi ia hilangkan begitu saja melihat wajah tampan itu yang kelelahan. Hal yang membuatnya segera mengganti ekspresi kesalnya dengan senyuman. ‘Tidak apa-apa, aku mengerti.’

“Ahh, aku rasa aku harus pergi.” Pemuda itu memotong ucapan So Eun yang akan mengajaknya menonton sambil melirik jam di pergelangan tangannya untuk kesekian kali. Pemuda itu kemudian melirik So Eun. “So Eun tidak apa-apa, bukan? Aku harus mengantar ibuku lagi.” Ucapnya dengan wajah paling menyesal yang ia punya. So Eun disana untuk kesekian kalinya kembali menelan kata-kata dan kekecewaannya. Gadis itu tampak memberikan senyuman dan berkata. ‘Tidak apa-apa, aku mengerti.’

“Aku tentu saja paling menyukaimu..” So Eun menghentikan langkahnya ketika ia mendengar suara yang familiar ketika ia melangkah kakinya di sebuah sudut koridor yang sepi di sekolahnya. Gadis itu kemudian mengalihkan perhatiannya menuju suara, menemukan sepasang orang yang dikenalnya di depannya. “So Eun itu bukan siapa-siapa bagiku. Aku hanya mendekatinya agar kau bisa dekat denganmu, sahabatnya. Aku akan segera memutuskannya sec—“

So Eun bahkan masih ingat ketika tangan mendarat di pipi pemuda itu sambil mengatakan sesuatu yang tak akan pernah ia lupakan hingga saat ini. ‘Kau tak perlu repot, aku yang akan memutuskanmu hari ini. Laki-laki sepertimu hanya bisa meninggalkan masalah…’

It’s just not fair,
Pain’s more trouble than love is worth.
I gasp for air,
It feels so good but you know it hurts.

“So Eun!” Eun Hyuk segera memanggil So Eun ketika gadis itu berniat untuk meninggalkan apartmentnya pagi ini. So Eun tampak menghela nafas, masih tak berani untuk menghadap pemuda yang hampir seminggu tak ia temui ini. “Hey, ada apa denganmu? Kenapa belakangan ini kau sibuk sekali? Aku hanya melihatmu beberapa kali dan kau langsung pergi dengan terburu-buru..” ucap pemuda itu tak lama, sedikit mengintip wajah So Eun yang tak menoleh padanya.

“E-Eum, aku sedang sibuk dengan kuliahku..” ucap So Eun begitu pelan, sementara ia terus menunduk dan tak mau berbalik pada Eun Hyuk. Eun Hyuk mengangkat alisnya.

“Hey, kenapa kau berbicara tak mau melihat kesini?”

“Tidak apa-apa, h-hanya… aku harus segera pergi lagi.”

“Aish, kau segitu sibuknya..” Eun Hyuk bergumam. “Ya sudah, malam minggu ini kau punya waktu? Seperti janjiku waktu itu aku ingii—“

“M-Maaf, aku tak bisa!” So Eun memotong ucapan Eun Hyuk dengan cepat. “Aku ada janji.”

“Arh begitu? Lalu bagaimana—“

“Maaf, Eun Hyuk-ssi, aku benar-benar harus pergi sekarang. Nanti saja kita bicarakan hal ini. Aku permisi!” potong So Eun lagi kemudian. Gadis itu kemudian segera meninggalkan tempat itu, meninggalkan Eun Hyuk yang menatapnya heran.

“Eun Hyuk… ssi?”

You make me glow, but I cover up.
Wont let it show.

“So Eun aku ingin berbicara denganmu!” ucapan Eun Hyuk itu menyambutnya ketika ia baru saja sampai di depan apartmentnya. So Eun tampak menghentikan langkahnya dalam beberapa meter, menatap pemuda yang bersandar di depan pintu apartmentnya itu. “Kumohon berikan waktumu dalam beberapa menit.”

Ekspresi Eun Hyuk begitu serius, itu adalah ekspresi terserius yang pernah ia lihat sebelumnya dari pemuda itu. Ada apa? Apakah Eun Hyuk…

“Maaf tapi sepertinya aku harus—“

“—Kenapa kau menghindariku tiba-tiba?” Eun Hyuk memotong ucapan So Eun ketika gadis itu kembali bersuara, membuat Eun Hyuk melirik lagi padanya. “Apa aku punya salah padamu?”

“T-Tidak..” So Eun menggeleng cepat, sangat tak ingin kalau Eun Hyuk berfikiran begitu. “J-Juga, a-aku tak merasa menghindarimu..” sambungnya sambil sedikit menunduk.

“Baiklah.” Eun Hyuk mengangguk walau ekspresinya masih terlihat serius. “Kalau begitu ayo pergi makan keluar. Aku masih punya janji padam—“

“—Maaf sekali Eun Hyuk-ssi aku tak bisa.” So Eun langsung menyahut cepat, menghentikan Eun Hyuk di tengah jalan. “Aku harus… aku harus mengerjakan tugas kuliahku.”

“Lihat, kau menghindariku.” Eun Hyuk menatap So Eun lebih serius. “Kenapa?”

“Aku tida—“

“—Kau menghindariku. Berhentilah menutupi!” Eun Hyuk memotong, tak memberikan kesempatan bagi So Eun untuk mengelak. “Kenapa? Kenapa kau menghindariku? Aku punya salah padamu atau bagaimana?”

So Eun sedikit lebih menunduk dan menggigit bibir bawahnya pelan. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Bagaimana ia keluar dari ini tanpa harus membuat Eun Hyuk salah faham dan malah berbalik membencinya.

“Apa ini karena ucapanku waktu itu?” Eun Hyuk tak lama kembali bersuara, membuat So Eun mengangkat wajah dan menatapnya. Terlihat cukup kaget. “Apa kau melakukan semua ini karena aku mulai mengatakan perasaanku padamu? Hal itu yang membuatmu melakukan ini?”

Oh, Eun Hyuk bahkan sudah mengetahuinya segitu jauh. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

“Tolong jawab aku, jangan membuatku bingung. Kau tak suka kalau aku suka padamu? Kau tak nyaman mengetahui perasaanku padamu? Apakah gossip itu benar? Kau membenci semua laki-laki dan tak akan pernah menerima mereka sampai kapanpun?”

Ada gossip seperti itu tentang dirinya diluar? Bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan sekarang? Meyakinkan itu tidak terlalu benar karena nyatanya ia hanya tidak berani untuk kembali mempercayai laki-laki. Tapi untuk apa ia menjelaskan? Apakah ia ingin membuka hatinya untuk Eun Hyuk dan memberikannya sebuah pengecualian? Tidak, tidak. Ia tidak bisa melakukan itu. Ia tidak bisa mempercayai laki-laki semudah itu lagi.

“Itu benar.” Kata itu pada akhirnya keluar dari mulut So Eun begitu saja, sementara ia semakin menunduk. “Aku tak bisa menerima laki-laki manapun dalam hidupku, setidaknya tidak untuk saat ini. Aku dilukai oleh seorang laki-laki di masa lalu, jadi sejak saat itu aku memiliki janji untuk diriku sendiri untuk tidak jatuh cinta pada laki-laki manapun kalau tidak ingin merasakan sakit yang sama lagi.”

Eun Hyuk tampak cukup kaget, ia menatap tak yakin So Eun dengan apa yang baru saja didengarnya. “So Eu—“

“—Oleh sebab itu memang sebaiknya kau menjauh, Eun Hyuk-ssi. Karena aku tak akan pernah menyukaimu dan mau menerimamu. Selama ini alasanku menjauhimu karena aku peduli padamu, aku tak ingin harus mengatakan tidak padamu seperti yang telah aku lakukan pada orang lain.” So Eun menjawabnya dengan semakin menunduk, tak berani menatap Eun Hyuk. Sementara terdengar menghela nafas.

“Lalu kenapa aku berbeda? Kau bisa menolak mereka semua, membuang surat mereka, atau bahkan mempermalukan mereka di depan umum. Kalau mereka kau perlakukan sekaras itu, kenapa aku berbeda? Kenapa kau malah memakai cara ini untuk menghentikanku?”

“Karena kau adalah tetanggaku.” So Eun menyahut cepat. Masih tanpa menatap Eun Hyuk. “Karena kemungkinan kita akan bertemu setiap hari. Maka sebaiknya semuanya tetap baik seperti ini..” ucap So Eun sambil lebih maju mendekati pintunya. “Aku harus segera ke dalam..” kata So Eun tak lama setelah pintu apartmentnya terbuka. Namun ketika ia hendak masuk gumaman Eun Hyuk menghentikannya.

“Aku kira kau menyukaiku. Aku ternyata salah faham.” Ucap pemuda itu pelan, tampak masih menundukkan kepalanya. “Selama ini aku memang sudah mendengar tentang kebencianmu terhadap laki-laki namun aku tetap berusaha untuk tidak terpengaruh dengan hal itu dengan tetap berusaha berada di dekatmu. Aku tak menyangka bahwa aku juga akan gagal pada akhirnya.”

So Eun hanya terdiam, juga tak berani menatap Eun Hyuk. Namun ucapan itu cukup membuatnya sedih.

“Aku hanya tak mengerti, bagaimana mungkin orang selalu saja bertahan dengan kesedihan sementara bahagia juga bisa didapatkan disaat yang sama. Aku tak tahu apa yang terjadi padamu dulu tapi… hidupmu terus berjalan, jadi kau seharusnya tak terus berdiri di tempat yang sama hanya untuk menangis dan menyesalinya.”

“Jaga dirimu. Semoga kau bahagia dengan keputusanmu ini, walau kuyakin kau tidak akan merasakannya..” ucap Eun Hyuk yang terakhir kalinya sebelum bergerak darisana. Pemuda itu kemudian segera menuju apartmentnya sendiri, dimana So Eun juga langsung memasuki apartmentnya sendiri. Air matanya jatuh begitu saja ketika ia baru saja merapatkan kembali pintu apartmentnya.

So I’m, putting my defences up,
cause I don’t wanna fall in love.
If I ever did that,
I think I’d have a heart attack.

So Eun menyambut hari selanjutnya dengan begitu lesu. Ketika gadis itu baru saja keluar dari apartmentnya untuk berangkat kuliah tiba-tiba saja mendengar suara pintu di sampingnya tak lama setelah itu. Eun Hyuk tampak keluar, dan dari ekspresinya ia terlihat juga kaget melihat So Eun.

“E-eh Hay, selamat pagi..” ucap Eun Hyuk kaku, ia juga hanya tersenyum tipis dan sedikit canggung.

“H-hay..” sahut So Eun tak kalah canggung. So Eun mengalihkan pandangannya menuju Eun Hyuk, cukup kaget menyadari bahwa pemuda itu membawa koper besar bersamanya. “Mau.. kemana?” Tanya So Eun begitu saja.

“Oh, aku memutuskan pindah hari ini.” Ucap Eun Hyuk pelan, namun membuat So Eun segera lebih mengangkat wajahnya ketika mendengarnya.

“Kenapa begitu mendadak?”

Eun Hyuk tak langsung menyahut, ia menghela nafas, sebelum kembali melirik So Eun. “Aku kira setelah apa yang terjadi, ini semua tidak akan sama seperti sebelumnya. Kita berdua akan sama-sama tidak nyaman. Jadi aku memutuskan untuk pindah, jadi kau tak perlu berusaha menghindariku lagi.”

So Eun begitu kaget, menatap pemuda itu dengan sedikit tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Pemuda itu akan pergi? benarkah?

“Lagipula ini juga untukku sendiri. Aku rasa aku tak bisa terus berada disini dengan perasaanku, itu benar-benar tidak akan membantuku. Jadi akan lebih baik kalau kita pergi.”

“Eun Hyuk-ssi..”

“Kau tak perlu merasa bersalah, ini sama sekali bukan kesalahanmu.” Eun Hyuk tertawa ringan sambil menatap So Eun yang matanya membasah, terlihat sedih dengan apa yang baru saja didengarnya. “Jangan tunjukkan wajah seperti itu, aku akan salah faham lagi berfikiran bahwa kau menyukaiku. Itu membuatku bingung kau tahu?” ucap Eun Hyuk berusaha terkekeh, walau pada akhirnya ia kembali berwajah sedikit sedih. “Jaga dirimu, Kim So Eun. Bye..” ucap Eun Hyuk untuk yang terakhir kalinya. Eun Hyuk menyentuh pucuk kepala So Eun sebelum mulai membawa langkahnya menjauh darisana, membawa koper besar tadi bersamanya.

Sementara So Eun tetap membeku di tempat berdirinya melihat Eun Hyuk yang menjauh, air mata memenuhi wajahnya begitu saja. So Eun menatap Eun Hyuk hingga menghilang dari pandangannya, hingga setelahnya gadis itu mengalihkan pandangan basahnya menatap lantai di bawah kakinya. Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan, ini adalah pilihannya sejak awal, jadi ia tak bisa menyesalinya. Ya, sakit, So Eun mengakui bahwa saat ini hatinya sakit namun jauh dari itu ia percaya bahwa kalau saja kemarin ia membuka hatinya untuk menerima Eun Hyuk maka nanti rasanya akan jauh lebih sakit dari ini ketika ia dikhiananti. Jadi biar saja begini, So Eun yakin ia baik-baik saja dan luka di hatinya akan hilang pada waktunya.

The feeling got lost in my lungs,
They’re burning, I’d rather be numb,
And there’s no one else to blame.
So scared I take off and I ran,
I’m flying too close to the sun,
And I burst into flames.

 

[THE END]

 

51 Comments Add yours

  1. Esaa berkata:

    Hey komenan aku kok ga masuk, waeyo ?? aku mau jadi komenan yang pertama ? *maklum anak kampung #abaikan
    Aku belum baca sih, tapi ntar kalo udah baca aku komen lagi, hihi…
    catatan : komenan untuk ketiga kalinya >_<

  2. Rubiah sparkyuangelsso berkata:

    Huaaaa,,,sad ending…kasian unyuk,,sso sih kenapa pakai terlena dikubangan masa lalunya,,ck dikhianati satu cowok gak berarti semua cowok itu jahat,,,aissh sso minta di jitak nih,,kan kasian unyuk,,udah tau si unyuk paling cengeng sedunia…

  3. Puspa Kyukyu berkata:

    Wuuuuaaa….
    Kasihan Soeun,karena pengkhianatan laki2 dia jd nutup diri gitu… 😦

    kira’in mereka bakal saling mencintai.. Tp rupanya …

    Benar2 buat Heart Attack..
    Karakter Eunhyuk disini beda Uni,gak kya’ biasanya…

    Ditunggu karya-karya lainnya 😀 😉
    Tetap semangattttt 😉

  4. astrielf berkata:

    ya beginilah akhirnya T_T damn i hate sad ending for my lovely couple!! kak yang haesso nggak sad kan? atau malah sad semua? ah please jangan sad next drabble nya. Ini drabble bikin nyesek sumpah, ah elah Soeun egois banget, kalo suka harusnya jujur aja, sakit sendiri kan. Nggak enak loh padahal mendem perasaan *ehem. Aduh nyesek, nyesek, nyesek!!! tapi tetep daebak lah alur ceritanya, ditunggu selalu kak karya-karya nya dan lanjutannya. Keep fighting, jangan lama-lama ya kak. Haha as soon as possible!!

  5. Rakha berkata:

    Katakata hyuk ke soeun jleb banget,ngena banget,aku kira mereka bakal jadian,berarti yang kyuhaesso happy ending dong put????

  6. Dewi berkata:

    daebaak

  7. tesyasavika berkata:

    Sso knpa gagal move on? Cwo sebaik hyuk ditolak hanya krna masa lalu.
    Hyuk kyk syg bgt sama sso tp sso udh mutusin kyk gt tp akhirnya nyesel sendiri.
    Harusnya ini ada sequel kak biar happy endinng :p hehe ditunggu kak ff lainya. Fighting!!!

  8. kiki chan berkata:

    omg.. sequel sequel thor. ini sedih amat endingnya.. harusnya masih bs diluruskan masalahnya soeun.. huhuhu

  9. Choi Shinae berkata:

    Ini~ end? Omg benda ‘itu’ lol ini lagu fav ku dr demi dan semuanya crta cast alur perfect, tp sepertinya reader butuh sequel thor ^_^

  10. erika berkata:

    Huaa…kasian hyukjae dan sso eonni sama” saling suka tapi Sso eonni punya trauma sama pengkhianatan laki” 😦
    Huh padahal udah seneng kirain Sso eonni mu nerima hyukjae oppa 😦 eh ga taunya sama aja kaya laki” lain tapi hyukjae oppa kali ini lebih spesial 🙂
    Sad ending again huhh
    ditunggu ya drabble selanjutnya kak author putri 😀

  11. pipip berkata:

    Waaaa ada lucunya bca ceritanya
    Gak kbyang malunya soeun wktu eunhyuk ngliat bra nya
    Trnyta soeun nolak cwok krna punya pnglmn yg gak enk
    Smpe dalem bnget bekasnya
    Trnyta eunhyuk itu emg udh dri awal suka dgn soeun
    Soeun jg suka, tpi krna soeun takut jdi endingnya gni
    Sediih, tpi feelnya dpt bnget kok eon hehe

  12. nita berkata:

    Aq kra hyuksso bkln brstu, trnyata trauma masa lalu sso bnr2 mmpngruhi khdpn sso bngt, smpe2 sso gk mau nerima hyuk pdhl dia sndri ska sm hyuk. Heart Attack.
    D tnggu ff yg lain ny jg y eon.

  13. YhulaiiSoeun berkata:

    Yahh.. Sad ending …T,T
    Aduhh serasa gk relaa HyukSso gak brsatu… Seharus.y sso cegah eunhyuk buat pergi ini mlah ngebiarin.. Mana hyuk gk tau lg kalau sso sbnar.y suka jga maa dia.. Kyak.y setiap drabble.y d.buat sad yah.. :3 huhuh..

  14. Mindaamalya berkata:

    Huaaa sad ending.. So eun si bkn jujur ajaaa kalo sukaa. Kasian eun hyuk. Keren eon, kutunggu karya selanjutnya. Hwaiting!

  15. IntanElfAngels berkata:

    aduhhh aduhh Sso Sso Sso .. jadi sad ending kannnn T.T .. aku gak tau mau komen apaan kak… ini ff huaaaa

  16. Safriyanti berkata:

    Hwaaaaaa,,,,
    qok sad end lg sech,,,,
    ksian sso hrus hdup dgn byang2 msa lalu,,,
    siapa sech namja yg dh nykitin sso,,
    rsa, pngen tak jitak,,,
    ayo dong enhyuk lbih brsha lgi,,
    bru sgto j dh nyrah,,,
    liat to wjah sso ampk sdih tros ngis gto,,
    tgl brsha dkit lgi psti,a sso akan brbh n mnrma cnta enhyuk,,
    aish kcwa ne ma enhyuk,,,

  17. Ayu ChoKyulate berkata:

    aaaa~ aku ga nyangka bakalan sad ending 😥 akhir nya bener2 ga terduga, aku kira Sso bakalan nahan eunhyuk aishh ternyata dugaan aku salah ckck
    ff ini bener2 nguras emosi, duh Sso eonni naif banget, udah tau suka sama eunhyuk tapi ego nya tinggi banget n’ ga bisa lepas dari bayangan2 masa lalu nya .. Fiuhh *elap keringet*
    drabble nya keren, putri eonni Jjang XD

  18. HaeNy Choi93 berkata:

    Yah.. Kirain bakalan Happy Ending.. Padahal Ssad endin.g.
    Uh aku benci ini.. Kkk
    kan kasihan Eunhyuk, Sso sih.. Karna trauma masalalu trs skrng jadi jauhin eunhyuk, kn Ngga semua lho laki2 bisanya nyakitin.. Aduh! Sequel dong put… Eheheh

  19. mizanafidausi berkata:

    Hmmm si puspa bo’ongin orang nih, dibilang ga sad ending…
    Aduh ga tau deh ada apa dengan putri, kenapa dari dua drabble semua cwonya ninggalin si cwe ya kekeke…
    Aku suka part awalnya, dimana sso liatin hyuk, trus akhirnya mereka kenal dan akrab, itu sweet banget 🙂
    Lah kirain itu hyuk yang nghianatin sso, kirain dia selingkuh ma sooyoung, eh ternyata itu masa lalunya sso yg dihianatin pacarnya,,,
    Please deh sso masa segitu bencinya sih ma cwo, kan ga semua cwo sama -,- kan kasian hyukjae…
    Aku ga tega 😦 sini bang sama aku aja kekeke… Ga tega saat hyuk pergi, dan sso mau nangis dan hyuk bilang jangan membuatku salah paham lagi, huaaaa 😥
    Eh dua drabble lagi bakalan gini juga ga ya? Biasanya bagian haesso ma kyusso ga sedih kekeke…

  20. yehaesso berkata:

    keren aku suka suka, tapi oh sad ending,nyesek harus sequel ini 😀
    hyuk oppa seharusnya jangan pergi, oppa seharusnya coba lagi dan buat sso ngubah prinsipnya.
    ditunggu partnya kyusso dan haesso. mereka happy endingkan ? 🙂

  21. huaaaaaa sad ending atau gantung ini ?????

    sso kayanya emang udah cinta sma hyukoppa tpi belum bisa buat buka hatinya !!

    hyuk oppa kenapa m’nyerah ??

    di tunggu ff yg lainnya !?

  22. ayu berkata:

    ooh jdi so eun dulu pernah disakiti sama laki2 makanya so eun slalu nolak setiap laki2 yg mendekatinya. . Tp sebenarnya so eun suka ma enhyuk tp krn trauma dngn masa lalunya,dia jd menolak menerima enhyuk. Sad ending,tp gpp tetep kereen ffnya. .

  23. Kim Ra rA berkata:

    Sso masih belum mau memberi kepercayaan nya.pada.laki laki lain,,,, karna masa lalu nya padahal ia juga melihat eunhyuk berbeda dengan yang lainnya, ah~ apa ini masih ada kelanjutannya…?

    Eunhyuk kok nyerah gitu aja. padahal kalau sedikit bersabar mungkin Sso akan mengubah pikirannya. haha,,, sotoy baget yach,,,!
    Ditunggu Cerita yang lainnya…!

  24. anastasia erna berkata:

    kasian sso…
    jadi trauma ma cowo…
    tapi tetep bagus walaupun sad ending…

  25. hellolina97 berkata:

    sad ending 😦

    padahal awal pertemanan mereka terlihat sangat baik uuu….
    ya semoga So Eun menemukan yg lainnya…

    ditunggu ff lainnya

  26. Devi berkata:

    ksian eonnie so eun gara2 msa lalu’a yh d khianati ma laki2 jd menutup pntu hati’a utk orng lain,,,, 😦 😦
    bgusss bngeeet cerita’a thor,d tng2u karya lainnya,,,

  27. diladirga berkata:

    awal baca dibikin ngakak karna cueknya Sso yg sampe segitunya, apartemen berantakan, nolak semua cowo, tingkahnya ketika lagi sama Eunhyuk, yaah akhirnya dibikin sedih grgr Sso yg terjebak di ruang nostalgia~ #nyanyi.
    Kenapa sad ending :^
    lanjut ff yg lain yah ka, semangat!

  28. anna berkata:

    omo oh my god,,smpe akhrpun soeun ttp pd prinsip&pndriany,,mmg trauma itu sulit dihilangkn aplg klo byangn buruk&skt htiny msh trs mncul jd sebel m cwo yg udh nykiti sso cwe sekece gtu krg ao cb,,jd aja ssony mmbuang wkt&mmbntengi dri dgn ksndriany sgguh disygkn g tega ma eunghyuk mlht ktulusany&mgkn bs bnr2 mmbhagiakn sso tp bgmn lg tdk bs memaksakn hti sso yg udh trluka 😦

  29. Aisparkyu berkata:

    .ich thour ko skrang mu kmen ssah bnget ya aq ampe cba 3 klii ssah bnget,,sad ending tpii daebak thour next next ya

  30. Soeun berkata:

    Ckckckckc Sso knapa githu ya T_T
    Sso suka eunjuk tpi knapa dia brbhong pd eunjuk…. Hah sperti nya Sso gk bisa lepas dri masa lalu yg membelenggu nya …

  31. Niniet berkata:

    O my God..keputusan yg diambil Sso mungkin akan membawa penyesalan,,namun hal itu aku bisa mengerti..trauma masa lalu akan berdampak pada setiap orang bgt pun pada So Eun, namun pertanyaanya sampai kapan ia akan menutup diri, dan eun hyuk..aish mudah sekali menyerah, apa dia juga akan menyesal dgn keputusannya itu..? Mungkinka ada sequel put 😀

  32. kristienuuna berkata:

    wah sedih banget rasa na.. 😦
    oh My.. 😦 sebegitu sakit na kisah Soeun d masa lalu sampai dia trauma untuk memulai cinta yg baru..
    dia takut tersakiti lagi, padahal belum tentu cinta yg baru akan membawa na dalam kesedihan pula..
    siapa tau Eunhyuk adalah obat yg bisa mengembalikan kebahagiaan Sso yg dulu hilang..
    siapa tau Eunhyuk adalah the right guy for her..
    Soeun terlalu menyakiti diri na dg ketakutan na sendiri untuk menerima cinta -Lagi- dalam hidup na..
    sedih bgt ngeliah Hyuksso tak bisa bersama.. 😥

    sumpah nyesek bgt rasa na, aku kira Eunhyuk akan jadi “her hero” yg bakal ngebuat Soeun percaya lagi ama yg nama na “true Love” tapi sayang na Sso tetep kekeh ama keegoisan na akan cinta.. 😥
    sakit bgt harus melihat kedua na merasa tersakiti..
    sakit ngeliat Eunhyuk yg d tolak cinta na, dan harus pergi jauh dari Sso supaya g ada lecanggungan d antara mereka..
    sakit ngeliat Soeun mempertahankan keegoisan hati na dg g menerima Eunhyuk hanya karena takut tersakiti seperti dulu, padahal dia sendiri sadar kalo dia punya rasa yg sama ama Eunhyuk..
    hah bener kata patkai kalo “cinta derita na tiada akhir” hehehehehe.. :p

  33. sendysw berkata:

    huaa sad sso kenapa gak jujur aja sama perasaannya padahalkan dia mulai suka sama eunhyuk ;(
    ditunggu ff lainnya 🙂

  34. Deborah Sally berkata:

    Soeun ada apa denganmu??

  35. shaneyida berkata:

    Beww kirain kk ni couple akan bersatu.
    Hadooow greget liat soeun * sambil gigit oneew*

    Walopun berbau or beraura kesedihan d ending tp jalan critanya ay cukaa (y)

    Thumb up (y)

  36. yuniarti_noey berkata:

    yah sad ending………..kirain sso bakaln ngaku klo suka jg sm eunhyuk

  37. sitieunnie berkata:

    jd dlu so eun prnah trauma akn laki2,makax skrg jd sgt mmbnci laki2..
    tp knp eunhyuk jg dprlakukan sma o/ sso pdhal sso mncntaix.. 😦
    itu brarti sso mmbhongi dirix sndiri hnya krn dndam pribdi..pdhal dlm hti sso tdk ingin eunhyuk prgi mning9alkanx.. 😦
    knp jd gntung gini put..pengen kalo sso mngejar eunhyuk n mngatakan kalo dia jg mncntai eunhyuk..
    kalo gini kan dua2x sm2 mndrita..hiks 😥
    td pas eunhyuk dtg mlm2 k apartemen sso itu aq pkir krn eunhyuk lg mbuk,eh trnyata krn lg klaparan..ckckck -_-

  38. Vhi berkata:

    Nyesek bacanya Sad ending hemm ;( kasian eunhyuk oppa sso eonni harus nya move on tpi kasian juga sso eonni pernah di khianati ;( .

  39. witri nur fariyah berkata:

    Huuuuaaaaaa…….. Knp hrz brkhr kyk gini pdhal mrka jg sling suka, eunhyuk jg bgtu np jg mudah mnyrah…. Shrz’y eunhyuk ngebuktikan klo g smua lki” kyk gt…
    Butuh sequel thor, g rela klo hrz brkir kya gini……

  40. Tikka berkata:

    Ini.. Menyakitkan kakak, soeun terlalu trauma dengan masalalunya dan kalo di lihat dari drabble 1 sama 2 soeun kehilangan cintanya mulu.. Kira2 di drabble terakhir siapa. ? Cho kyuhyun kah. ? Apa happy ending kah. ? Semoga saja 🙂 untuk eunhyuk, ah jadi anak baik di sini gk ada kiss gk ada hug. ? Wah, kemajuan buat eunhyuk 😀 over all ini KECE KAKAK di tunggu yg lainnya. .

  41. lavender berkata:

    Ending yang diluar perkiraan, keren banget nih kya cerita2 dlm cerpen,,

  42. ticha_ berkata:

    huuaa….miris bgt kisah cinta’a sso eunnie…. 😦
    Gara” udah pernah terkhianati jadi’a mala ditinggal 😦
    ga tega ama hyukppa yg suuuuukkkkaaaaaaa bgt sm sso mlh cinta’a ditolak ,,,,,,
    Ending’a makiiiiiiin nyeseeekkkk

    Ga tau komen apa lagy…
    Putri…ff kmu Daaaaebbbbak
    Laaaanjuuut :p

  43. Waduhh… Sekarang malah so eun yg sakit hati. Kkkkk
    Tapi aku suka sama ceritanya 😁

  44. Mar'atus S berkata:

    Keren banget ini seriuuuusss. Sad ending tapi, sequel dong kaaa.
    Emang ya yang namanya mendam perasaan itu sakit. Kenapa So Eun gak terima Eunhyuk aja. Move on please So eun ah~

  45. Meshinta Kim berkata:

    huaaa.. sad ending 😦 awal”nya ngira mereka bakal jdi pasangan.. eh ternyata lagi 😦 eh tapi seru awal”nya.. eunhyuk bisa meruntuhkan pertahanannya sso.. daebaakk.. lucu jga tuh hyuk liat bramer nya sso.. 😀 kekeke jdi kebayang gimana ekspresinya hyuksso.. kakaka.. seru seruuu.. pengennya sih ada sequel thor.. tapi terserah authornya deh.. 😀 oh ya.. di komen sebelumnya aku sempet salah nyebut pairing hyuksso jdi eunsso.. kekeke.. pengawuran itu 😀 lanjutkan ff lainnya yh thor 😉

  46. Angelf berkata:

    Sso egois banget sama perasaanya sendiri
    Pdhal gak Semua cowok kyak mantanya buktinya hyuk?
    Sekarang jadi nyesel kan klo hyuk ya pindah?
    Pdhal aku Kira Sso bisa nerima hyuk soalnya sikapnya beda dia ke hyuk
    Sad ending dech semoga kyusso sama haesso jangan sad ending jga dong

  47. Qazz berkata:

    TT TT … Kok, sad ending gini, sih? 😦 Padahal udah seneng waktu Sso eonni berbunga² dan happy. Mikir, “Wah! Akhirnya cinta Sso eonni berlabuh(?) juga.. 😀 ” Ternyata… –_–’ Cuma gara² namja playboy di masa lalu Sso eonni, eonni malah memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang bahkan belum dimulai… TT TT
    Jadinya sakit hati dua²nya… 😥

  48. Dizha adrya berkata:

    hoho knp sad ending pdhal udh sng bgt liat prlakuan sso yg beda k bang unyuk, tp akhirnya hrs trjdi lgi, sso trlalu tkut untk mbuka htibya lgi, trauma yg trllu dlm n buat bang unyuk yg sbr ya jka kalian jdh suatu saat nti psti akn brstu 🙂

  49. Rani Annisa berkata:

    yah sad ending ceritanya,, ya gpp sih kan sekali-kali sad ending…

    Kasihan eunhyuk ditolak so eun karena masa lalunya so eun,, seharusnya sih nggak usah terlalu dipermasalahkan…

    Jadi kasihan sama eunhyuk…

  50. GG berkata:

    gk tau knapa tiap ada FF eunhyuk meskipun karakternya di buat baik tp di pikiran ku dy playboy hahahahaha…
    hmmmmm FF ini aku suka meskipun sad ending. sad endingnya itu masuk akal 😉 gak mati mati gt (paling benci sad ending yg meninggal) hahahahaaa kalo ini emang rasional gt ah suka suka suka

  51. filiansthcom berkata:

    Kenapa sad ending lagi, kenapa semua ff yg udh aku baca di wp ini, banyak yang sad ending? Huaahhhhh, aku jadi sedih. Eon, bales inboxku dong, biar bisa cepet baca ff yg lainnya 😊😊

Tinggalkan Balasan ke yuniarti_noey Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.