~Black And White Part 7~


Black And White Part 7 | PrincessClouds/@aprnccskys94 (Putri Andina) | Romance, Family | Lee Donghae, Kim Soeun, Park Jungsoo (Leeteuk), Seo Joo Hyun (SNSD Seohyun), Nichkhun Buck Harvejkul, Lee SunKyu (Sunny SNSD), Shin Donghee, Victoria Song, Hwang Mi Young (SNSD Tiffany) and others

blackwhite7

Summary: Kau hidup dengan dua sisi, hitam dan putih, gelap dan terang, tersirat dan tersurat. Bolehkah aku tahu, sebenarnya pribadi yang seperti apa dirimu yang sebenarnya

Warning: Typo(s).

*Brukk!*

“Nona!” Leeteuk berseru kaget melihat Soeun tiba-tiba ambruk di depan kamar Tuan Kim. Dengan cepat pemuda itu menghampirinya. “Nona, anda baik-baik saja?”

Leeteuk terperangah, hal yang ditemukannya adalah wajah Soeun yang telah dipenuhi oleh air mata – dan itu telak memukul sudut hatinya.

“Jangan pergi..” Jemari lemah itu meraih ujung jas yang dipakainya dan meremasnya dengan tangan bergetar, mata itu juga terus menunduk menahan kesedihan. “Hiks, Kumohon jangan meninggalkanku juga. Semua orang telah pergi, ibu, nenek, bahkan Sunny. Kenapa kau juga seperti mereka? Tak bisakah kau tinggal dan menemaniku disini?! Ini terlalu berat untukku, Park Jungsoo. Aku tak bisa memikulnya sendiri!!”

Leeteuk terdiam dan dalam hati sejujurnya ia tak bisa menahan. Tentu, laki-laki mana yang akan tetap memilih pergi melihat wanita yang dicintainya memohon seperti ini. Tapi ia harus bagaimana, ia juga berfikir bahwa kepergiannya juga untuk gadis ini – untuk memulihkan hidupnya kembali.

“Aku pasti akan kembali, kembali untukmu..” Jemari Leeteuk berganti menggenggam jemari Soeun yang masih menggenggam erat jas depannya. “Ini memang terdengar lelucon pada awalnya, tapi percayalah bahwa aku pergi juga demi dirimu. Aku melakukannya demi dirimu, Kim So Eun..”

Soeun mengangkat pandangannya untuk menatap Leeteuk setelah pemuda itu mengatakannya. Ini cukup mengagetkan, kata-kata Leeteuk benar-benar tak disangkanya sebelumnya.

“Aku pergi untuk sebuah kepastian, ketika aku kembali nanti aku pasti akan datang sebagai seseorang yang lebih pantas untukmu..” jelas Leeteuk serius sambil membawa Soeun kembali berdiri. Matanya tak pernah meninggalkan sepasang mata basah milik Soeun. “Aku pergi untuk kembali kepadamu kalau kau mau menunggu..”

Soeun hanya masih terdiam. Sungguh, ia tak mengerti dengan apa arti kata-kata Leeteuk ataupun arti tatapannya kali ini. Namun yang ia tahu pandangan itu membuatnya nyaman, ucapannya juga menghangatkan hatinya.

“K-Kau akan selalu bersamaku?” Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir Soeun.

“Hm..” Leeteuk menggenggam erat jemarinya dan menatap dalam kedua matanya. “Seperti janjiku ketika pertama datang ke rumahmu, aku akan selalu bersamamu dan menjagamu..” jelas Leeteuk dengan nada yang merendah sambil mengambil jarak lebih dekat kepada Soeun.

Soeun yang mengerti apa yang ada di fikiran Leeteuk tampak terdiam sambil membiarkan Leeteuk semakin mendekatinya. Hingga ketika nafas Leeteuk menyentuh lembut bagian wajahnya, ia memejamkan matanya. Tak lama ia dapat merasakan bibir Leeteuk menyentuh bibirnya, seiring dengan kedua jemarinya yang balas menggenggam erat jemari Leeteuk yang menggenggam erat tangannya. Membiarkan dirinya menenang setelah beban yang menimpanya seharian ini.

*Klek!!*

Keduanya mengabaikan suara pintu terbuka yang terdengar tak lama setelah itu. Hanya terus membagi kehangatan tanpa menyadari sepasang mata penuh kemarahan menatap keduanya dengan tajam.

*Black_And_White_Part_7*

Gadis itu terlihat begitu bersemangat ketika ia memindahkan sebuah Vas bunga besar ke atas sebuah meja yang terletak di sudut ruangan. Gadis itu tampak terus bersenandung riang sambil menata bunga sedemikian rupa – mengacuhkan keringat yang mengalir di wajah putihnya.

“Selesai!!”

Ia berseru setelah ia akhirnya mendapatkan posisi yang diinginkannya. Senyuman lebar dan puas terlihat di wajahnya.

“Woah, aku tak pernah berfikir menata rumah sendiri itu menyenangkan. Seharusnya ketika aku masih mempunyai rumah yang besar aku menyadarinya..” ia berceloteh riang sambil tersenyum puas, mengalihkan perhatiannya ke seisi rumah yang telah rapi oleh tangannya. Tak lama ia mengalihkan pandangannya menuju seekor kucing Persia yang duduk berdiam diri di salah satu sofa memperhatikan pekerjaannya.

“Bagaimana Koonie? Apa kau menyukainya?” Tanya Soeun riang pada peliharaan lucunya itu sambil mengelus lembut bulunya. Mahluk lucu itu mendengkur halus karena sentuhan lembut di kepalanya.

“Baiklah, Sekarang tinggal membuat ayah melihat hasilnya..”

Gadis itu lagi-lagi tersenyum sambil meninggalkan ruangan itu untuk beberapa menit. Tak lama kemudian ia tampak kembali dengan membawa seorang laki-laki yang terduduk tak berdaya di atas kursi rodanya.

“Ayah.. ini adalah rumah baru kita. Lihat, aku sudah menghiasinya menjadi lebih cantik. Ayah suka?”

Kim So Eun kembali berceloteh senang sambil mengajak ayahnya, Kim Jang Seok bercerita. Tuan Kim yang hanya bisa diam di kursi rodanya tampak hanya menganggukkan kepalanya sebanyak dua kali – menandakan ia mengiyakan pertanyaan anaknya.

“Benarkah ayah suka? Baguslah, aku akan terus menghiasinya dan membuat ayah semakin menyukainya!!” Soeun berseru senang sambil memeluk bahu ayahnya. Dia memang tersenyum, terlihat senang, namun sekilas matanya tak mampu berbohong betapa disana tetap tersimpan kesedihan yang menganggunya.

“Ayah, ayah tetap di atas tempat tidur dan jangan pernah bergerak, ya? Aku akan kembali dan aku tak ingin ayah kemana-mana..”

Soeun terus berbicara tiada akhir sambil sibuk memasangkan sepatu di kakinya. Sesekali ia tampak melirik pada Tuan Kim yang sudah terbaring tak kuasa apa-apa di atas tempat tidur.

“Aku akan berusaha kembali dengan segera, dan disaat itu ayah harus tetap disini. Aku akan berusaha cepat agar ayah tidak merasa kesepian. Lampu kamar aku nyalakan, jadi ayah tidak perlu takut gelap..”

Kali ini Soeun sudah berada di depan cermin untuk mengikat rambutnya. Setelah selesai, ia kembali kearah tempat tidur untuk terakhir kalinya. Ia duduk disana dan menggenggam tangan ayahnya sebelum meninggalkan tempat itu.

“Aku hanya sedang berusaha ayah, semoga hari ini aku mendapatkan pekerjaan dan hidup kita bisa lebih baik..” jelas Soeun sambil berusaha tersenyum. Tak lama gadis itu merunduk, mengecup singkat dahi Tuan Kim sebelum bergerak dari tempat itu.

Semua pekerja yang ada disana tampak segera berkerubung begitu mendengar khabar kedatangan atasan baru mereka. Semuanya tampak begitu penasaran semenjak perubahan kursi kekuasaan disana berubah semenjak beberapa hari yang lalu. Mereka tampak begitu penasaran mengenai siapa pengganti atasan mereka yang sebelumnya.

“Aku tebak ia tua dan tak kalah galak dari Tuan Kim Jang Seok..” seorang karyawati bergumam pelan sambil melirik jam di pergelangan tangannya.

“Hum, aku setuju. Setelah merebut tahta dari seseorang seperti Tuan Kim, tentu dia adalah orang yang lebih licik dari Tuan Kim..”

“Berdoa saja ia tak cukup gila untuk selalu memaksa kita lembur setiap hari..”

Ucapan mereka semua terhenti ketika mendengar bisik-bisik dari karyawan lainnya bahwa atasan mereka sudah berada di lift dan akan datang sebentar lagi. Semua karyawan tampak mulai berdiri dengan tenang untuk menunggu atasan baru mereka itu.

*Ting!*

Suara lift VIP terdengar, membuat semua karyawan yang telah berjajar mendongak penasaran kearah lift. Banyak dari mereka juga terlihat gugup membayangkan semenyeramkan apa atasan mereka yang baru.

Hingga…

“Ommo..”

Salah satu karyawati menggumam tanpa sadar ketika melihat seorang pemuda dengan setelan rapi keluar dari lift. Ekspresi yang ditunjukkan oleh karyawati itu benar-benar hampir sama dengan karyawati lainnya – dimana mereka hanya menatap tak percaya kearah lift dengan mulut sedikit terbuka.

Lee Donghae, direktur baru kita tampak datang dengan gaya yang begitu meyakinkan. Setelan formal begitu baik dengan wajah tampannya dan senyuman tipis sedikit misterius yang ia miliki. Berhasil membuat sebagian dari karyawati yang benar-benar tak menyangka dengan profil atasan baru mereka ini bisa merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama pada atasan mereka itu.

Donghae tersenyum tipis melihat ekspresi berlebihan yang ditunjukkan oleh sebagian karyawatinya. Pemuda itu tampak berdehem meminta asistennya untuk mengambil alih suasana.

“Semuanya mohon perkenalkan, ini adalah Tuan Lee Dong Hae. Beliau adalah direktur utama Angelsso mulai saat ini..” Tuan Goo, pemilik kursi direktur II mulai bersuara – berhasil membuat karyawati-karyawati tadi tersadar.

“B-Baik, Tuan..”

Donghae kembali tersenyum tipis sambil menatap semua bawahannya sebelum bersuara, “Hallo semuanya, saya adalah Lee Dong Hae. Mohon kerjasamanya…”

“YA TUAN!”

Donghae tersenyum puas, tampaknya tidak sulit baginya untuk diterima di tempat itu bukan?

“Ini adalah ruangan anda, Direktur..”

Sekretaris yang Donghae tahu bernama Hwang Mi Young itu mempersilahkan Donghae masuk setelah membukakan pintu ruangan yang akan ditempatinya. Di dalam sana, ia menemukan sebuah ruangan yang begitu luas. Ruangan yang akan ia huni selama ia berada di perusahaan ini – yang tentu juga bekas ruangan dimana musuhnya sebelumnya.

“Tapi maaf Direktur, karena anda sebelumnya tidak memberitahukan kapan anda akan datang kami belum sempat membersihkan ruangan ini. Kami akan menyelesaikannya hari ini juga..” Miyoung menjelaskan sambil menyatakan penyesalan.

“Tidak apa-apa, lagipula hari ini aku datang hanya untuk melihat-lihat. Aku akan benar-benar masuk esok hari..”

“Baiklah, Direktur..”

Donghae terus membiarkan pandangannya menelusuri ruangan itu, sebelum akhirnya beralih kembali pada sekretarisnya. “Kau bisa meninggalkan tempat ini sekarang, aku tidak membutuhkan bantuanmu untuk sekarang..” ujar Donghae pada sekretarisnya. Wanita itu tampak mengangguk.

“Baik, tuan. Anda hanya tinggal memanggil saya bila anda membutuhkan bantuan, direktur..”

“Hm..” Gumam Donghae sambil berjalan pelan lebih mendekati meja kerja ruangan itu. Tak lama setelah itu terdengar suara pintu tertutup pertanda sekretarisnya tadi sudah meninggalkan ruangan itu.

Donghae memperhatikan seisi ruangan yang memang terlihat sepi itu setelah Kim Jang Seok meninggalkannya. Meja kerja yang memang menjadi perhatiannya sejak awal tampak juga masih berisikan barang-barang milik Kim Jang Seok karena belum dibersihkan, dan.. perhatian Donghae teralihkan menuju susunan pigura yang tertata diatas meja.

“Huh..” Senyuman khasnya kembali terlihat ketika menemukan salah satu pigura yang menunjukkan potret Kim Jang Seok yang sedang berpidato di depan karyawannya. Donghae tampak mengambil pigura itu dan menatapnya dengan pandangan melecehkan yang sama. “You’ve done, Kim Jang Seok. Nikmatilah keserakahanmu kini dengan sisa hidupmu di kursi roda..”

*Brak!*

Dengan sengaja Donghae melepas pigura itu dari tangannya – menyebabkan pigura itu terhempas hingga kacanya berhamburan.

Perhatian Donghae kini kembali pada pigura lainnya, dimana kali ini menunjukkan Kim Jang Seok dengan keluarga kecilnya – dimana disana ada mendiang istri serta anak perempuannya yang masih berusia sekitar sepuluh tahun. Seperti orang gila Donghae juga tersenyum puas melihat potret itu.

“Aku menghancurkan keluargamu nyaris seperti yang kau lakukan pada keluargaku. Hanya bedanya, aku masih cukup berbaik hati tidak membunuhmu ataupun anggota keluargamu yang lainnya. Tidakkah aku cukup berbaik hati?” Tanya Donghae dengan seringaian di bibirnya, matanya menatap lebih specific melirik potret Soeun yang masih berusia sekitar sepuluh tahun itu. Tersenyum tipis. “Kau harusnya berterima kasih pada putrimu yang begitu cantik, bukan begitu? Setidaknya dia membantumu cukup banyak..”

*Brak!!*

Perhatian Donghae kembali pada pigura terakhir yang terletak di atas meja setelah melepas pigura keluarga Kim tadi. Kali ini potret yang sangat begitu taka sing menyambutnya.

“Huh, bagaimana dengan ini?” Donghae tersenyum pada dirinya sendiri. “Kim Jang Seok pasti sangat beruntung mempunyai putri yang begitu polos dan cantik seperti ini. Dia bahkan begitu memagari putrinya dengan memberikan begitu banyak penjaga untuk mendampinginya dan menjaganya, tapi.. kesalahan besar untukmu, Kim, kau tak seteliti itu memilih penjagamu kali ini. Karena darisana akhirnya aku mulai menggali kuburanmu…”

Donghae tersenyum sambil masih menatap pigura Soeun – masih belum berniat membanting pigura yang ini. “Tapi kau juga membagi sedikit sikap licikmu pada putrimu ini, Kim. Kau mengajarinya menjadi seorang Playgirl yang professional, aku cukup kagum dengan wajah polos yang ia miliki namun sisi liar dalam dirinya. Kau punya putri yang menarik sebenarnya..” Donghae tersenyum sambil meletakkan kembali pigura Soeun dan tak berniat membantingnya ke lantai seperti dua pigura lainnya.

“Kini aku menemukan kesenanganku sendiri dengan putrimu, Kim. Dia benar-benar tak buruk dalam memberikan kehangatan, sungguh..” Donghae tampak memeriksa sesuatu di ponselnya. “Huh, sekarang aku jadi merindukannya. Sudah seminggu aku tak bertemu dia, Kim, karena aku sibuk melumpuhkanmu sepenuhnya. Aku ingin tahu apa kabarnya setelah ‘kekasihnya yang entah keberapa meninggalkannya. Dia pasti ‘cukup bersedih’, bukan?” Tanya Donghae sebelum mengotak-atik ponselnya dan menempelkannya di telinganya.

“Halo? Aku ingin kau melihat Kim So Eun dirumah sakit. Periksa keadaannya!”

“Selamat bergabung bekerja disini, Soeun-ssi.”

Soeun tampak begitu senang ketika manager café tempat dimana ia melamar pekerjaan menyetujui lamarannya. Gadis itu langsung melompat dari tempat duduknya.

“B-Benarkah, manager? Woah, terima kasih!!” Seru Soeun bersemangat.

“Ya, kau bisa bekerja mulai besok pagi..” pria berusia sekitar tiga puluh tahun itu menjelaskan. “Kau akan mendapatkan shift siang, dimana kau bekerja mulai dari jam tujuh pagi sampai jam lima sore..” jelasnya kemudian.

“Huh? Jam lima sore?” Ekspresi Soeun sedikit berubah kaget.

“Ya, begitulah peraturan Café kami. Karyawan shift pertama akan bekerja dari pukul tujuh sampai pukul lima sore, sementara para pekerja paruh waktu akan berkerja dari pukul lima sampai pukul sebelas malam. Kenapa? Apakah kau keberatan?”

“B-Bukan..” Soeun langsung menggeleng. “Hanya saja aku memiliki orang tua yang sedang sakit dan tak ada yang menjaganya di rumah. Aku harap, jamnya bisa sedikit dikurangi..” nada bicara Soeun merendah.

“Kalau begitu tentu saja tak bisa..” Ekspresi manager itu terlihat lebih serius. “Itu sudah menjadi peraturan Café ini, kau harus mengikutinya kalau bekerja disini..”

Soeun menghembuskan nafasnya pelan. Otaknya saat ini berputar cepat untuk menemukan pilihan yang akan diambilnya. Soeun tentu saja membutuhkan pekerjaan, ya, ia menganggapnya begitu walau seharusnya ia tahu bahwa dana akan tetap mengalir di rekeningnya atas kepemilikan saham 20%-nya di perusahaan. Namun, untuk membiarkan ayahnya sendiri segitu lama ia merasa sangat ragu – apalagi mengingat mereka hanya tinggal berdua kini, tanpa seorang maidpun. Apa yang harus ia lakukan?

“Bagaimana?” Pria di depannya bertanya dengan nada yang sedikit bosan. Hal itu membuat Soeun mengangkat wajahnya kembali.

“Maaf, tuan. Tapi mungkin aku harus memikirkannya kembali..” sahut Soeun kemudian, terlihat juga tak terlalu menyukai keputusannya.

“Huh, kau benar-benar sangat aneh, nona. Seharusnya kalau kau bekerja kau sudah memikirkan resikonya, mana ada pekerjaan yang praktis dan sebentar zaman sekarang..” omel pria itu sambil meninggalkan tempat itu, meninggalkan Soeun yang terdiam di tempat duduknya.

“Hft, aku seharusnya memikirkan ini sebelumnya..” keluh Soeun sambil menundukkan wajahnya.

“APA?! Dia sudah membawa Kim Jang Seok keluar sejak tiga hari yang lalu dan kau sama sekali tak tahu?!” Donghae berseru cepat setelah mendengar khabar yang diterimanya – mendatangkan tundukan kepala semakin dalam oleh pria di depannya.

“Maafkan kami, Tuan Muda. Ini semua karena kita semua terlalu focus mempersiapkan pemindahaan kekuasaan di perusahaan sehingga kita melupakan yang lainnya. Lagipula semenjak anda memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit untuk terakhir kali kami kira anda sudah tak ingin tahu mengenai Tuan Kim dan putrinya lagi..” jelas orang suruhannya dengan sedikit takut.

“Tch, bagaimana mungkin kau langsung memutuskan tanpa aku perintah..” Donghae bergumam malas sambil melipat kedua tangannya.

“Tapi menurut khabar ia telah mengemasi barang-barangnya yang tertinggal di rumah yang terletak di Gangnam dua hari sebelumnya, sehingga kini mereka mungkin sudah menemukan rumah baru, Tuan muda..”

“Jadi rumah itu sudah dikosongkan?”

“Benar, Tuan. Rumah ini kosong kini, tentu saja kalau anda berniat menjual atau menempatinya itu menjadi terserah anda. Karena rumah itu atas nama anda..”

“Jangan diganggu dulu, aku belum tahu apa yang ingin aku lakukan dengan rumah itu.” Donghae berkata dingin sambil terus memikirkan sesuatu. Hingga ketika ia sudah mengingat sesuatu ia kembali beralih pada suruhannya itu. “Tapi kau pasti bisa melacak keberadaannya, bukan?”

“Tentu, tuan muda. Itu hanya membutuhkan beberapa jam untuk menemukan keberadaan mereka..”

“Bagus..” Donghae menatap bawahannya itu. “Kalau begituTemukan Kim So Eun untukku, SEKARANG!”Seru Donghae cepat sambil memukul meja di depannya, membuat suruhannya itu langsung bangkit dari tempatnya.

“B-Baik Tuan!” Serunya sambil dengan cepat meninggalkan tempat itu setelah memberi hormat pada Donghae, meninggalkan Donghae yang terdiam di ruangan Kim Jang Seok itu.

“Kau belum diperbolehkan pergi, Kim So Eun. Kau belum diizinkan untuk itu jadi jangan pernah mencoba melakukannya..” Donghae mendesis pelan sambil melirik satu-satunya pigura yang masih tersisa di atas meja.

“Tch, hidup seperti apa seperti ini..” Soeun merengek sedih sambil menghentikan langkahnya yang benar-benar terasa lelah. Mengistirahatkan tubuhnya di salah satu tiang yang berada di dekatnya. “Terlalu berat, dan tak bisa kutahan sendiri..”

“Semua orang seharusnya tak meninggalkanku begitu saja..” Soeun memejamkan matanya agar menahan air matanya. Ya, walau seperti apapun ia masih Soeun yang lemah, gadis yang seingatnya masih seorang gadis yang beruntung dua minggu yang lalu. “Kalau begini hidupku hanya akan bergantung kepada orang-orang licik yang mengambil seluruh harta keluargaku itu. Aku tak akan bisa melakukan apapun…”

“Oh tuhan, apa yang bisa kuperbuat sekarang..” keluh Soeun sambil mengusap wajahnya, berusaha menenangkan diri walau yang ada ia semakin merasa gelisah. “Ini benar-benar membuatku gila..”

Soeun masih terdiam di tempatnya sambil memejamkan matanya dengan erat. Hingga ketika ia mendengar suara mesin mobil dari samping kanannya – membuat ia menoleh kearah sana.

“Nona Kim So Eun!” Seorang laki-laki setengah baya turun dari mobil tersebut. Soeun tampak memperbaiki posisi berdirinya menyadari siapa laki-laki itu.

“Pengacara-Han!”

“Anda langsung menghilang begitu saja, nona. Dan itu membuat semua orang cemas..”

Pengacara-Han, pengacara kepercayaan Tuan Kim tampak terus bercerita pada Soeun dengan panjang lebar. Sementara Soeun tampak hanya sibuk meminum-minumannya sambil terus memasang gaya cuek dengan info yang diterimanya.

“Untuk apa juga aku harus meminta izin untuk pergi, toh pada nyatanya aku dan ayah sudah tersingkir seperti ini..” sahut Soeun cuek sambil meminum Frappuchinonya.

“Tentu tidak begitu saja, nona. Walau bagaimanapun anda adalah pemilik saham dua puluh persen di perusahaan. Jadi anda seharusnya menghadiri rapat para pemegang saham yang di gelar dua hari yang lalu..”

“Dengan direktur baru?”

“Ya, tentu saja, nona..”

“Direktur perusahaan yang merebut perusahaan ayahku?”

“B-Begitulah, nona..” Pengacara-Han menyahut ragu.

“Huh, Haruskah aku bertemu dengannya? Dengan orang yang menghancurkan hidupku..”

“Hanya itulah jalan yang ada, Tuan. Karena kalau tidak bisa-bisa mereka beralih dengan tak memberikanmu hasil penjualan saham seperti yang seharusnya..”

“Sebenarnya, pengecara-Han, aku berniat untuk tidak menyentuh uang itu lagi, sama sekali. Aku tak mau berurusan dengan orang kurang ajar yang telah menghancurkan hidup keluargaku itu. Namun, ternyata tak semudah itu..”

“Tentu anda tak bisa melakukan itu, nona. Saham dua puluh persen itu adalah satu-satunya harapan anda saat ini, itulah mengapa Tuan Kim mempertahankan harta itu untuk anda. Anda tak bisa tidak menggunakannya..”

“Yeah, aku hanya sekedar berniat karena ternyata mencari uang sendiri itu susah..” Soeun mengeluh. “Aku tadinya berniat berhenti kuliah dan bekerja paruh waktu, tapi begitu bodohnya aku tak memikirkan hal yang lainnya selain rencana itu. Aku baru sadar bahwa aku tak sempat memikirkan ayah yang tak bisa apa-apa saat ini..”

“Ya, saya mengerti itu, nona. Namun sebenarnya kalau anda mau saya bisa mengirimkan orang untuk membantu anda merawat tuan asalkan anda terus melanjutkan kuliah karena begitulah keinginan Tuan..”

“Tch, aku sudah tak ada niat untuk kuliah lagi saat ini..” Soeun mendesah tak bersemangat. “Sahabat terbaikku sudah tak lagi disana, lagipula aku yakin semua orang akan mengetawaiku karena aku bukanlah seorang putri lagi kini..”

Pengacara-Han tampak hanya menganggukkan kepala mendengarkan Soeun. Walau ia tak setuju namun sedikitnya ia mengerti arah fikiran Soeun.

“Tapi aku kira bertemu direktur baru bukan ide yang buruk..” Soeun tiba-tiba kembali bersuara, membuat Pengacara-Han kembali meliriknya. “Aku penasaran melihat seperti apa wajah orang kurang ajar yang telah menjebak ayahku. Mungkin aku bisa memberikan sedikit pelajaran padanya..”

“T-Tunggu nona, anda tentu tak bisa merencanakan hal seperti itu kepada beliau mengingat—“

“—Sisa sahamku yang berada disana. Tch, aku sudah bilang bahwa aku tak terlalu memperdulikan hal itu. Lagipula ia seharusnya sadar bahwa aku termasuk pihak VIP. Aku bisa saja memberikan mereka tekanan dengan menarik semua saham perusahaan yang kupunya bila aku mau..”

Pengacara kepercayaan Tuan Kim itu hanya bisa menghela nafas mendengar kata-kata Soeun, tak mau mengatakan lebih.

Donghae baru saja selesai membersihkan diri ketika pandangannya terpaku pada pigura besar yang tergantung di sudut kamarnya. Pemuda itu menghela nafas pelan sambil mendekati benda tersebut, menyentuh permukaan pigura dengan ujung jarinya.

“Dendam kalian sudah kubalaskan. Apakah kalian saat ini sudah tenang?” Donghae bertanya ambigu pada benda mati itu. Bila belakangan ini Donghae yang kita lihat adalah dia yang memiliki sisi yang ‘hitam’ saat ini sosoknya telah berubah, ekspresi menawannya yang sebenarnya lebih cocok sebagai sosok ‘protagonis’ terlihat dari ekspresinya yang tenang.

Donghae tersenyum kaku ketika merasakan sendiri bahwa nyatanya hatinya tak setenang seperti perkiraannya setelah ia menyelesaikan dendamnya pada Kim Jang Seok. Lebih dari itu ia merasakan sebuah kehampaan, yang ia sendiri belum mengerti apa artinya.

“Kalian bahagia bukan? Seharusnya begitu..” Donghae menggumam pelan mengalihkan perhatiannya, sebelum dering panjang ponselnya mengambil alih perhatiannya.

“Halo?” Sahut Donghae setelah menempelkan benda itu di telinganya.

“…”

Ekspresi itu berubah lagi ketika seringaian samar terlihat di wajahnya setelah mendengar suara lawan bicara di teleponnya. Sosok itu kembali memperlihatkan sisi ‘gelapnya’.

“Kalian menemukannya?”

“Ayah, ayo makan, hum? Ayah harus minum obat..”

Terdengar kembali suara lembut Soeun untuk kesekian kalinya membujuk Tuan Kim untuk makan. Namun seperti sebelum-sebelumnya Tuan Kim tampak terus memalingkan wajahnya dari sesendok makanan yang di berikan Soeun. Hal itu membuat Soeun terus mendesah daritadi.

“Ayah, ayolah. Ayah harus makan..” Ucap Soeun lembut sambil terus berusaha. Namun lagi-lagi Tuan Kim memalingkan wajahnya, tidak mau memakan suapan itu. “Ayah..” Panggil Soeun frustasi dengan nada yang merengek. Soeun sedikit habis kesabaran, ia meletakkan kembali sendok itu dengan sedikit kasar kembali kedalam mangkuk bubur yang terletak di atas meja.

“Sampai kapan ayah terus seperti ini? Ini membuatku bingung..” Soeun menggumam frustasi, masih dengan nada yang rendah walau ada sesuatu yang benar-benar merongrong hatinya. Siap meledak dan membuatnya tidak tahan. “Tolong jangan membuatku bingung ayah..”

Tuan Kim hanya terdiam sambil terus memalingkan wajahnya. Ini sudah lebih seminggu ia sadar akan kondisinya saat ini yang tak bisa apa-apa dan itu membuatnya benar-benar tak henti menyesali keadaannya. Kondisi Soeun yang berhenti kuliah dan terus berusaha ceria di depannya juga membuatnya hancur begitu saja – terlalu mengejutkan baginya ketika ia langsung jatuh dari kekuasaannya ke titik terbawah seperti ini.

“Ayah?” Soeun tersadar melihat eskpresi ayahnya yang masih tak bisa mengatakan apapun, sebersit penyesalan ia rasakan karena telah lepas kendali sebelumnya. “Ay—“

*Ding Dong!*

Ucapan Soeun terhenti ketika ia mendengar suara bel dari depan. Soeun menoleh penasaran kearah pintu,lalu beralih kembali kepada ayahnya.

‘Kira-kira siapa itu? Bukankah tidak ada yang mengetahui alamat baru kami ini? Siapa yang datang? Pengacara-Han? Tidak mungkin, aku tak memberikan alamatku padanya..’

Soeun menggumam ragu sambil mengacuhkan dering bel yang terdengar di luar, namun setelah mempertimbangkan beberapa saat ia mulai bergerak dari tempatnya. Soeun menarik ayahnya untuk memasuki kamar, sebelum beranjak sedikit waspada kearah pintu.

*Srrt!*

Soeun menyingkap sedikit tirai jendela untuk melihat siapa yang datang. Di luar sana dilihatnya seseorang dengan kemeja kotak berwarna biru membelakangi pintu seperti menunggu. Soeun tampak mencoba mengingat siapa yang datang sebelum akhirnya memutuskan membuka pintu.

*Klek!*

Pintu dibuka dan Soeun mengintip dengan sedikit waspada, bersamaan dengan itu seseorang yang berdiri di depan pintu tampak berbalik. Membuat Soeun lebih bisa melihat wajahnya.

“K-Kau??”

Soeun masih terpaku di depan pintu dan seperti tak percaya dengan siapa yang berdiri di depannya. Sementara lawan bicaranya tampak hanya memiringkan wajah menunggu reaksi dari Soeun – karena gadis itu belum memberikan reaksi apapun daritadi.

“Nona?” Donghae melambaikan tangannya di depan wajah Soeun. Membuat gadis di depannya sedikit kaget. “Anda tak apa-apa?” Donghae terkekeh pelan.

“T-Tidak..” Soeun menyahut gugup, sebelum lebih memfokuskan fikirannya. “Darimana kau tahu aku tinggal disini?”

“Hanya tebakan yang beruntung kurasa..” Donghae menyahut santai, membuat Soeun mengerutkan dahinya. “Aku bercanda, tadi siang aku melihatmu di dekat Cheongdam dan aku mengikutimu diam-diam karena ingin mengetahui khabarmu yang menghilang tiba-tiba. Apa anda marah?”

“E-Eung? T-Tentu tidak..” Soeun menyahut sambil menggeleng – mempercayai penjelasan Donghae sepenuhnya.

Donghae mengalihkan perhatiannya dari Soeun kearah dalam rumah Soeun yang terlihat dari pintu yang terbuka. Lagi-lagi senyuman yang tak terlihat oleh Soeun terlihat menghiasi bibirnya.

“Bagaimana khabar Tuan Kim, nona?” Tanya Donghae sambil beralih pada Soeun.

“Ayah ada di dalam, sudah tidur..” jawab Soeun kaku. Jujur sebenarnya ia masih merasa canggung pada Donghae – apalagi dengan kemunculan tiba-tiba seperti ini. Soeun jadi teringat pertemuan mereka terakhir dimana mereka sempat berdebat, dan.. walau bagaimanapun ia tak bisa melupakan bahwa mereka pernah melewati malam yang special di Ilsan beberapa minggu yang lalu.

“Kenapa anda terus melamun, nona?”

Soeun lagi-lagi terkejut ketika Donghae bersuara dan membuyarkan lamunannya. Ia mengalihkan pandangannya kembali pada pemuda itu.

“T-Tidak ada..”

“Anda tak suka saya datang?”

“H-Huh? B-Bukan begitu?”

“Lalu?”

Soeun sedikit tergagap dan berusaha menemukan jawaban yang ingin ia katakan ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu, membuat ia mengangkat wajahnya kembali kepada Donghae. “Kenapa kau harus tahu?” Tanya Soeun dengan nada protes.

Donghae terkekeh kecil melihat ekspresi Soeun. “Ternyata masih nona yang kukenal dulu..” ucapnya kemudian.

Ekspresi Soeun berubah, ia menundukkan wajahnya. “Aku bukanlah atasanmu lagi, kau tak perlu terus berbicara formal kepadaku..” Gumam Soeun pelan.

Donghae tersenyum halus sambil memiringkan wajahnya untuk melihat wajah Soeun. “Lalu mulai sekarang kita bicara informal? Kau mau begitu, Kim So Eun?” Tanya Donghae dengan nada sedikit menggoda. Mendatangkan tolehan cepat dari Soeun – wajahnya sedikit tak rela juga ternyata dipanggil informal oleh orang yang selalu menghormatinya.

Donghae tersenyum kecil karena Soeun kembali menunduk. Saat itu ekspresi wajahnya kembali berubah sebelum bergumam pelan, “Aku datang karena aku merindukanmu.. Kim So Eun.”

Soeun lagi-lagi kaget – begitu kaget malah – membuat gadis itu mengangkat wajahnya kembali menatap Donghae. Ia tak merasa yakin dengan apa yang baru saja didengarnya. “A-Apa?”

Donghae tersenyum samar, dengan tenang memasukkan tangannya kedalam kedua sakunya. “Kufikir setelah malam terakhir di Ilsan kita berada dalam hubungan yang istimewa, bukankah kita sama-sama telah mengungkapkan perasaan disana?”

Soeun lebih-lebih terkaget dan wajahnya memerah sempurna. Astaga, harus menjawab apa ia sekarang? Ia tak pernah berfikir bahwa ia akan berada di posisi ini sekarang.

Donghae kembali tersenyum samar melihat ekspresi bingung Soeun. Ia sudah menyangka akan reaksi seperti ini sebelumnya. “Sepertinya anda tak mengingatnya?” Simpul Donghae samar. “Hm, apakah orang serendah saya terlalu banyak berharap dari seorang putri seperti anda yang dicintai dan dikelilingi oleh begitu banyak pemuda kaya?”

Soeun seperti tersudutkan oleh semua kata-kata Donghae, hal itu membuat ia tak bisa menjawab apapun. Iapun mengingat kembali bahwa benar Donghae bukan satu-satunya laki-laki dalam hidupnya sejauh ini; ada Leeteuk, Nichkhun, Siwon, Yesung, Eunhyuk, dan nama-nama lainnya yang sebenarnya juga memasuki hidup Soeun cukup jauh. Namun semua bukan berarti semua kata-kata Donghae benar adanya, dia tak pernah memperlakukan semua dalam arti yang seperti itu. Soeunpun ragu seperti apa arti mereka semua dalam hatinya sebenarnya?

“Benarkah seperti itu?” Donghae bertanya lagi, masih dengan nada yang tenang walau sebenarnya ada bagian dirinya yang begitu penasaran. Ingin tahu pasti apa jawabannya. “Yang terjadi malam itu bukanlah apa-apa? Semua yang terjadi, semua ucapan, semuanya hanya karena kita terbawa suasana?”

“Nona?”

“Aku tak tahu! Jangan menanyaiku dengan pertanyaan aneh seperti ini!” Dalih Soeun begitu saja – tak tahu harus menjawab apa ditengah pertanyaan mendesak Donghae.

“Aneh?” Donghae mengulang perkataan itu dengan senyuman sinis di wajahnya.

“Tidak tahu. Aku tak punya waktu, ini sudah malam, sebaiknya kau kembali lain waktu..” ucap Soeun berniat menghindari pembicaraan dan kembali memasuki rumahnya, namun terhenti ketika Donghae meraih tangannya. “Hey?!”

Donghae hanya membalas tatapan tajam Soeun itu dengan datar, masih mempertahankan tangan Soeun walau gadis itu meminta dilepaskan. “Malam ini adalah terakhir kalinya..” Donghae bersuara dingin.

“Huh? A-Apa maksudmu? Lepaskan ini!!” Soeun masih berusaha meronta, namun Donghae terus mempererat gengamannya.

“Ini malam terakhirnya kau melihat Lee Donghae yang seperti ini, hanya ingin memberitahukanmu hal itu..” Donghae masih menjawab dengan ekspresi datar yang sama. Mengangkat pandangannya kembali sambil untuk menemukan mata Soeun yang terlihat tak mengerti sama sekali dengan kata-katanya. “Jadi bersiaplah untuk kejutan yang selanjutnya..”

Soeun menarik kembali tangannya setelah Donghae melepasnya, ia kemudian menatap kepergian Donghae sambil menyentuh pergelangan tangannya. Menatap seseorang yang katanya hanya akan ia lihat sampai malam ini.

Soeun awalnya berkomitmen bahwa ia tak akan pernah menginjakkan kaki di perusahaan bekas ayahnya itu sampai kapanpun. Seberapa marah dan penasarannya ia, ia pernah berjanji ia tak akan sudi untuk melihat seperti apa wajah orang yang telah menghancurkan keluarganya. Namun sepertinya ia melanggar komitemennya itu kini ketika kakinya melangkah kembali di depan gedung bertingkat itu.

Adalah Pengacara-Han yang memintanya datang dan lelaki tua itulah yang membujuknya. Menurut Pengacara-Han, Direktur baru perusahaan ini memberikan undangan khusus untuk membicarakan saham yang dipegang Soeun. Undangan itu bermaksud untuk membicarakan kerja sama mereka dengan perusahaan dan karena Soeun mau tak mau harus menyadari bahwa saham 20% itu adalah satu-satunya harapannya dan Tuan Kim, pada akhirnya ia sampai di gedung ini.

Soeun mengalihkan perhatiannya kearah sekitar perusahaan yang ia sadari mengalami banyak perubahan. Soeun juga menyadari bahwa beberapa pekerja telah diganti, hingga Soeun yang sering berkunjung ke kantor ini tidak lagi menemukan wajah-wajah orang yang mengenalnya. Dalam hati Soeun semakin membenci direktur baru ini, karena dengan jelas ia menghapus eksistensi ayahnya di perusahaan yang telah susah payah dirintisnya.

“Apakah anda Nona Kim So Eun yang ada janji dengan Direktur pagi ini?”

Wanita yang berprofesi sebagai sekretaris Direktur baru itu menyambut Soeun dengan ramah. Soeun tak langsung menyahut, ia mengalihkan perhatiannya pada Name tag sekretaris itu yang bertuliskan ‘Hwang Mi Young’ disana. Soeun jadi mengingat sekretaris pribadi ayahnya yang bernama ‘Victoria Song’ yang dulu sering menyambut kedatangannya.

“Nona?”

Lamunan Soeun buyar ketika wanita itu memanggilnya, membuat Soeun kembali ke dunianya. “Y-Ya, aku adalah orang yang dimaksud. Apakah aku bisa menemuinya?”

“Ya, Direktur memang telah menunggu untuk anda, Nona. Silahkan ikut saya..” tuntun wanita muda itu sambil bangkit dari tempat duduknya, Soeun kemudian mengikutinya memasuki ruangan yang juga merupakan bekas ruangan ayahnya dulu.

Aroma khas yang berbeda dengan aroma yang sering digunakan ayahnya menyambut Soeun ketika mereka baru saja memasuki ruangan itu. Soeun membiarkan pandangannya mengelilingi ruangan itu sambil lebih memasukinya. Mengikuti wanita di depannya.

Dan benar, semua hal telah berubah sama sekali. Soeun menatap dekorasi ruangan yang dibuat berbeda dengan selera klasik yang disukai oleh ayahnya. Selera yang diterapkan kini terlihat lebih modern dan penuh gaya, seharusnya selera seseorang yang masih muda.

“Permisi Direktur, tamu yang anda tunggu telah datang..” ujar wanita itu kearah dimana meja berada. Soeun mengalihkan pandangannya yang sibuk memperhatikan sekitar ruangan, pandangannya kini beralih kearah sudut ruangan dimana seseorang tampak duduk dengan posisi yang membelakangi keduanya.

“Ya, terima kasih atas bantuannya Miyoung-ssi..”

Dahi Soeun sedikit mengkerut ketika mendengar suara dari seseorang yang masih membelakangi mereka. Bukankah rasanya ia pernah mendengar suara ini sebelumnya?

Sekretaris wanita bernama Miyoung itu sudah bergerak keluar dari ruangan ini, menyisakan Soeun dengan sang direktur yang masih membelakanginya. Soeun masih berdiri di tempatnya untuk menanti. Hingga tak lama terdengar suara kursi yang diputar, tandanya sang Direktur baru akan berbalik kearah Soeun.

“Bertemu lagi, Nona Kim So Eun..”

Soeun lebih dari kata kaget ketika menemukan wajah dari Direktur baru yang dimaksud. ia sampai tak sempat walau mencerna apa yang ada sehingga ia perlu meyakinkan dirinya berulang kali. Namun yang dilihatnya sama sekali tak berubah..

“K-Kau?!!”

Leeteuk selesai menandatangani dokumen terakhir yang diberikan padanya. Ia mengulurkan dokumen itu kembali pada sekretarisnya yang menunggu, mengucapkan terima kasih sebelum membiarkan wanita itu pergi.

Leeteuk menghela nafasnya dengan berat sambil berdiri dari tempat duduknya. Pemuda itu kemudian bergerak ke arah kaca yang terletak di belakang tempat duduknya, menatap kota Tokyo yang terlihat jelas darisana.

“Bagaimana khabarmu?”

Gumaman itu terdengar pelan di bibirnya, sebelum kembali larut dalam bingkai sibuk kota Tokyo yang mulai bergerak menuju sore.

“K-Kau?” Soeun masih menunjuk kearah Donghae masih benar-benar belum mempercayai keadaannya yang ada – bahwa Donghae adalah Direktur baru perusahaan ayahnya. Masih tak mempercayainya bahwa hampir satu menit ia melihat kenyataan yang ada.

Donghae tersenyum tipis melihat reaksi Soeun, merapikan dasi yang dipakainya sebelum berdiri dari tempat duduknya. “Ya, aku..”

“Sulit dipercaya..” Soeun menarik kembali tangannya. “Jadi kau adalah orang yang merebut semua kepemilikan ayahku? Orang licik yang tak tahu diri itu?!”

“Sepertinya begitu..” Donghae menyahut datar sambil melintasi meja kerjanya, berdiri di hadapan Soeun. “Aku adalah Lee Donghae, atau kalau kau belum tahu, aku adalah pemilik perusahaan ini sekarang..”

“Tak tahu malu..” Soeun hanya mendesis pelan, ia masih tak percaya dengan apa yang benar-benar sedang terjadi kini. Bahkan otaknya tak juga mampu mencerna dengan baik apa yang ada, karena kenyataan yang ada benar-benar diluar perkiraannya selama ini.

“Sejak kapan kau merencanakannya? Bagaimana kau melakukannya? Dan kenapa? Kenapa kau berbuat sejahat ini pada ayahku?” Pertanyaan itu keluar dari mulut Soeun bertubi-tubi.

Donghae terkekeh, sengaja tak langsung menjawab pertanyaan Soeun sambil membalas tatapan tajam Soeun dengan tatapan santainya. Sesuatu yang terang saja membuat emosi Soeun kian menaik.

“KENAPA? Kau tak dengar aku bertanya?!” Ulang Soeun sedikit membentak. Wajah dan matanya terlihat memerah ketika ia mengatakannya.

“Kau kecewa kalau orang itu aku, eh?” Donghae tersenyum tipis. “Kekecewaanmu terbaca jelas olehku..”

“Apa yang kau katakan sekarang?”

“Aku merencanakan hal ini semenjak beberapa tahun yang lalu. Lima tahun? Sepuluh tahun? Entahlah, mungkin semenjak aku berusia tujuh tahun. Aku bocah yang keren bukan?” Donghae terkekeh oleh ucapannya sendiri, terus bergerak kesisi ruangan lainnya. “Dan mengenai bagaimana caranya…? Aku merencanakannya dari awal, dengan banyak cara, salah satunya.. menjadi penjaga pribadi anak perempuannya..”

Ekspresi Soeun kian berubah mendengarnya, merasakan sesuatu yang mengalir cepat diseluruh tubuhnya. Apa semua ini? Soeun bahkan tak mengerti sepenuhnya dengan apa yang terjadi? Siapa orang ini? Kenapa ia melakukan hal ini?

“Dan mengenai pertanyaan mengapa..” Donghae menggantung ucapannya dan berbalik kembali pada Soeun. Menatap gadis yang masih terdiam di tempatnya itu. “Kau mungkin bisa tanyakan pada ayahmu. Oh, tidak, dia cacat sekarang, dia tak akan memberikanmu jawaban bukan?”

“Yah Lee Donghae!” Soeun mendesis kesal, warna merah di wajahnya kian terlihat jelas. Memendam beberapa jenis emosi disana.

“Aku senang kau memanggilku begitu, Kim So Eun. Terdengar lebih mesra bukan daripada kau memanggilku.. ahjussi?” Donghae kembali dengan topic bertele-telenya.

“Berhenti mempermainkanku! Hanya jawab pertanyaanku!” Seru Soeun lebih emosi.

Donghae tersenyum, bergerak dari posisinya lebih mendekati Soeun. Tangannya bergerak menyentuh sisi wajah Soeun, walau Soeun berusaha menghindarinya tapi pemuda itu mendapatkannya.

“Kau terlihat tak akan siap mendengar semuanya. Cukup sudah kau berlagak sok kuat, Kim So Eun. Kau tak cocok dengan itu..” ucap Donghae merubah ekspresinya dengan lebih lunak.

Soeun menepis tangannya. “Tak perlu berlagak peduli padaku. Selesai sudah sesi topengmu, jangan berpura-pura peduli lagi di hadapanku…” seru Soeun berusaha tegas.

Donghae kembali terkekeh, ia membelakangi Soeun sambil kembali kearah meja kerjanya.“Ini adalah ganjaran dari apa yang dilakukan oleh ayahmu padaku di masa lalu..”ia menyahut singkat.

“Apa?”

“Ayahmu, Tuan Kim Jang Seok yang terhormat bukanlah orang baik seperti yang kau tahu. Dia.. menghancurkan hidupku..” Donghae menyahut rendah sambil menyentuh permukaan meja kerjanya dengan ujung jarinya. Posisi pemuda itu masih membelakangi Soeun, mungkin bermaksud menyembunyikan ekspresi wajahnya yang berubah sedikit sendu ketika ia mengingat keluarganya.

“Apa maksudmu dengan menghancurkan hidupmu?”

“Dia membuat aku menjadi yatim piatu di usia tujuh tahun..” Donghae menggumam rendah. “Dia membunuh ayahku dan.. melakukan hal biadab kepada ibuku sehingga ia meninggal dua hari kemudian..”

“A-Apa yang kau katakan?” Soeun benar-benar lebih kaget, ia tidak yakin dengan apa yang didengarnya.Ayahku bukan orang yang seperti itu!”

Donghae terkekeh sebentar, sebelum merubah ekspresinya kembali serius, terlihat lebih geram kini. “Seganas-ganasnya singa, ia tidak akan menunjukkan taringnya pada anak-anaknya. Kim Jang Seok mungkin bertindak seperti malaikat di depanmu, tapi diluar sana ia adalah iblis, dia menghancurkan hidup banyak orang..”

“Tidak mungkin!” Soeun berseru tidak percaya, air mata yang tadi ditahannya mengalir begitu saja. “Ayahku bukan seperti itu! Berhentilah mengarang cerita!” Serunya keras.

“Reaksimu seperti yang telah kuduga..” Donghae menyikapi sinis. Ia membalik badannya untuk kembali menatap Soeun – dimana gadis itu sudah kembali menangis. “Aku tak mengarang sama sekali, pada nyatanya itulah yang telah ayahmu lakukan padaku. Hal yang membawaku ke tempat ini, dan apa yang diterimanya sekarang adalah ganjaran atas perbuatannya di masa lalu..”

“Aku tak percaya!” Soeun menggelengkan kepalanya sambil menghapus air matanya. Ia masih berusaha membantah semua yang ada, tak mempercayainya. “Aku percaya bahwa ayahku bukan seperti itu, dan ia tak akan pernah melakukan semua itu. Aku tak mempercayai kata-katamu!” ucap Soeun untuk terakhir kalinya. Soeun kemudian menghapus air matanya dan meninggalkan tempat itu – meninggalkan Donghae yang menatap kepergiannya.

“Kau tahu, aku pernah berharap bahwa ayahmu bukan orang yang seperti itu pada awalnya. Pernah aku berharap begitu ketika aku mengenal dirimu. Tapi nyatanya hidup memilih cara yang seperti ini, apa yang bisa kita lakukan?”

Donghae mengalihkan perhatiannya, menghembuskan nafasnya berat setelah apa yang baru saja terjadi.

Soeun terus berlari dari perusahaan tadi merintis kota Seoul yang ramai. Gadis itu tampak masih menangis semenjak goncangan yang diterimanya tadi, mengacuhkan orang-orang yang menoleh heran padanya sambil masih menangis seperti anak kecil. Terus berlari hingga ia lelah.

Dan salah satu sudut Sungai Han adalah batas kekuatannya. Gadis itu menghentikan pelariannya disana, menjatuhkan tubuhnya pada salah satu bangku yang ada disana.

Soeun menangis, perlahan kata-kata Donghae tadi kembali menganggu dirinya dan itu semua membuat kepalanya terasa terlalu sakit hingga nyaris meledak. Selamanya Soeun tidak akan mengerti dengan apa yang terjadi, ia tak percaya, terlalu takut untuk mempercayainya.

Soeun benar-benar tak habis fikir kalau benar ayahnya adalah orang yang seperti itu. Orang yang diceritakan oleh Donghae jelas adalah seorang monster, sementara ayahnya? Tidak mungkin bukan ayahnya yang lembut adalah orang yang seperti itu. Orang yang berdarah dingin sehingga merusak kehidupan orang lain sefatal itu.

Ditambah dengan jelas Soeun melihat sendiri sisi Lee Donghae yang sebenarnya dan itu membuatnya ketakutan. kemarahan di mata Lee Donghae terhadap ayahnya terlihat begitu menakutkan. Lee Donghae tadi jelas adalah orang yang bersiap mencengkram keluarganya kalau benar bahwa semua yang dikatakannya adalah kenyataan. Lalu bagaimana kalau dendam pemuda itu belum sampai disini? Apa yang selanjutnya akan ia lakukan?

Soeun benar-benar merasa sendiri saat ini, sementara ia semakin tahu bahwa nasehat ayahnya dulu yang mengatakan bahwa ‘dunia adalah tempat yang kejam’ mulai diperlihatkan secara nyata di depannya. Lalu apa yang bisa ia lakukan kalau benar dunia ini memperlihatkan lebih kekejamannya? Apa yang bisa dilakukan oleh seorang putri kesepian seperti dirinya ini nanti?

Telepon berdering, namun Donghae mengacuhkannya sama sekali. Pandangan pemuda itu lepas menatap hamparan kota Seoul yang akan gelap seiring dengan datangnya malam. Sementara fikirannya juga gelisah untuk beberapa alasan.

Semuanya lebih jelas, kini ia tak perlu menyembunyikan dirinya kepada semua orang, kepada Kim So Eun. Semua hal telah dimilikinya dan ia telah menjadi seorang dalang yang hanya menggerakkan tangan untuk mengontrol permainan. Tapi, pada nyatanya pada saat-saat seperti ini bagian dirinya yang kosong itu tak bisa ia acuhkan.

Manusia itu punya dendam ketika mereka disakiti. Mereka bisa melawan setelah mereka diserang. Namun pada dasarnya mereka tetap punya hati, bukan? Salah satu bagian yang akan benar-benar melumpuhkan manusia itu sendiri ketika ia mengingat kembali hidupnya ke belakang.

Donghae sebenarnya sudah lama merasakan bagaimana dendam itu mengontrol terlalu jauh hidupnya. Ia selalu berfikir untuk menang namun ia sadar bahwa ia sudah kalah dari awal. Seluruh hidupnya sudah termakan oleh dendam sepenuhnya, hingga ia mengingat bahwa ia begitu jarang untuk sekedar benar-benar bahagia dalam hidupnya.Tidak, ia bahkan tak pernah lagi bahagia semenjak usianya tujuh tahun.

Tapi setelah mengenal Soeun, ia juga tahu bahwa ia sedikitnya bisa mendapatkan sedikit apa artinya kebahagiaan itu. Bahwa kebahagian hanya sesederhana itu ketika hatimu menghangat melihat senyuman ataupun ekspresi cemberut seseorang. Kebahagiaan sesederhana itu ketika kau selalu menunggu pagi datang untuk menemuinya. Kebahagiaan sesederhana itu ketika bibirmu menyentuh bibirnya.

Donghae tahu itu bahwa setidaknya ada hal yang merubah fikirannya di tengah jalan. Namun sungguh, belasan tahun bukanlah waktu yang sebentar hanya untuk menghancurkan rencana yang telah ia rintis sejak lama. Oleh sebab itu Donghae terus berjalan mendekati Kim Jang Seok, walau secara bersamaan ia tahu bahwa mungkin ia juga akan kehilangan sesuatu yang besar, lagi.

Semuanya yang palsu saat ini telah terungkap dengan jelas. Namun, pada nyatanya kemenangan tak semanis apa yang ia pernah fikirkan. Pada nyatanya ada bagian dirinya yang begitu hambar, sehambar ketika tadi Soeun menjauh darinya dan pergi.

Ini salah, Donghae telah ratusan kali mengutuk dirinya sendiri karena itu. Terlebih mengingat bahwa Soeun sama sekali tak merasakan perasaan istimewa padanya, itu terasa terlalu menyakitkan ketika mengingat kembali bagaimana Soeun tak menganggap istimewa kebersamaan yang bahkan sampai sekarang tak pernah ia lupakan.

Itu bagian permainannya, seharusnya Donghae sadar bahwa memang seharusnya ia tak mengharapkan apapun dari Soeun setelah apa yang selama ini ia lakukan untuk menggunakan gadis itu mencapai Kim Jang Seok selangkah demi selangkah. Namun buruknya, nyatanya Donghae merasakan kekecewaan itu. Bahkan perasaan menakutkan itu juga menguasainya ketika ia sadar bahwa ia bukan satu-satunya laki-laki yang ada di sekitar Soeun, membuat dirinya juga semakin tak mengerti dengan dirinya sendiri.

Lalu setelah Soeun tahu semua ini, ketakutan terbesar itu juga menguasai dirinya. Takut ditinggal, takut dibenci. Donghae pernah tertawa pada dirinya sendiri ketika ia merasakan hal yang seperti ini. Namun nyatanya perasaan itu terlalu berharga untuk diacuhkan, yang Donghae tahu kini dia tak seharusnya merasakan bentuk perasaan yang menyiksanya lagi.

Mungkin sebuah obsesi..

Donghae menghela nafas, mengambil ponselnya yang berada di dalam saku jasnya. Sedikit menunggu hingga mendapatkan sebuah sahutan.

‘Ya Tuan muda..”

“Lakukan sesuatu untukku..”

Hari sudah gelap ketika Soeun kembali ke rumah barunya. Sampai saat ini gadis itu masih terlihat buruk dengan dirinya yang tak bersemangat sama sekali, terus berjalan pulang dengan wajah tertunduk dalam.

Langkahnya terhenti ketika ia mendengar ribut-ribut di depannya. Ekspresi gadis itu berubah cemas ketika melihat beberapa mobil terparkir di depan rumahnya, beberapa orang dengan tubuh besar terlihat berdiri di depan rumahnya yang pintunya telah terbuka.

“A-Ayah!”

Soeun panik. Dengan cepat ia berlari kearah rumahnya itu, orang-orang berpakaian hitam itu tampak tak mencegahnya sama sekali – sepertinya memang menunggu kedatangan gadis itu.

“Ayah!”

Seruan Soeun berakhir tidak koherent ketika ia masuk ke dalam. Ia kaget menemukan ayahnya tidak sendirian, ada beberapa orang berpakaian hitam lainnya yang mengelilinginya dan juga ada seseorang dengan jas hitam yang berjongkok di depan kursi roda ayahnya.

“YA LEE DONGHAE!!”

Soeun yang begitu panik langsung menghampiri ayahnya, memeluk ayahnya dari sisi kanan seakan melindunginya dari orang-orang itu.

Donghae tertawa tipis melihat reaksi Soeun, ia bergerak bangkit dari posisinya. “Akhirnya kau berada di rumah, Kim So Eun..”

“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau masuk rumahku seenaknya?” Tanya Soeun kali ini dengan nada ketakutan, ia terus memeluk erat tubuh ayahnya untuk melindungi orang tuanya itu.

“Aku hanya sedang mengunjungi mantan majikanku. Dan masalah pintu.. maafkan aku, karena aku tak suka menunggu akhirnya aku masuk begitu saja. Tenang, aku tak mencuri apapun dari rumahmu..”

Soeun tak menyahuti kata-kata Donghae, ia masih memeluk erat ayahnya. Jantungnya masih berdetak kencang saat ini, hal itu disebabkan karena rasa cemasnya terhadap ayahnya. Ia takut ayahnya kenapa-napa atau Donghae menyakiti ayahnya lagi.

“Apalagi yang kau mau? Kau bisa ambil semuanya, perusahaan, rumah, apapun.. tapi biarkan kami hidup tenang..” Soeun bergumam pelan menahan isakannya, tak bisa lagi disembunyikan bahwa ia sudah benar-benar ketakutan. Takut pada Lee Donghae.

“Kim So Eun adalah seorang putri yang dilimpahi kekayaan, aku ragu kau bisa hidup tenang di tempat yang seperti ini..”

“Biarkan aku! Apa pedulimu, Huh? Itu sama sekali bukan urusanmu!”

Donghae tak menyahut sejenak sambil memperhatikan Soeun di bawah kakinya, lama tempat itu terdiam sebelum Donghae kembali bersuara, “Ikutlah denganku..”

Soeun langsung mengangkat wajahnya setelah ajakan Donghae itu. Menatap pemuda itu dengan tajam karena tak mengerti dengan arti ucapannya.

“Apa maksudmu?!”

“Kau akan tahu nanti..” sahut Donghae singkat. Ia menoleh kepada anak buahnya untuk melakukan sesuatu, anak buahnya itu tampak mengangguk, mereka segera mendekati Soeun dan Tuan Kim.

“Apa yang ingin kalian lakukan?!” Soeun begitu panik, ia segera dipisahkan dengan ayahnya. Mendatangkan seruan tak koherent dari Tuan Kim. “Apa yang mau kalian lakukan pada ayahku?!” Seru Soeun cepat sambil berusaha kembali meraih ayahnya, namun anak buah Donghae yang lain menahan pergerakannya.

“Lepas! LEPASKAN AKU! DONGHAE, APA LAGI MAUMU?!” Soeun meronta sambil berseru pada Donghae. Namun Donghae sama sekali tak menyahutinya dan memilih meninggalkan tempat itu terlebih dahulu. “L-Lee DONGHAE!!”

Mobil itu berhenti melaju saat ini, itulah yang bisa diperkirakan Soeun saat ini ketika merasakan getaran mobil yang membawanya sudah berhenti. Tak lama, kesibukan terdengar disekelilingnya. Soeun tak bisa menjelaskan dengan pasti karena saat ini kedua tangan dan kakinya terikat kuat, ditambah dengan mata dan mulutnya yang sengaja di tutup agar ia tak mengetahui arah pergi mereka.

“Kita sampai, Kim So Eun..”

Itu suara Donghae yang semenjak tadi duduk disisinya. Soeun meronta pelan minta dilepaskan, walau nyatanya itu sama sekali tak membantu.

“Kau akan kesulitan..” Itu Donghae lagi. Tak lama dirasakannya ada yang menyentuh pergelangan kakinya yang diikat menyatu. Soeun berusaha menghindarinya, walau dengan jelas ia tak bisa melakukan apa-apa dengan keadaannya saat ini. Namun diluar dugaan, tak lama ia merasakan ikatan yang membelenggu kakinya terlepas dan tangan itu menjauh. “Kalau kau lebih menurut semuanya akan lebih mudah..”

Soeun kembali berusaha berontak ketika seseorang yang ia yakin Donghae itu menarik tangannya untuk membawanya keluar dari mobil – begitulah dalam fikirannya. Namun usahanya itu sia-sia karena tenaganya tentu tak sekuat pemuda itu ditambah keadaannya sekarang.

Donghae terus membawanya ke tempat yang tidak ia ketahui dan semakin kesini ia kian gelisah dan tak tenang. Ia tak tahu apa rencana Donghae di balik semua ini dan akan dibawa kemana dirinya, tentang nasib ayahnya sekarang ia juga tak tahu sama sekali.  Lebih dari itu rasa takut sudah menguasai dirinya sepenuhnya.

“Ada tangga di depanmu..” Pegangan itu sedikit lebih erat, tak lama Soeun merasakan seseorang menuntunnya menaiki tangga satu persatu. Soeun tak terlalu mengerti namun entah kenapa ia merasa bahwa tangga yang ia pijaki sama sekali tidak asing. “Kita sampai..”

*Klek!*

Pintu terbuka dan Donghae menariknya masuk. Sebuah aroma wangi yang taka sing menyambut Soeun ketika memasuki tempat itu.

“Aroma yang tak asing, bukan?” Donghae bertanya dengan rendah sebelum Soeun merasakan tubuhnya dilempar ke atas tempat tidur. Soeun lagi-lagi berusaha melepaskan diri walau ia tahu semua itu tak ada gunanya. “HMM!!”

Terdengar kekehan pelan, sebelum akhirnya Donghae melepaskan ikatan yang menutupi mata Soeun. “Selamat datang di tempatmu, Kim So Eun..”

Soeun dengan cepat menormalkan kembali pandangannya setelah penutup matanya terlepas. Pertama kali ia temukan adalah seorang pemuda dengan senyuman samar di wajahnya. Lee Donghae.

“HMM!!” Soeun ingin berteriak, namun karena mulutnya tertutup yang terdengar hanyalah gumaman yang tak jelas. Donghae terkekeh ringan, jemarinya berganti meraih penutup mulut Soeun. “APA LAGI SEKARANG, LEE DONGHAE!!”

“Aku hanya berniat baik, membawamu kembali ke rumahmu. Lihat, ini kamarmu bukan? Semuanya bahkan masih utuh tanpa ada satu barangpun yang berpindah..”

Soeun tak mengatakan apapun, ia masih berusaha mencerna yang ada sambil memperhatikan sekitar ruangan. Hingga sesuatu terlintas difikirannya. “A-Ayah..”

“Jangan cemas, walau ia telah membunuh orang tuaku aku tidak mau melibatkan diri dengan criminal dari awal. Aku malah berbaik hati membawanya kemari..”

Soeun menggigit bibir bawahnya, beralih kembali pada Donghae. “Sebenarnya apalagi sekarang, huh? Bukankah kau sudah punya semuanya? Kenapa kau tak bisa membiarkan kami hidup tenang?” Tanya Soeun bergetar, air mata kembali memenuhi wajahnya.

Donghae menghela nafas pelan, mengalihkan perhatiannya. “Aku harus merasakan hidup menderita walau setelah kehilangan semua harta bendaku akibat kehilangan keluargaku selama bertahun-tahun. Harta sebenarnya bukan kebahagiaan, kau pernah mendengar pepatah ini?” Donghae terkekeh pelan, sebelum akhirnya kembali mengalihkan perhatiannya pada Soeun. Jemarinya menyentuh salah satu sisi wajah Soeun lagi. “Lagipula semenjak malam indah di Ilsan aku rasa kalau akan sangat sayang melepasmu pergi begitu saja. Kehilangan tubuhmu maksudku..”

*Cih!*

Donghae memicingkan matanya setelah Soeun meludahi wajahnya, ekspresi wajahnya terlihat datar ketika ia menyingkirkan cairan itu dari wajahnya.

“Teruslah berharap di dalam mimpimu!” Seru Soeun emosi.

Donghae tersenyum samar sebelum kembali mengalihkan menatap Soeun. Sinaran matanya yang berbeda membuat Soeun bergidik. “Kau akan menyesali apa yang kau lakukan ini, Kim So Eun..” ujarnya dingin  sebelum mendorong Soeun hingga terhempas kembali di tempat tidur. Pemuda itu kemudian bangkit untuk mengunci pintu.

“A-Apa yang ingin kau lakukan?” Tanya Soeun mulai kembali cemas dan ketakutan melihat pergerakan Donghae saat itu.

“Menurutmu?” Donghae tersenyum licik, dengan santai melepas jas yang digunakannya serta membuka satu kancing kemeja bagian atasnya. Ia juga langsung dengan santai membuka kancing di kedua pergelangan tangan kemejanya sambil bergerak kearah Soeun.

Soeun kian ketakutan, berusaha mundur ke belakang hingga punggungnya membentur Headbed. Ia ketakutan melihat Donghae yang mendekatinya.

“Jangan khawatir, kita melewatinya dengan indah di Ilsan. Malam ini kita tentu bisa melewatinya lebih indah, bukan? Anggap saja ini sebagai pelajaran awal bagimu Soeun tentang betapa berbahayanya membantah kata-kataku mulai dari sekarang..” ucap Donghae kian mendekati Soeun. Membuat Soeun benar-benar lebih ketakutan ketika pemuda itu kian mendekatinya, namun bagaimana? Bahkan kedua tangannya masih terikat dengan erat.

“KUMOHON JANGAN LAKUKAN!!”

>> To Be Continued<<

Priview Next Episode :

“Kubilang jangan pernah membuatku marah Kim So Eun..”
“Kumohon lepaskan aku..”
“Apa yang bisa kau harapkan diluar? Kau hanya tinggal berdua di dunia ini, takkan ada yang peduli denganmu diluar sana. Baik tetap disini dan aku akan memberikan semua yang kau butuhkan..”
“Kau sakit Lee Donghae..”
“Hum, ayahmu yang membuatku sakit semenjak aku berumur tujuh tahun jadi apa yang kau terima sekarang adalah karena kesakitan yang ditimpakan ayahmu padaku dulu..”
“Aku kembali Soeun. Sekarang semua penderitaanmu selama satu tahun akan kubayar dengan kebahagiaan seumur hidupmu..”
“Park Jungsoo?”
“Kau bertemu dengannya?”
“Kenapa tak kau bunuh saja aku?!”
“Kau tahu? Dari kecil aku selalu kehilangan orang yang kusayangi, mereka semua meninggal. Sekarang kau bertanya kenapa aku tak membunuhmu saja? Menurutmu kenapa aku tak pernah melakukannya?”
“AKU MEMBENCIMU LEE DONGHAE!!

Hfft, sedikit tak enak hati membuat Lee Donghae yang baik hati dan menawan menjadi seperti ini T.T Tapi memang seperti inilah gambaran FF ini dari awal sehingga ya kita lihat saja sepak terjang LDH berikutnya. Semoga semuanya tetap menantikan.

Terima kasih karena telah membaca – apalagi komentar- FF ini. Anda semua adalah alasan aku tetap menulis, jadi kalau Readers terus tak lagi menyukai karyaku maka secara perlahan aku juga tidak akan menulis lagi, hehe. Tapi semuanya masih minat membaca FFku sejauh ini bukan? LOL.

Gomawo yeorobeon!!

96 Comments Add yours

  1. Aulia Veronica berkata:

    Wah ceritanya tambah seru hihi
    Haeppa jahat banget sih -,- kira” sso milih haeppa apa leeteuk oppa ya? Hmm.. Penasaran nih
    Lanjut FFnya (y) Fighting!

  2. dyyyy berkata:

    teriak2 ksenengan cos
    akhirny d post jg……
    donghae brubah dr dendam jd obsesi…..
    part slanjutny jgn lama2 ya…?
    kyakny tuk part slanjutny leetuk dtang…..
    klo sso dgituin trus ma donghae jgn2 sso nanti hamil……

  3. andri susilowati berkata:

    akhirnya dipost. huhu alhamdulillah.
    oh LEE DONGHAE, sisi hidupmu sungguh membuat penasaran.
    semoga dendammu segera luntur, dan berganti menjadi cinta. hahahha.
    suka sm alurnya, ceritanya, bahasanya, karakter castnya. semua sukaaaaaa.
    sukaaa banget authornya masih mau melanjutkan ni ff. thanksss thorrr 🙂
    dipart ini akhirnya sisi hitam donghae terkuak. huhu kasian so eun.
    semoga kedepannya bisa lebih baik buat hidupnya so eun.
    lanjutkan thorrrr, siapp menunggu. hehe

  4. Puspa Kyukyu berkata:

    DEMI APA ??????
    SUPER DUPER PAKAI DAEBAK !!!

    FFnya termasuk yang paling dinantikan,dan “WOW” Donghae Oppa Out of Character banget dari selama ini !!

    Pokonya suka banget sama part ini !! Begitu mendebarkan+penuh emosi !!

    Ditunggu next Partnya Uni ;)))
    ASAP,please ??

  5. Chika herliani berkata:

    wah daebak ini ff.. donghae kenapa kau jdi obsesi gtu kepada soeun?? wah jdi penasaran sama part selanjutnya. jgn lama2 ya chingu lanjutannya. karena saya suka bnget FF ini 🙂

  6. rakha berkata:

    yeay akhirnya di post, haesso ok, oh iya itu masalah yg kejadian di ilsan tih emangnya kenapa, kan mereka cuma kiss…
    Aku bener2 ga konek, tapi BnW bener2 keren ff yang paling di tunggu…

  7. tanti no kawai berkata:

    Sso udah membawa ayahnya keluar dari rumah sakit dan mulai hidup dengan sederhana…..

    Hadehhh…. Hae semakin berkuasa…..
    Tapi di balik kesuksesan ηγά̲̣̥ mencapai semua target ηγά̲̣̥_sepertinya dy di buat gelisah dengan perasa’an ηγά̲̣̥ sendri…. U.U

    Akhirnya Sso tau siapa hae sebenrnya….
    Hueeee….. HaeSso saling membenci…. 😥 Lebih tepat ηγά̲̣̥ Sso membenci hae Ϋά̲̣̥ηġ ternyata “musuh” nyà ýang sebenrnya…. U.U

    Huh…. Hae membwa Sso dan ayah ηγά̲̣̥ ke rumah???? Berniat mensekap ηγά̲̣̥ kah????
    Atau mungkin Ĭηĭ sisi lain dari $ĕòrαηg LDH Ϋά̲̣̥ηġ ϞЪќ>:/ rela atau lebih tepatnya ϞЪќ>:/ mau berpisah ma Sso???? 🙂

    Huuueeee…… Donghaeee…. Apa Ϋά̲̣̥ηġ akan kau lakukan ma eunni?????? 😦

    Heh…. Teukppa kembali????
    Meskipun karakter Hae disini antagonis dalam arti lain sih…. 🙂
    Tapiiii teteppp berharàppppp HaeSso bersatu…. Ekkekekke

    Kyaaaa….. Makinnn seruuuuuu…. (y)
    Previewnya malah bikin penasarannnn akuttt nih…. 🙂

    Nexttttt projecttt ηγά̲̣̥ di tunggu yah……
    Semangattttt berkarya putri…. ^^

  8. Yhulaiisoeun berkata:

    Yeay,, part 7 d.lanjutt …. ;D
    Huhh sangat sangat menguras emosi d.part inii… Sedih juga liat sso yg udah tau lau donghae yg udah rebut prusahaan.y … T,T
    D.satu sisi ,kzhan jga sama donghae,, yg sbnar.y udah cinta sama sso,tpi krna mengingat msa lalu.y,dy sdikit menyingkirkan rasa cinta.y itu… Dari priview next part.y,kyak.y leeteuk udah kmbalii… Seneng juga akhir.y dy kmbali… Bakalan ada cinta segitiga ni kyak.y… Biarin,,aku pengen liat donghae cemburu….
    Next part.y sangat d.tunggu…
    Eit,,eit,,harus tetap nulis dong putri..kamii sangat sangat menyukai karyamu… 😉
    tetap semangat yah buat ff.y .. 😀

  9. cucancie berkata:

    Donghae makin menjadi aja ih,kasian so eun kan,,,leeteuk kmn sih muncul donk tolongin so eun,,,gmn nasib so eun ya yg skrg ada ditangan donghae,,,ahhh…penasaran bener2 penasaran…next part jgn lama2 ya thor…

  10. Soeun berkata:

    Huh kasihan So eun dia harus menderita atas apa yg dilakukan ayah nya kpd donghae T_T
    donghae sperti nya blom puas menyakiti So eun *!!?
    Bnr2 penasaran eon apa yg akan dilakukan donghae kpd Sso ?
    Ditunggu part 8 eon semangat

  11. Soeun berkata:

    Huh kasihan So eun dia harus menderita atas apa yg dilakukan ayah nya kpd donghae T_T
    donghae sperti nya blom puas menyakiti So eun *!!?
    Bnr2 penasaran eon apa yg akan dilakukan donghae kpd Sso ?
    Aku sngat suka FF ini eon jdi tetap dilanjutkan ^_^
    Ditunggu part 8 eon semangat

  12. erika berkata:

    huaa….sumpah ini ff DAEBAK…!!!BANGET!!!
    kyaa ksian sama sso eonni setelah tau bahwa donghae oppa itu adalah dalang dari smua ini 😦
    wah, Sekarang donghae oppa jadi terObresi sama sso eonni ya??
    kira” nanti sso eonni bkal milih leeteuk oppa?? atau donghae oppa ya??
    makin pnasaran sama next partnya…

  13. shane berkata:

    Ni ff haesso yg paling q sukaaaaa (y)
    Paling suka sm caracter donghae d sini…bikin jantung berdebar_debar :*

    Hmm leeteuk…dia melakukan t smua ujung2nya demi soeun..kya’nya di next part jung soo kembali… Bgaimnakah kehidupan soeun stelah itu ….!!

    Trus ayah soeun jg d ajak k rumah besr itu yak…….!!apakah soeun akan d paksa tinggal d rumah lamanya ntuh….hmmm

    Selalu pengen tahu_ tahu …lagi dan lagi melihat aksi LDH … Aye cinta bgt liat LDH d ff ini :* !!! Maav ye Kyu ..aye berpaling sbentr ckckk *ghghgh. #apaan sich :p

    Itu hae mau ngapaiin ?? kunci pintu n buka kancing *deg_deg * (y) Klo sso di apa_apain jg ga pp ..seneng malah .hhhehe..maunya reader bgt kkkkkkkk ~ *plakk*

    Puuuuuuut, B & W nya bravoooo ~ awesome (y)
    Part 8 nya nyelipp update Sooon ya dek :* (y) xixi 😀

    Tetep berkaryaa… ,love your FF & love U my sister :*
    Yeahh ……..
    Cmunguth :*

  14. Rika Oktaviani berkata:

    wah ffnya daebak dan feelnya dapat banget author
    jadi donghae oppa terobsesi sama soeun eonni
    penasaran sama cerita selanjutnya
    ditunggu ya author
    fighting 🙂

  15. haekyusso berkata:

    Kerennn,,,kereeeeennnnn,,,,!!!!
    Bikin deg”an,sedih,ngegemesin wkt bc ff ini 0:)
    Agak kgk tega jg sich lht krakter hae di ff nich,tp suka,,, lht hae ntu antra kasihan sm gemes sndri :-/
    Kshn krn ms lalu hae jd pendendam dan gemes akan skp hae trhdp sso,,,
    Nyesek wkt sso dtng k prshn dan trnyata yg ngambil prshn appa y adalah hae,,, 😐
    dan ommo,,,hae nyandra sso,,,arghhh!!!!
    Pnsrn banget,,,banget akan next part y,,,mudh” putri ngepost next part y cepat 🙂

  16. Anna berkata:

    Keluarin nafas,,bc part ini bkin tegang,emosi n trenyuh,,haduuhh putri jgn bkin donghae jd psiko ya,,smg aja sso bs nrima n mngerti prlakuan ato mksud donghae nanti-ny&sosok black donghae bs hlg spnuh-ny dgn kawalan angel sso,,hdp damai brsm lbh baik kan jd lupakan amarah,dendam yg mmg hny bkin lbh trsiksa,,pkok-ny jgn bohongi dri sndri&mengingkari prsaan deh 🙂

  17. vita_MVP berkata:

    uwaaa ff favorit yg kutungu-tunggu u.u *.*
    aigooo akhirnya donghae menyadari bahwa dia emang suka sama soeun moee 😀 tapi sayangnya kedokmu sudah ketahuan..
    kalo ak jadi soeun pasti takut bgt T.T
    eh.. o.O knp scene terakhirnya… no no no…. >.<

    ditunggu terus ya eonni karya2nya.. fighting!!! 🙂

  18. astrielf berkata:

    It’s so DAEBAKKKK!!! Asli bikin tegang. Suka banget sama ff ini. Tapi yang nggak suka Donghaenya jadi evil. Kapan dia akan sadar???!!!! Kasian soeun nya. Semoga dengan kepulangan park jongso Donghae sadar. Kak bikin donghae tobat dong. Kasian Soeun nya T_T buat Donghae cemburu setengah mati dong. Rasanya ikut emosi sama sikap hae yg kayak gitu. Sebenarnya nggak suka sama karakter hae yg kayak gini soalnya kehilangan karakternya hae yg romantis tapi nggak papa. Pokoknya ini ff selalu ditunggu, sama HARU dan peach and applenya kak ditunggu sekali. Nggak akan pernah bosen baca ffmu teruslah berkarya, karena menjadi author kadang memang melelahkan *curcol namun mempunyai kesenangan tersendiri. Keep Fighting!!!

  19. pujaRisa berkata:

    hhhhwwwwaa mewek onni bacanya kasian dua duanya hiks hiks keren onni sampek gc tau harus ngomong apa hiks hiks next part cpet posy ne.figthing onni

  20. Safriyanti berkata:

    Hiks,,,,hiks,,,,sdih bnget nsib sso,,,dh dtnggal smua org pkek mo d aniaya lg ma donghae,,,,,leteuk oppa ayo tlg sso,,,,donghae bner2 dh dkuasai dndam tnpa dy sdar d sdut hati,a dy tlah mncntai sso dr awal,,,,
    kyak,a part slnjt,a mkin berat ne,,,,
    msti siap2 bli ember ne,,,
    kgak muat lg ember drmh,,,,

  21. Kim Ra rA berkata:

    Sumpah Bacanya sampe merinding, tapi karakter donghae meski di buat ‘Kejam’ tetep bisa nemuin sisi Cool nya Neh juga sich mungkin trlalu Cinta juga sich, jadi tetep aja, makin super duper PENASARAN, pleaseeeee jangan terlalu lama nyimpen ceritanya sendirian yach, hehehehe ‘SEMANGAT’

  22. angelf berkata:

    wa… Akhirnya ff yg paling ditunggu diupdate jga
    beneran ceritanya makin WOW…makin kren ceritanya seru banget donghae karakternya beda bnget sma karakter bisanya
    geregetan bnget bacanya kesel bnget sm sikap donghae disini jngan sakitin sso lgi dong kasian tau..
    Tpi haeppa bwa sso lgi kerumahnya psti ada maksud lain
    sebenernya gmna prsaan haeppa ke sso udah mulai suka atau cman obsesi doang
    smoga jungsso beneran dteng n ngeluarin sso dri penderitaanya
    disini agak bngung mau milih haesso atau teuksso suka sma keduanya

    ditunggu nextpartnya klo bisa jngan lama lama ya pnsran bnget sma ceritanya n ditunggu lanjutan ff lainya

    fighting author!!!!!

  23. elfishylikaalika berkata:

    *tariknafas* huhhh ya allah kak put ff ini paling buat hati aku berdesir pas lagi baca haha feelnya dapet banget! aku suka banget sama ff yg nyesek gini ㅠㅠ eh itu nanti donghae mau ituin sso? ._. next part ditunggu jangan kelamaan publishnya lah ya kkkk

  24. Dira berkata:

    ff yang paling ditunggu hadir juga hore…wah donghae oppa kayaknya lagi merasakan buah simalakama ya bingung ama tindakannya ama so eun…ayo donk lee teuk oppa cepat datang dari tugas wamilnya hehe…I will waiting for the next part. Putri fighting

  25. Devi berkata:

    Cerita’a mkiN seruu,,,

    KsiaN eoNNie so euN mNderita gara2 doNghae oppa,-
    DoNghae oppa kNp bgtu jhaat ma eoNNie so euN,,,

    Kyak’a part slaNjutkN leeteuk oppa dtaNg,mdha2aN leeteuk mNjdi pahlawaN bwt eoNNie so euN,,,,,

    Jd pNsaraN ma klaNjutaN’a,,,,,,
    D tNg2u thir klaNjutaN’a,,,,
    CemuNguuuuut,, 🙂 🙂 🙂

  26. mifta2408 berkata:

    aaahhh seneng deh pokoknya kalo ini ff udah terbit. seru juga liat karakter donghae yg sedikit berbeda di ff ini. keren deh pokoknya 🙂

  27. Irnawatyalwi berkata:

    Ohh The king of ff akhrx d post jg, sungguh ff yg sngat aq nantikn diantra skian bxk ff, aq snang bngt aplg bca ffx in brtepatn dgn hr kmrdkaan Indonesia jd ksanx lbh gmana gi2 haha g nyambung , bner2 ni put kk g suka ni ff tpi mlh suka suka suka suka suka suka suka suka Bannngggeettt, aduh oppa hae aq mkin greget dgn tngkah n sifatmu yg sbnarx si2 gelap dr seorang Lee donghae akhrx trkuak jg stlh skian lma trsmbunyi, put jgn lma2 y postx aplg stlh bc prefiewX kk mkin gila pgen bc scptx, put jgn brhnti nulis y smangat, Haesso I love U, Sm0ga kalian br1 coz hae oppa sbnrx syg n cnta bnget ma sso cman krn dndmx yg trtanam sjak umur 7 thn mkax dia brusha menyingkrkn rasa i2, mengorbnkn hti n perasaanx tpi pasti lmbt laun hae oppa akn menyerh n tdk brkutit lg akn perasaan k sso.

  28. Minda amalya berkata:

    Wah donghae nya jahat bgt, kasian so eun u,u cerita’a makin seru~ dilanjut ya! Fighting!

  29. elisa berkata:

    wah akhirnya penantian ku terbayar author ini salah satu ff yang sangat banget aku tunggu author….thanks udah di lanjutin……
    baca ff ni semua rasa bercampur..rasanya deabak abissssssss…….!
    wah walaupun oppa out caracter tapi sumpah ff ni bgus banget……
    kasiang donghae oppa..orang yg paling kesepian menurutku dan paling terkasiani bukan sso unie karena oppa udah kalh talak karena hati itu susah banget nyebuhunnya..semoga unie balas cinta a hae oppa..kasiankan oppa ku itu jgak slah a your father…….
    sso unie please ya cyangi oppa qu soalnya hae oppa cuman btuh cinta….lol

    author faighting di tunggu selallu karyamu

  30. vaaani berkata:

    waaaaaaa putri super gomawo, daebak wat ff put. dr awal emang ff idol ^^

    dit4 ku muncul 2x ini atas bawah kukira ceritanya panjang, trnyata 1/2 panjang aja 😀

    meski haeppa disini perannya miring k antagonis, ckckkckck
    tapi sumpeeee loh gw suka #halah

    waiting jungsoppa, munculah agar cerita bertambah seru

    btw btw d ilsan itu emang mpe lbih jauh dari kisses ya put???? *semoga terjawab apa yg sebenarnya di ilsan* #rada penasaran mpe haeppa termemori bgt

    klo bareng teukppa itu momentnya romantis
    tapi klo bareng haeppa itu menegangkan, cemas, berdebar-debar sekaligus sweet lah. ckckckck

    segera lanjut ya put, mpe brapa part pun ok ok bgt yang penting segera dan segera

    hmmm, klo sso eoni akhirnya d g2 in mulu, hamil pun rela
    trz ntr menderita ma haeppa lari ke teuki oppa, bingung kan
    aplg kl sama2 gak mau nglepasin sso eoni 😀 seru
    asal jgn ada mpe tokoh yg meninggal ya put. gomawo
    klo ma B&W jd rewel gini 😀 maap

  31. aina freedom berkata:

    sblm coment ak mau ksh 2 jempol buat putri . suer ini cerita keren bgt spt drama , dr tokoh ,sampai alur ceritanya bener2 perfect . haeppa jd antagonis sesuatu yg berbeda bgt ,cocok di padukn sm sso yg egois dan manja . tp klo boleh minta sih smg haesso bs bersatu tp klo tdk jg gpp ,q akn tetep enjoy bacanya dan tetep menunggu krya2nya putri yg SUPER DUPER keren.
    good joob put 🙂

  32. senrumi berkata:

    wah bgs tp knp hae jd ky gt pa ntar dia jd sadar ya
    kpn dilanjut lg klu bs jg diprotect ya soalnya tiap aq mnt pw gk pnh diksh
    thanks o_O

  33. pipip berkata:

    seru loh ngebayangin donghae jdi dngin jhat dgn soeun
    mkin seru ceritanya, aku masi suka kok smua ff author jdi ttep nukis ff ya hihi

  34. Dizha adrya berkata:

    Waaaah bang hae dri mu dsni snguh trlalu,, akhr nya sso tau jg,, ya ampun bang hae takut khilangan sso ya mkanya sso d bwa lgi k rmhnya,, ya ampun bang hae ap yg akn u lakukn ma uri sso ? D tgu next partnya putri waah akhrnya bang leeteuk dtng jg psti crtanya mkn sru za hehe fighting

  35. Elryeleekim_kim berkata:

    Hiks hiks hiks
    g tega liat so eun eonni di gitu’in m hae ppa…

    Aiiissss knp jua teuki ppa hr pergi ninggalin so eun eonni sendirian sih??
    Aku jua tau sih klu itu wt kebaikan so eun eonni….,,,,,
    pi stidak’y teuki oppa nyuruh orang bwt jgn so eun eonni…
    Kekk!
    Biar eonni g di siksa terus m hae ppa,,,,

    mwo??
    Apa yg blk dlkukan hae ppa y????
    Trusss klu dia ngelakuin itu gmn???
    Trus klu so eun eonni nolak atau bkin hae ppa mrh,,, lalu hae ppa g segan2 wt ngelakuin itu ke so eun eonni gimana?????

    Yaaaahhhhh,,,,!!
    Pdhl ku berharap so eun eonni blk hmil setelah kejadian di Ilsan dulu lochhhhh,,,,
    biar hae ppa ngerasain bersalah gitu,,,,
    tapi ini???
    Ehhhh,,,

    kyaaa!! Teuki ppa cepet pulang donk…,,,,!!
    Tolong selamatin so eun eonni dr hae ppa,,,!!!

  36. Ayu ChoKyulate berkata:

    woahh ceritanyaa makin serru walaupun agak bingung sihh ngebayangin abang ikan yg jahat abiss mukanya ga cocok sih jadi Antagonis, tapi karna jalan ceritanya yg serru trus dapet banget feel nyaa jadi yaa tergambar aja di otak, kereen bangett eon 😀

    arrghh Lee Donghae jahat nya makin menjadi, kasian Sso 😦 sebenernya Haeppa kayanya udah mulai cinta sama Sso eonni tapi cara nunjukin nya salahh malah bikin Sso eonni makin benci ckckck~ berharap ada penambahan cast baru yg jadi orang ketiga kalo bisa sih abang evil dimasukin kkk~ #lirikKYU

    di tunggu next partnya eon ..

  37. Deborah sally berkata:

    OMMO >< Lee Donghae benar-benar menakutkan. Lanjut2

  38. Niniet berkata:

    wuiihhhhh…#lap keringat… sudah kuduga Haeppa akan melakukan hal ini,dan yang lebih seru Haeppa tak bisa kehilangan So Eun , aku rasa pembalasan dendamnya sedikit terganggu dengan rasa cintanya pada So Eun, akhirnya antara dendam dan cinta mana yang akan Lee Donghae pilih..??? daebak author bisa mengiring readers dari suka dan benci pada Haeppa sekaligus…btw… Park Jung Sso , apakah ia akan jadi dewa penolong buat Sso Eun..? kyaaaa… semakin seru semakin penasaran… lanjuuuuuutttt!!!!!

  39. zhuryia berkata:

    Makin mnegangkan,n bikin pnasaran,,,,,,
    Kaya nya bakal,an tmbah seru nich,d tnggu klanjutan nya

  40. Aigoo.. Bingung mesti gimana mengekpesikannya..
    Huaa.. Pokoknya Jeongmal Daebak!!!
    Ngarep sih kedepannya si Hae bakap patah hati :ppp
    kkkk
    Can’t wait for the next part :DD

  41. luthfiangelsso berkata:

    sumpah DAEBAK…..!!
    serius ceritanya keren keren bgt bgt bgt….
    aku suka ma ceritanya semuanya, emosinya dapet bgt. next part cepet publish yaa aku nunggu bgt 😉
    fighting putri 🙂

  42. qiqie berkata:

    \(!!˚☐˚)/ \(˚☐˚!!)/ \(!!˚☐˚)/ \(˚☐˚!!)/ daebak !! Makin kesini makin seruuuu . Suka sama karakter Donghae disini. Beda banget dan bikin penasaran . Heheheh
    Oke , part selanjutnya cepetan yaaa 😀

  43. mizanafidausi berkata:

    nahlo! bingung mau coment apa,,,
    yang jelas aku suka jalan ceritanya, beda dari ff yg pernah dibaca ^^
    jadi ga mbosenin dan mudah ditebak, jadi setiap baca bikin deg2an kaya mau ketemu gebetan #eaaaa
    suka ma karakternya donghae disini, pokoknya klo krakter kaya gitu paling gampang bayangin wajah donghae, My unyuk ma kyuhyun kekeke~
    selalu merinding klo denger kata2nya donghae, aku malah berharap teuk bakal buat hae cemburu, eh gimana klo sso hamil?
    ah pokonya ditunggu part selanjutnya ^^

  44. ticha_ berkata:

    DAEBAAAAKKK!!!!
    Ga nyangka haeppa,bsa sekejam itu,, 😦
    Ga tega ama sso eunnie,menderita bgt,, T^T
    Haeppa sebener’a cinta tuh ma eunnie…tapi dendam’a lebih besar,jd’a egois..
    Haeppa udah terobsesi ama sso eunnie…
    Jd sso eunnie ga bsa bantah..
    Hm,,,penasaran ama next part’a….
    Soal’a leeteuk oppa udah balik…
    Hm,,,bener2 DAEBAK!!! 😉
    Q tgg next part’a saeng….
    Lanjuuuuut 😀

  45. Kim Ha Byung berkata:

    Kyaaa Hae kenapa kau jadi seperti ini???
    Akhirnya di part depan park jungsoo kembali 🙂
    Di tunggu kelanjutanya eon..

  46. ribka berkata:

    Ommooo lee donghae >,< *tarik napas dalam2…! Apa yg kau lakukan??? Kasian kan kim so eun..:(
    Tetap setia menunggu sampai donghae tobat… ~(‾▿‾~)(~‾▿‾)~
    Ff yg lain jg saya sabar menanti..:D

  47. vani berkata:

    sumpah keren bgt deh donghae sereeemmm juga ya

  48. Choi Shinae berkata:

    kyaaaaaaaaa sekalinya keluar bikin WOW ini ff, makin seru ceritanya.
    gak tahu harus komen apalagi *seperti biasa semuanya tersusun dengan sangat rapi dan WOW :*
    donghae watta wicked you are >..< favorit banget lah ini..
    ditunggu lanjutannya author , FIGHTING 🙂
    thanks thor :*

  49. Dear Dhiyah berkata:

    kaya y Donghae oppa bener” sakit dia …..
    hhuuh ,, my angel Donghae udh ga da lg .. hiks hiks
    tp gpp ,,, sekali-kali jd orang jahat *ehh Plak!!! -_-

  50. yehaesso_ berkata:

    wuahh keren banget ffnya.makin seru.makin bikin penasaran pokoknya makin +++ deh ffnya.

    ditunggu kelanjutan dan karya lainnya ya 🙂
    fighting

  51. yolan berkata:

    Uggggg koq donghae jahat yaa?? Kasian kan so eunnya 😦
    Tapi agak gak rela kalo nantinya so eun jadi sama leeteuk 😦
    Semoga aja donghae berubah karna cinta, trus so eun juga jadinya sama donghae
    Hehehehehehe ini sih harapanku yaa
    Tapi kalo ternyata sad ending buat donghae sama so eun yahhh itukan terserah author, yg jelas cerita ini seru banget bikin deg degan tiap baca next partnya ditunggu yaaa ^^

  52. Dina_zoey berkata:

    waduh donghae sdh berulah nech???so eun kasian bgt..
    tpi knpa ya aq suka bgt klo hae jd obsesi sama so eun kyk gmn gtu, seru ja dech…hehehe
    pengenx hae obsesi sama sso tpi krn cinta. Moga ja haesso bersatu…

  53. Ayunie CLOUDsweetJewel berkata:

    Sudah lama nggak mampir kesini. Sekalinya mampir, WOW Lee DongHae yang tampannya melebihi batas (?) *Ok, ni Lebay* mulai menunjukkan sisi ‘gelap’nya pada So Eun.

    Dendam dan cinta, sungguh rumit. Berusaha mengabaikan prsaan cnta karena dendam, itu akn mnyiksamu, Mr. Lee.

    Aku suka caracter badboy dari seorang Lee DongHae yang yg tampan. kkkkkkkkk.

    Dari alur, gaya bahasa, dan caracter cast-nya bener2 pas mantap pokoknya.

  54. Choi Hye Mi berkata:

    Kyaaaaaaaa……. #teriakpaketoa
    seneng. Seneng pake bgt mlah….
    Ssumpah! Ini part bkin q jantungan… Emosi dan segala mcamx… Gimana tidak, Haeppa yg tampan nan rupawan #plaakk
    bisa berubah jd org kyak gini,, uh! Krna sy trlalu menjiwai saat bca jdix,, sy trlarut dlm ff in…
    Donghae.. Stlh brhsil mnghancurkan Appax Sso,, dy jd krng puas..n hampa.. Krna apa? Krna dy Jtuh Cinta sma Sso jd dy tkut Sso benci sm dy… Previewx Leeteuk dh kembli.. Trs gmna kelnjutan hbungn mereka??..
    Tp Q te2p mlih HaeSso endingx nanti.. D tunggu Part Selnjutx..
    Jngan lupa ff HARU, q msih menantikan kehadirannya #cieelaah..
    Fighting! Put…..

  55. aikurasin berkata:

    bikin gregetan n deg2an ………….
    ok lho haeppa jdi tokoh yg bertolak belakang dri biasanya……….
    ljutannya jgn lama2….pnsaran nich…….

  56. IntanElfAngels berkata:

    . suka eon (y) . pengen baca black and white yang dpw . tapi minta pwnya dimana yak???? . bagussss . suka buangettt eon . aku juga nggak rela sebenernya LDH jadi badboy .yaudah deh dtunggu ff lainnya . KEEP FIGHTING!!!!!!! ^_^

  57. kyusso shiper berkata:

    Haeppa dikau kejam tp suka bgt sama ceritanya fav ff aku. Sso ga digituin trus kan sama donghae? XD. Lanjtkan kak jgn lama2 ya 🙂

  58. thata berkata:

    Huahhh donghae oppa seremm tp menarikk bgd..seruuuuuuu
    Ahh aku blm baca part 5 dan 6..
    Bgaimana cara minta FW`y..emm
    Fighting dtunggu next part`y..

  59. Esaa berkata:

    Nyesekk bacanya, apalagi pas kejadian Soeun mengunjungi perusahaan…
    Donghae oppa mau digimanain juga tetep suka, apalagi karakter yang seperti ini membuat donghae oppa terlihat lebih sexy (?)
    aiigoo.. Itu Soeun mau diapain abang ikan??
    Sumpah demi apa, ditunggu banget kelanjutannya…
    Aaaghrr..galau

  60. princess ice berkata:

    masih donk masih…yaampun putri jgn brenti..stidaknya menulislah utk dirimu sendiri karena kamu tahu kalo kamu punya bakat…
    bner kata kamu put. gak enak bgt ngbyangin donghae yg manis jadi kya gini ><
    aku jadi sangsi sama happy ending haesso d ff ini. mungkin gak brakhir manis bwt haesso..hhhhh..tapi ceritanya emank gk ke arah situ kan?
    sumpah donghae parah..kaya sasuke,trlalu terselimuti dgn dendam. leeteuk kah yg jadi pnyelamat sso? akh molla.. aku tnggu kelanjutan'a,galau galau juga ttep pngen baca…
    sukses slalu put… 🙂 chu!

  61. idhacutvit berkata:

    OMOoOooo >o.<aq tunggu chingu . . .
    Hwaiting ^^ . . .

    Nb:part 6x d'protectkan ?? boleh minta pwx ngga chingu . . . Klo bleh inbox d'fb wahida idha donk . . .

  62. idhacutvit berkata:

    omooo . . .
    Knp komenq kpotong , , dsar jarinan pabooo >.< slmtkn sso eonnie dr tngan jhtx haeppa#readerpanas . . .
    Pokoke lanjuuut , , d'tunggu next partx chingu . . .
    Hwaiting ^^ . . .

  63. idhacutvit berkata:

    Omooo >o< kptong lg T.T . . .
    Bner2 jringan bkin gw esmosis . . . Gw kutk jd batu bru tw rasa#malinkundangkale . . .

    Pokoke critax mkin seru chingu cz sso eonnie udh tw kbusukn appax dulu sprt pa n udh tw jg haeppa it zyp sbnrx , , aq cma b'hrap eeteuk oppa cpt pulang mnyelmtkn sso eonnie dri tgn jhtx haeppa . . .
    Jd lanjuuut chingu . . .
    Hwaitin^^ . . .

  64. echa307 berkata:

    Hello putri, aku balik nihh..hehehee seerti biasa ffmu yg ini memang selalu kunanti..

    emm untuk part ini memang dari kemaren udh aku wanti2 kyknya donghae akan berubah jadi sosok yg menyeramkan, uhh bener2 jauh dari karakternya.. tapi aku suka like it 🙂
    penasaran sama part selanjutnya, dilanjut okeh..diliat dari tanggal posted part ini udh lumayan lama, part 8 sangat dinanti….

    pokoknya yg bersatu haesso okeh, agak ga rela klo baca ff bukan haesso kekekee..
    ditunggu 😉

  65. arhy_sufithreELF berkata:

    Sebenar’nya aq udah baca lama ni ff , tapi mian baru coment 😀
    jujur, aq udah agak lupa ma part sebelum’nya ;D#ulang baca lagi 😀
    A qqharap karakter sso disini bisa sedikit kejam, biar gak donghae’nya aja yg kejam…
    next part chingu..

  66. nita berkata:

    wah crtax mkn sru nie thor,, d tnggu next partx y,, 🙂

  67. satsuki berkata:

    donghae cepatlah sadar, lupakan dendammu,
    berharap FF ini happy ending.

    ditunggu next partnya eon author.
    semangaT buat eon

  68. Thousand loves for Sso Eonni berkata:

    Wae..?!
    Dong Hae oppa,wae..?!! ®teriak-teriak di depan poskamling #plak!
    Aduh,kok jadi aku yang gak sanggup ngeliat kejahatan oppa…. -_-”
    Ngeliat reviewnya kayaknya oppa bakalan lebih ‘sadis’ lagi,deh… 😦
    Tapi,mungkin oppa bakalan sadar sama perasaannya yang sebenernya,kalo dia tu suka-cinta sama Sso eonni. 🙂
    Oppa,jangan jahat-jahat sama Sso eonni,ya.
    Semangat terus Kak Putri..!!!! 😀 😉
    Bye….! 🙂

  69. sitieunnie berkata:

    DAEBAAK..BNR2 DAEBAAK..!!
    maaf ya put, di 2 part trakhir eonni komen dsini sja coz skalian bca..hehehe :p
    makin ksini critax makin seru n mndebarkan..
    suka dgn krakter hae yg cmpur aduk kyk ini..kekeke
    trnyata dr awal hae udh mnyukai sso smpai brhrap kalo ayah sso bkn kim jang seok..
    n kykxx hae bwa sso krmh lmax itu krn hae gk mau jauh2 dr sso wlaupun dgn cra pmksaan..kekeke 😀
    sbnrx lbh suka leeteuk sbg oppa aja bg sso(lbh ccok) n brhrap org ktigax adlh org lain spt: kyu misalx hahaha xD #ngarep

  70. husna berkata:

    wahh donghae kok jahat gtu ya….
    klo emg suka knpa hrus gini sih..
    thor..
    aq blum dpt PW yg part d protect..
    mnta ya…

  71. Ranny berkata:

    Baru baca part 7 aja ini udh seruu apalagi. Dari awaaalll ><

  72. husna berkata:

    thor lanjutin lg dong ceritanya

  73. Rakha berkata:

    Aku baca lagiii !!!
    Haekyusso cast favorit pokonya… 🙂

  74. zakhiya berkata:

    donghae itu mukanya kyak angel tpi kelakuannya kyak iblis *maaf ya bang wkwk *
    tpi keren ffnya ampe ketagihan

  75. lavender berkata:

    apapun genre ff ny slalu mnarik untuk d baca,, terhnyut

  76. HETTY SHAWOL berkata:

    ya elah donghae udah akuin aja kalau suka , udah bikin keluarga sso hancur gitu udah donk balas dendamnnya pikirin hati loe..beneran g tega sama hdup soeun smoga j donghae g bnrn nyentuh sso..sumpah donghae daebak loe

  77. ayu berkata:

    huh,karakter donghae oppa bener2 beda,hemm donghae oppa jahat bener ke sso eonni.. Sepertinya rasa dendam sudah menguasai otaknya,

  78. Rika Oktaviani berkata:

    Ffnya seru dan daebak, disini donghae oppa jadi orang yang jahat, egois dan sombong, kasihan soeun eonni harus menghadapi kehidupan yang sulit dan terluka karena orang yang awalnya dia cintai berubah jadi jahat eoh, donghae oppa mau merencanakan sesuatu yang jahat untuk soeun eonni dan ayahnya, semoga jung soo oppa segera kembali dan membantu soeun eonni dari donghae oppa

  79. Yeojaniel berkata:

    Gemeteran bacanya. donghae mengerikan psiko :3
    Baguss, suka sama gaya bahanyanya. kayak nyata.

  80. ikayeoja fishy berkata:

    kerreeennn bngt put..
    aku lngsung baca part selanjut’y ya..

  81. hellolina97 berkata:

    topengnya Donghae udah terbuka nihh
    So Eun kayaknya benci banget sama Donghae.

    yakk, kau mau apakan So Eun Donghae X_X

  82. lavender berkata:

    Knpa part 8 d protek??/ yah g bisa liat lnjutannya nih,boleh minta pasword euni

  83. Wulan Azhar berkata:

    gimana dgn sekuel nya,,,,,,,

  84. Pandawa berkata:

    Hua kerend. . .wlopun karakternya antagonis v q suka hae oppa kya g2,asal jgn terlalu kejam,eh gmana siy cranya dapetin pw?kasi tw d0nx jebal. .

  85. Lee haera berkata:

    Aigeo….
    Ff’a bkin aku tegang dan penasaran..
    Di tunggu lanjutan’a ne….

  86. Wulan Azhar berkata:

    minta kata sandi nya donk
    penasaran dgn kelanjutan cerita nya…..

  87. shin berkata:

    keren thor…suuuerrr
    wkwkwk

  88. Meshinta Kim berkata:

    waaaa daebak (y) aigoo aku baru baca part ini doang belum baca part 1&seterusnya 😀 oh ya,kenalin author aku reder baru.. Nama fb aku Meshinta Shirooi.. tolong dikonfir yh aku pengen dpet pwnya.. aku ngefans sama kim so eun dan hebatnya ff disini castnya sso semua.. aaa kereeennn.. bakal diubek” deh semua ffnya 😀 ffnya kereeennn.. aku suka ada peran yg jahat” gini.. lanjutkan yh author semua ffnya.. Fighting

  89. miyanoshita berkata:

    semoga sso bisa bertahan.
    penasaran gmn endingnya ntar ya?? sso udah benci banget ama donghae, disisi lain donghae kayaknya mulai suka ama sso.

  90. Rani Annisa berkata:

    jahat banget sih donghae ke so eun,, pura-pura baik tapi sebenernya jahat….

    Apalagi nih yang bakal dilakuin donghae ke so eun????

  91. silviaa berkata:

    Wah oppa kenapa
    Karakter hitammu muncul sihh…..????
    Kasihankan ssso unniee…!!
    Unnie aku minta password
    Black and white part 8.
    Tolong kasih tau ya unnieee…..

  92. meon96 berkata:

    Hmmmm kayaknya donghae udh suka bhkan cinta sama soeun tpi dgn cara yg salah. Dendam jadi obsesi. Keren thor ceritanya… yeeee lanjut baca 🙂

  93. srianjani55 berkata:

    Aigooo donghae knpa bertindak sejauh itu ke sso
    knpa leeteuk oppa ga datang menolong sso
    daebaak critanya bikin deg” an bngt thoor

  94. sri melinda bangun berkata:

    Penasaran, apakah rasa cinta so eun sm donghae akn trtutupi sm kebencian Sso trhadap donghae??
    Wah, Teuk oppa dh kmbali, donghae akn ada saingannya ni

  95. Kimerielf berkata:

    Apa yg terjadi d part sblumny??
    soeun d apain donghae??
    trus Eeteuk knp bs nyium soeun?? apa hub mereka??
    penasaran Class kakap nii

  96. Cherry Myeolchi Woon berkata:

    GUE KANGEN FF HAESSO,
    GUE KANGEN DONGHAE,
    GUE KANGEN SOEUN…….

Tinggalkan Balasan ke elisa Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.